Wisata Sulawesi Tenggara
Rekomendasi Wisata Sultra, 10 Air Terjun Pilihan dan Populer di Sulawesi Tenggara
Pariwisata Sulawesi Tenggara cukup terkenal sampai mancanegara. Berikut rekomendasi wisata di Sultra, 12 air terjun pilihan dan populer di Sultra.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Keindahan pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra) terkenal sampai mancanegara.
Sebut saja destinasi wisata Kabupaten Wakatobi yang kini telah mendunia.
Keindahan pariwisata Sultra juga terdapat di beberapa wilayah.
Baca juga: Pantai Wantopi, Hamparan Pasir Putih dan Bentangan Laut Jernih di Teluk Lasori Buton Tengah
Baca juga: Pantai Lakota Tomia, Destinasi Wisata Panorama Sunset dan Keindahan Laut di Wakatobi
Setidaknya 15 kabupaten dan 2 kotamadya memiliki destinasi pariwisata masing-masing untuk menjamu wisatawan.
Jenis pariwisatanya beragam, baik pantai, bukit, hingga air terjun.
Untuk air terjun, Sulawesi Tenggara memiliki banyak pilihan.
Berikut rekomendasi wisata di Sultra, 10 air terjun pilihan dan populer di Sulawesi Tenggara:
1. Wabalamba
Wabalaba merupakan air terjun yang terletak di Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
Air Terjun Wabalamba tepatnya berada di hutan rimbun dan bukit beraspal.

Sebelum sampai di Air Terjun Wabalamba wisatawan terlebih dahulu menyaksikan tambang aspal.
Area tambang luasnya kurang lebih 70 ribu hektare dengan deposit mencapai kedalaman hingga 1000 meter.
Wisatawan dapat menyaksikan sendiri galian tambang di sana.
Melalui tambang aspal, wisatawan langsung disuguhkan panorama Air Terjun Wabalamba.
Untuk sampai di sana, wisatawan hanya membutuhkan waktu 25 menit berjalan kaki.
Di tempat ini wisatawan dapat menyaksikan bagaimana keindahan air yang jatuh dari ketinggian bukit hitam.
Suasana area air terjun sangat asri, cocok buat para wisatawan yang ingin menghirup udara segar.
Wisatawan juga dapat berendam di kaki Air Terjun Wabalamba.
2. Tondopi
Destinasi ini terletak di Desa Tongkoseng, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana.
Air Terjun Tondopi berjarak 49 kilometer dari Kecamatan Rumbia selaku ibu kota Kabupaten Bombana.

Menggunakan mobil, jarak tempuh sekira 1,5 jam ke arah barat menuju Kecamatan Tontonunu.
Sepanjang perjalanan pemandangan persawahan dapat memanjakan mata.
Air Terjun Tondopi mudah diakses, tak jauh dari jalan yang digunakan perusahaan pertambangan.
Untuk memasuki area air terjun, wisatawan cukup menyisihkan Rp2 ribu.
Di sana wisatawan dapat menyaksikan air jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter.
Suasana Air Terjun Tondopi terbilang asri karena dipenuhi pepohonan rindang.
Terdapat sejumlah spot yang biasa menjadi tempat swafoto untuk mengabadikan momen.
3. Seruni
Air Terjun Seruni merupakan destinasi wisata yang berlokasi di Desa Lelewawo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara.

Tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata pilihan ketika berada di Kolaka Utara.
Aksesnya mudah ditempuh, berjarak 80 kilometer dari Kecamatan Lasusua selaku ibu kota Kolaka Utara.
Wisatawan hanya perlu berjalan kaki selama 15 menit untuk tiba di Air Terjun Seruni.
Rasa lelah terbayarkan, air jatuh dari ketinggian 30 meter membuat terpesona.
Wisatawan dapat menikmati kesejukan suasana dan berswafoto di Air Terjun Seruni.
4. Lasidaka
Lasidaka merupakan destinasi wisata yang berada di Desa Ambololi, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.
Air Terjun Lasidaka hanya berjarak 22 kilometer dengan jarak tempuh 40 menit dari Kota Kendari selaku ibu kota Sulawesi Tenggara.

Tempat ini terhubung dengan kawasan Wisata Alam Polenga Park.
Cukup berjalan kaki menyusuri sungai, disepanjang jalan disuguhkan kawasan hutan masih terjaga keasriannya.
Wajar, hutan di sana dijaga oleh masyarakat setempat.
Perlu berhati-hati, sebab jalur yang dilewati cukup licin serta banyak bebatuan sepanjang 400 meter.
Baiknya pengunjung menggunakan sandal atau sepatu yang memang digunakan untuk tracking di dalam hutan.
Debit Air Terjun Lasidaka yang jatuh dari ketinggian 15 meter.
Airnya jernih dan dingin serta hembusan angin Air Terjun Lasidaka terasa sejuk.
Wisatawan cukup menyisihkan biaya masuk masuk khusus ke Wisata Alam Polenga Park Rp5.000 per orang.
Sedangkan untuk menuju air terjun dikenakan biaya sebesar Rp30 ribu, sudah termasuk biaya keamanan kendaraan pengunjung selama berwisata.
5. Bumbula Amajapo
Air Terjun Bumbula Amajapo terletak di kawasan hutan Desa Sandang Pangan, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan.
Tempat ini menjadi salah satu wisata alam air pilihan di sana.

Dari Kota Baubau menuju Desa Sandang Pangan butuh waktu tempuh satu jam.
Tidak berlebihan apabila menyebut air terjun Bumbula Amajapo sebagai kepingan “surga” tersembunyi di belantara hutan Desa Sandang Pangan.
Pasalnya harus menyusuri hutan desa, berjalan kaki selama 10 menit disambut oleh aliran Sungai Wambaeko yang berarus deras.
Sungai Wambaeko merupakan sumber air bersih sekaligus sumber listrik yang menerangi separuh wilayah Kabupaten Buton Selatan.
Sungai itu disulap menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Masih harus berjalan kaki sekitar 100 meter menyusuri Sungai Wambaeko, lalu disambut pesona keindahan Air Terjun Bumbula Amajapo.
Air Terjun Bumbula Amajapo jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter.
Hulu sungainya membentuk kolam dan tebingnya dari batuan kapur punya lekukan menyerupai kursi.
Wisatawan biasa menikmatinya sambil mengabadikan momen menggunakan perekam gambar.
6. La Ocu
Air Terjun La Ocu berlokasi di Desa Eansumala, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara.
Tempat ini belum familiar dibanding air terjun lainnya di Sulawesi tenggara, masih jarang dikunjungi wisatawan.
Berada di ketinggian 73 MDPL, La Ocu menarik untuk dikunjungi.

Untuk sampai di lokasi perlu menempuh 800 meter berjalan kaki ke arah barat dari jalan poros Ronta – Buranga.
Jalur tracking yang dilalui hanya membutuhkan waktu selama 15 menit. Melewati kebun warga dan sungai.
Karena jarang dikunjungi wisatawan, keasrian Air Terjun La Ocu sangat terjaga.
Air terjun bertingkat masing-masing memiliki ketinggian 10 dan 15 meter.
Kolam air terjunnya sangat jernih dan luas, cukup untuk aktivitas berenang.
7. Bembe
Air Terjun Bembe Berada di kawasan hutan lindung Lambusango, Kabupaten Buton.
Tepatnya berlokasi di Lingkungan Lagunturu, Desa Nambo, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton.

Air Terjun dengan ketinggian sekitar 45 meter ini menyuguhkan panorama menarik, sayang jika dilewatkan.
Susunan bebatuan air terjun ini tampak hitam pekat, seakan terbentuk dari bongkahan tambang aspal.
Menariknya, di sana wisatawan dapat menikmati dau lokasi air terjun.
Air Terjun Bembe berjarak sekitar 75 km dari Kota Baubau.
Sementara dari perkampungan, air terjun ini berjarak sekira 200 meter.
Air terjun ini cocok bagi yang ingin merasakan sensasi berenang di bawah aliran air pegunungan yang jatuh dari ketinggian.
8. Andawe
Keindahan air terjun Sultra tak ada habisnya.
Salah satunya Air Terjun Andawe yang berada di Desa Matahari, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe.
Dari Kota Kendari tempat ini berjarak 89 kilometer dengan jarak tempuh 4 jam.
Biaya masuk ke lokasi ini adalah Rp5 ribu rupiah per kendaraan.

Dari titik gerbang Anda dapat menggunakan sepeda motor untuk sampai ke Air Terjun Andawe.
Tetapi menunggangi roda dua harus dipertimbangankan jika hujan jatuh, sebab jalannya terbentuk dari batuan kapur menjadi licin.
Juga terdapat sejumlah tanjakkan yang cukup terjal.
Bagi pecinta wisata ekstrem bisa menjajal medan tersebut dengan spek kendaraan yang cocok.
Air Terjun Andawe berada dalam kawasan hutan yang masih alami.
Aliran airnya begitu jernih dan dingin.
Air Terjun Andawe memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter.
9. Kandawu Ndawuna
Kandawu Ndawuna terletak di Desa Wolio, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton.
Untuk menuju Air Terjun Kandawu Ndawuna dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Dari Kota Baubau menuju lokasi wisata tersebut berjarak 70 Kilometer, waktu kurang lebih 2 jam.
Dari jalan poros Buton-Baubau menuju kawasan air terjun sekitar 7 kilometer.
Yakni, sejauh 5 kilometer dapat ditempuh menggunakan kendaraan, sedangkan 2 kilometer harus berjalan kaki mencapai air lokasi air terjun.
Sepanjang jalan menuju Air Terjun Kandawu Ndawuna disuguhkan pemandangan alam yang menyejukkan mata.
Puncak keindahan wisata ini disaksikan ketika melihat bentangan air yang jatuh dari ketinggian sekitar 30-50 meter.
10. Tikuarau
Air Terjun Tikuarau jatuh dari ketinggian sekitar 60 meter.
Berlokasi di Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Masyarakat di sana menamainya Air Terjun Tikuarau.

Air Terjun Tingkuarau menyuguhkan keindahan, sembari merasakan hembusan angin dan airnya dingin.
Jarak tempuh sekitar 8 kilometer berjalan kaki menyusuri hutan untuk sampai ke lokasi Air Terjun Tikuarau.
Adapun waktu tempuh butuh sekira 2 jam.
Wisatawan mesti berhati-hati ketika memasuki rute pendakian karena kondisi jalannya sempit dan curam.
Sebaiknya menggunakan jasa pendamping yang bisa menjadi penunjuk jalan.
Sepanjang perjalanan gemericik aliran air akan menjadi pemecah keheningan di tengah hutan sunyi.
Untuk bisa benar-benar menikmati keindahannya wisatawan bisa berkemah di sana.
Jangan lupa untuk menyiapkan sejumlah perlengkapan camping.
Kalaupun tak berminat untuk camping, maka Anda harus berangkat pagi agar sore harinya bisa pulang.
Informasi tambahan, waktu yang dibutuhkan dari ibu kota Kolaka untuk sampai ke Taman Wisata Alam Kea- kea kurang lebih 30 menit.
Dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dari Taman Wisata Alam Kea-kea perjalanan berlanjut menuju Air Terjun Tikuarau. (*)
(Berita ini dirangkum dari laman resmi Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, https://disparsultra.id/)