TKA China di Kolaka

17 TKA China Masuk Kendari Tujuan Kolaka saat PPKM Mikro, Imigrasi Sebut Sejak Januari di Indonesia

Sebanyak 17 tenaga kerja asing atau TKA China masuk ke Kendari, menuju Kabupaten Kolaka melalui Bandara Haluoleo, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
Handover
Sebanyak 26 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China tiba di Bandara Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Selasa (23/2/2021), pukul 11.00 WITA. Sebanyak 17 tenaga kerja asing atau TKA China masuk ke Kendari, menuju Kabupaten Kolaka melalui Bandara Haluoleo, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 9 Juli 2021 lalu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 17 tenaga kerja asing atau TKA China masuk ke Kendari, menuju Kabupaten Kolaka melalui Bandara Haluoleo, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 9 Juli 2021 lalu.

Belasan TKA China ini menggunakan penerbangan domestik dari Bandara Soekarno-Hatta kemudian transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Kedatangan TKA China ini dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro di Kota Kendari.

Ke-17 pekerja asing ini akan bekerja di salah satu perusahaan smelter di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari Barlian menyatakan, 17 TKA ini berada di Indonesia dan saat itu bermukim di Jakarta sejak Januari 2021.

"Kita tidak tahu mereka datang dari luar negeri kapan. Informasi dari pihak sponsor TKA ini sudah sejak Januari ada di Jakarta," kata Kepala Kantor Imigrasi Kendari, Barlian Gunawan saat ditemui, Sabtu (24/7/2021).

Sejak tiba di Jakarta, 17 TKA ini harus melalui proses karantina.

Baca juga: Tenggelam di Sultra Terdampar di Sulteng, 8 Hari Hilang Nelayan Morosi Temukan TKA China Tewas

Ketidakjelasan PPKM kapan berakhir, terpaksa pihak sponsor menerbangkan puluhan TKA ini pada 9 Juli ke Kendari

Alasan lain, para TKA ini tidak memiliki izin tempat tinggal tetap.

"Saat kita cek ke perusahaan tersebut ada mess sehingga mereka bisa menetap di tempat itu. Mereka juga sedang menjalani isolasi," ungkap Barlian.

Kepala Imigrasi Kendari mengaku turun langsung untuk mengecek keberadaan 17 TKA ini di Pomalaa, Kabupaten Kolaka.

"Diketahui 17 TKA tersebut adalah pemegang KITAS yang masih berlaku.
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya pelanggaran keimigrasian," ucap Kepala Imigrasi Kendari.

Baca juga: Tenggelam di Sultra Terdampar di Sulteng, 8 Hari Hilang Nelayan Morosi Temukan TKA China Tewas

Begitu pula saat tiba di Bandara Haluoleo, meski menggunakan penerbangan domestik, Imigrasi Kendari tetap mengawasi kedatangan TKA itu.

"Walau domestik, saya pernah disarankan teman-teman LSM tetap mengawasi mereka saat tiba di Bandara. Bekerjasama dengan otoritas bandara, sehingga kita lakukan itu," ucapnya.

Bahkan Imigrasi sudah pernah menyarankan supaya perusahaan tidak mendatangkan para TKA selama PPKM masih berlangsung.

Barlian menyebut 17 TKA ini belum bekerja dan masih berada di perusahaan.

"Kondisi perusahaan memang tidak ada kegiatan. Rencananya, menunggu situasi kondusif atau pandemi berakhir," katanya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved