Viral Video Anggota DPRD NTB Ngamuk saat Diminta Putar Balik: Regulasinya Salah Negara Ini

Baru-baru ini viral sebuah video anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Najamuddin Moestafa.

Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.COM/IDHAM KHALID
Baru-baru ini viral sebuah video anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Najamuddin Moestafa mengamuk karena diminta putar balik. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Baru-baru ini viral sebuah video anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Najamuddin Moestafa.

Anggota DPRD tersebut mengamuk lantaran diminta putar balik oleh petugas pos penyekatan.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Gubernur Ali Mazi Salurkan Bantuan Beras PPKM untuk 221.413 Kepala Keluarga se Sultra

Menurut Najamuddin, saat itu dirinya diminta putar balik karena tak bisa menunjukkan kartu bukti vaksinasi.

Aturan itu, kata Najamuddin, tak masuk akal.
Alasannya, hingga saat ini pemerintah saja belum mampu memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat, termasuk dirinya.

“Jadi negara ini baru beli vaksin 80 juta, sementara yang akan divaksin itu 270 juta, kami bagian dari yang belum divaksin,” katanya.

Tak hanya itu, Najamuddin justru meminta petugas di pos penyekatan membubarkan diri.

Baca juga: Video Viral 4 Orang Maling Pocong di Alun-alun Lamongan, Ternyata Ini Motifnya

“Jadi kalau ini orang bolak-balik ini, kasihan rakyat mau diginikan ya, regulasinya salah negara ini. Setop melakukan cara seperti ini, Anda bubar saja,” kata Najamuddin saat berdebat dengan salah satu anggota kepolisian.

Videonya viral

Seperti diberitakan sebelumnya, perdebatan Najamuddin dengan petugas pos penyekatan menjadi viral di media sosial.

Dari video itu tampak Najamuddin sempat diingatkan petugas kepolisian untuk sabar dan tenang.

"Bapak bisa baik-baik, kami pun bisa baik-baik, jangan bapak teriak-teriak,” kata polisi.

“Kami tidak teriak, kamu yang teriak,” timpal Najamudin.

Baca juga: Naik Travel Ngaku Bawa Ayam, Ibu Ini Ternyata Bawa Mayat Bayi, Tercium Bau Busuk

Setelah perdebatan itu, Najamuddin dan sopirnya diizinkan untuk melanjutkan perjalanan setelah menjalani tes usap.

Saat dikonfirmasi, Najamuddin membenarkan video itu.

Dirinya mengaku kesal dengan petugas yang terkesan memaksakan untuk menunjukkan surat vaksin.

Najamuddin mengatakan, dirinya belum terima vaksin karena ada penyakit gula yang dideritanya.

Untuk itu, saat diminta putar balik, dirinya merasa kesal dengan petugas karena tidak bisa diajak dialog.

Ngamuk Warkop Kena Razia PPKM

Aksi penganiayaan terjadi di sebuah warung kopi (warkop) di Kota Medan, Sumatera Utara.

Pelakunya adalah seorang pemilik warkop.

Ia mengamuk ketika diminta menutup warung kopinya saat dirazia.

Baca juga: Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Tolak Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Simak Profil Didi Riyadi

Bahkan pelaku nekat menyiram petugas razia PPKM dengan menggunakan air panas.

Pria tersebut bahkan juga memarahi istri dan mengancam akan menceraikannya.

Peristiwa terjadi di Jalan Gatot Subroto, Simpang Nibung, Kota Medan.

Pedagang benama Rakesh itu menolak menutup usahanya.

Mengutip dari Tribun Medan, warung kopi milik Rakesh didatangi Satpol PP, Polisi, dan TNI pada Rabu (14/7/2021) malam.

Terjadi adu mulut antara Rakesh dan para petugas.

Baca juga: 2 Bocah ABG Bunuh Kakek-kakek, Cucu Korban Juga Diserang sampai Kritis

Rakesh menolak menutup tempat usahanya lantaran warkop tersebut menjadi tumpuan ekonomi keluarganya.

Ia mengaku memiliki istri dan lima orang anak.

Istri Rakesh mencoba untuk menenangkan suaminya.

Namun ia malah diancam akan diceraikan.

"Mau kuceraikan kau di depan orang ramai," ucap Rakesh kepada istrinya.

Baca juga: Kakek 72 Tahun Mengeluh Kena Santet, Pergi dari Rumah dan Ditemukan Tewas di Tumpukan Sampah Sungai

Petugas akhirnya mengalah dan meninggalkan warkop milik Rakesh.

Pada Kamis (15/7/2021) pagi, perseteruan kembali terjadi.

Rakesh bahkan nekat menyiram petugas yang melakukan razia PPKM menggunakan air panas.

Video perseteruan tersebut menjadi viral di media sosial.

Rakesh pergi ke dapur lalu mengambil air panas.

Dengan penuh emosi, ia langsung menyiram air panas ke arah petugas.

Mengutip dari Kompas.com, Rakesh lalu dibawa ke Gedung PPK Kota Medan untuk menjalani sidang.

Baca juga: Ibu 7 Tahun Jual Anak Gadisnya, Bawa Korban Keliling dari Hotel ke Hotel: Benci Ibu tapi Takut Dosa

Ia didenda Rp 300 ribu dan hukuman dua hari kurungan.

"Jadi saudara dijatuhi hukuman dua hari kurungan dan denda sebesar Rp 300 ribu. Namun kurungan tersebut tidak perlu saudara jalani kecuali ada hukuman di lain hari. Tetapi saudara dikenakan denda sebesar Rp 300 ribu,” ucap Hakim Pengadilan Negei Medan, Ulina Marbun, mengutip Tribun Medan.

Rakesh mengaku emosi lantaran petugas berbondong-bondong mendatangi seolah dirinya teroris.

"Habis itu, orang itu datang seperti teroris. Mobil polisi dua truk, mobil tentara dua truk. Satpol PP satu truk. Bukannya membantu, di situ memaksa kita tutup," jelasnya.

Ia juga mengaku kecewa terhadap pemerintah.

Menurutnya, pemerintah tak bertanggung jawab atas kebijakan yang diberikan.

Ia mengaku tak mendapat bantuan apa pun atas dampak dari kebijakan pemerintah.

Jika ada bantuan untuk menghidupi anak dan istrinya, Rakesh mengaku siap menutup warung kopinya.

(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Medan, Kompas.com/Daniel Pekuwali) (Kompas.com/Idham Khalid)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemilik Warkop Ngamuk Diminta Tutup, Nekat Siram Petugas Pakai Air Panas hingga Ancam Ceraikan Istri dan di Kompas.com dengan judul "Heboh Video Anggota DPRD NTB Ngamuk Saat Diminta Putar Balik, Ini Cerita Lengkapnya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved