Berita Kendari

Kuli Bangunan di Kendari Nekat Jadi Intelijen TNI Gadungan Demi Tinggal Gratis di Penginapan

Seorang kuli bangunan La Aco (38) nekat menjadi Intelijen TNI gadungan demi tinggal gratis di sebuah penginapan di Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
Handover
Seorang kuli bangunan La Aco (38) nekat menjadi Intelijen TNI gadungan demi tinggal gratis di sebuah penginapan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Seorang kuli bangunan La Aco (38) nekat menjadi Intelijen TNI gadungan demi tinggal gratis di sebuah penginapan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

La Aco pun ditangkap di sebuah penginapan Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sultra, Selasa (10/8/2021) siang.

Perwira Seksi Intelijen Korem 143/Haluoleo Kendari, Mayor Inf Sundoyo mengatakan, La Aco mengelabui banyak orang dengan menggunakan atribut TNI.

“Yang bersangkutan pakai atribut tentara dengan tujuan agar ditakuti oleh masyarakat,” ujar Sundoyo.

Namun aksi La Aco terungkap karena masyarakat curiga dan mengadu ke Korem 143/Haluoleo.

Diuraikan, beberapa waktu lalu La Aco memanfaatkan penyamarannya sebagai Intelijen TNI gadungan demi tinggal gratis di sebuah mess.

Baca juga: Seorang Warga Konawe Sulawesi Tenggara Ditipu Kapolsek Gadungan, Uang Senilai Rp84 Juta Raib

Baca juga: Korem 143/Haluoleo Kendari Sebut Afiq Raanan Hendra Bagian dari TNI, Sempat Beri Bantuan Pengobatan

Saat itu penjaga mess terpaksa menuruti, karena La Aco mengancam menggunakan atribut TNI.

Meskipun takut, penjaga Mess menaruh curiga kepada La Aco.

Akhirnya pihak Mess mengadukan tingkah laku TNI gadungan itu.

La Aco lalu ditangkap dan diamankan di markas Korem 143/Haluoleo Kendari.

Sundoyo mengatakan, perkara La Aco bakal dilimpahkan kepada kepolisian.

Tim Intelijen Korem 143/Haluoleo telah memiliki barang bukti dan saksi untuk menjerat buruh bangunan di Kendari itu.

“Untuk barang bukti yang diamankan ada atribut TNI, satu buah badik, HP, dompet, uang Rp 200 ribu, KTA dari Paldam Papua, ATM BRI, BNI dan Mandiri,” bebernya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved