Berita Kendari
Korem 143/Haluoleo Kendari Sebut Afiq Raanan Hendra Bagian dari TNI, Sempat Beri Bantuan Pengobatan
Komando Resor Militer (Korem) 143/Halu Oleo (HO) menyatakan Almarhum Afiq Raanan Hendra, penderita down syndrom adalah bagian dari TNI AD.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Komando Resor Militer atau Korem 143/Haluoleo (HO) menyatakan Almarhum Afiq Raanan Hendra, penderita down syndrom adalah bagian dari TNI AD.
Almarhum Afiq Raanan yang masih berumur 1 tahun, disebut sebagai pejuang, sebab semasa hidupnya mampu bertahan melawan penyakit yang dideritanya.
Kasipers Kasrem 143/HO, Kolonel Arh Saptarendra mengatakan, pertama kali mengenal Afiq Raanan bermula dari pemberitaan.
Afiq memerlukan uluran tangan, supaya mendapatkan pengobatan karena mengalami Down Syndrome dan harus dioperasi di RS Harapan.
"Namun terkendala biaya, bapaknya (Hendra Cipta) menjadi pekerja serabutan akibat Covid-19. Ibunya membantu berjualan online, dengan keadaan seperti itu membuat kami tergerak untuk membantu," katanya, lewat Whatsapp Messenger, Sabtu (7/8/2021).
Sehingga, seluruh keluarga besar TNI AD yang berada di Sulawesi Tenggara (Sultra) tergerak untuk membantu Afiq Raanan.
"Dibawah koordinasi Danrem 143/Haluoleo Brigjen TNI Jannie A Siahaan pun menggalang donasi secara internal. Berhasil mengumpulkan Rp55 juta untuk membantu biaya hidup dan operasi di RS Harapan," ucap Saptarendra.
Baca juga: Afiq Raanan Hendra Pengidap Down Syndrome asal Kendari Meninggal Dunia di RSUD Bahteramas
Setelah mendapatkan perawatan dari RS Harapan Kita, kabar baik muncul, bahwa kesembuhan sudah mulai nampak di tubuh Afiq Raanan Hendra.
"Kita merasa senang setelah mendengar Afiq kembali dari RS Harapan Kita. Namun, beberapa hari setelah kepulangan Afiq. Ia mengalami penurunan kondisi harus menjalani perawatan di RS Korem Dr Ismoyo," ungkap Saptarendra
Terkait kedukaan ini, sebagai bagian dari keluarga besar Korem 143/HO, maka Danrem telah memerintahkan jajaran di Kendari dan Kolaka untuk membantu memfasilitasi pemakaman Afiq.
Meninggal Dunia
Afiq Raanan Hendra, balita berusia 1 tahun mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD Bahteramas sekira pukul 11.00 Wita, Sabtu (7/8/2021).
Sebelumnya, Afiq Raanan Hendra didiagnosa mengalami down syndrome dan kelainan jantung.
"Afiq meninggal setengah 11 siang, di RSUD Bahteramas," ucap Herianti ibu Afiq Raanan Hendra saat ditemui di rumah duka, Jalan Bunga Matahari I, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Sebelum meninggal dunia, Afiq Raanan Hendra menjalani perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Kemudian, ia dibolehkan pulang karena dianggap kesehatannya sudah mulai membaik.
"Afiq masuk rumah sakit karena naik turun suhu badannya, sesak nafas juga, jadi harus masuk lagi. Sebelum di RSUD Bahteramas, anak saya sempat dirawat di RS Korem," kata Herianti.
Rencananya almarhum akan dimakamkan di Kabupaten Kolaka, namun terlebih dahulu disalatkan di rumah kontrakan yang selama ini mereka tempati.
Down Syndrome
Herianti mengungkapkan Afiq Raanan Hendra mengalami down syndrome sejak dilahirkan.
Anak kedua dari pasangan Hendra (43) dan Herianti (41), Afiq Raanan Hendra didiagnosa oleh dokter mengalami down syndrome.
Balita berusia 1 tahun 2 bulan itu juga mengalami kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga.
Saat ini bersama orangtuanya, mereka tinggal di rumah kontrakan, di Lahundape, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ibu Afiq Raanan Hendra, Herianti mengungkapkan kondisi anaknya sejak dilahirkan memang sudah terlihat memiliki kelainan.
Kata Herianti, saat melahirkan di RS Tiara Sentosa, Afiq Raanan Hendra tidak menangis dan langsung dirawat di inkubator.
Saat itu, dokter yang merawat mengatakan Afiq memiliki ciri-ciri down syndrome.
Kondisi jari kaki dan tangannya jarang-jarang dan kebiru-biruan sejak dilahirkan.
Sejak mengalami sakit, Afiq Raanan Hendra sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Bantuan Pengobatan
Keluarga Besar TNI AD yang berada di wilayah Korem 143/Halu Oleo (HO) TV di Sultra terdorong untuk membantu membiayai pengobatan dan operasi jantung Afiq, ditambah ekonomi keluarganya yang tidak mampu.
Terkumpul bantuan pengobatan sebesar Rp55 Juta dan berbagai bahan makanan. Serta, Korem 143/HO menanggung iuran BPJS mandiri mereka sekeluarga selama satu tahun.
Baca juga: Tak Hanya Down Syndrome, Afiq Raanan Hendra Juga Derita Kelainan Jantung
Pelaksana harian (Plh) Kepala Penerangan (Kapenrem) Korem 143/HO, Letda Inf Rusmin Ismail, turut prihatin dengan kondisi Afiq.
“Kondisi Afiq saat ini sangat memprihatinkan, jangankan untuk kegiatan yang lain untuk makan saja dia sangat kesulitan,” katanya, Jumat (9/10/2021).
Ia menyampaikan, hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, menunjukkan Afiq mengalami Tetralogy Of Fallot (TOF), kelainan struktur jantung.
Kelainan ini menyebabkan dalam sirkulasi darahnya mengalami kekurangan oksigen.
"Menurut dokter dari RSUD Bahteramas disarankan untuk melaksanakan operasi di RS Harapan Kita, di Jakarta," tambahnya.

Selain mengalami kelainan jantung, Afiq juga mengalami bronkopneumonia dan ada cairan di pembungkus paru (efusi fleura dextra) akibat kelainan secara genetik berupa kelainan struktur dan fungsi dalam sistem pernafasan.
Dengan adanya bantuan tersebut, Afiq pun ada harapan untuk dioperasi dan dapat pulih normal.
Dalam rangkaian peringatan HUT ke-75 Persit KCK, Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie A. Siahaan dan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 143, Vera Jannie A Siahaan menyalurkan santunan tersebut di rumah kontrakan Hendra dan Herianti, Kendari, Kamis (8/4/2021).
Pada kesempatan itu, Danrem menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan komitmen dan tindak lanjut dari perintah Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno untuk selalu peduli dan membantu masyarakat.
“Jajaran TNI AD di manapun berada, harus peduli dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Danrem. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)