Buntut Aksi Arogan Pemuda Langgar Prokes Ngaku Ponakan Jenderal, Jadi Tersangka dan Terancam Penjara
Video viral pemuda berinisial RMBF (21) yang bersikap arogan saat tak pakai masker di Tangsel akhirnya berbuntut panjang
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Video viral pemuda berinisial RMBF (21) yang bersikap arogan akhirnya berbuntut panjang.
Diketahui, pemuda itu terjaring razia Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) beberapa waktu lalu.
Yakni di suatu tempat daerah Tangerang Selatan, Banten.
Baca juga: Viral Video Pemuda Ngaku Keluarga Jenderal Mabes Polri, Tak Mau Dihukum gegara Tak Pakai Masker
RMBF saat itu diciduk petugas lantaran tidak memakai masker di tempat umum.
Ia juga sempat mengaku sebagai keponakan seorang jenderal polisi bintang 2 yang bertugas di Mabes Polri.
Belakangan terungkap fakta, pengakuan RMBF tidaklah benar.
Ia tidak memiliki om atau paman yang menjabat sebagai anggota kepolisian.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanuddi.
Setelah hasil pemeriksan memang tidak ada keterkaitan. Tidak ada memiliki saudara jenderal baik itu TNI maupun Polri," ujar Iman dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Pria Baju Loreng ala Tentara Ngaku Letkol TNI, Marahi Warga dan Jawab Begini soal Seragam yang Beda
RMBF, kata Iman, mengaku memiliki keluarga Jenderal untuk menakut-nakuti petugas agar bisa terbebas dari sanksi pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukannya.
"Ya mungkin untuk menakut-nakuti petugas, seperti seperti itu," ucap Iman.
Resmi jadi tersangka
Kini RMBF harus menerima nasib telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menjeratnya dengan Undang-Undang wabah penyakit menular, kekarantinaan kesehatan dan KUHP.
Dengan ancaman hukuman maksimal sampai satu tahun penjara.
"Terhadap yang bersangkutan kami kenakan UU nomor 4 tahun 1984 tentang wabah menyakit menular dan UU nomor 6 tahun 2016 tentang kekarantinaan kesehatan serta pasal 216 ayat 1 KUHP yang ancaman maksimal 1 tahun," pungkas Iman dikutip dari TribunJakarta.com.
Video tersangka viral
Video seorang pemuda mengaku keponakan jenderal saat terjaring razia protokol kesehatan viral.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman tersebut dibagikan ulang oleh sejumlah akun di media sosial.
Seperti yang diunggah di akun Instagram @undercover.id.
Baca juga: Video Viral Pria Ngamuk Ngaku Raja Sunda, Sebut Dirinya Kena Penyakit Rekayasa: Ada Petunjuk Tuhan
Di awal video terlihat sejumlah petugas gabungan menjaring seorang ABG.
Ia diketahui tidak memakai masker saat berada di tempat umum.
Padahal saat ini sedang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Perdebatan kemudian terjadi antara petugas dengan ABG berjaket itu.
Ia terus berusaha mencari alasan dan tidak mau disalahkan karena tidak memakai masker saat PPKM Darurat.
Bahkan ia mengaku sebagai keponakan seorang jenderal polisi yang bertugas di Mabes Polri.
Petugas kemudian bertanya.
"Siap saudara kamu, pangkatnya?" tanyanya.
"Bintang dua, Korlantas," jawab si remaja.
Tidak diketahui secara pasti akhir dari video tersebut.
Namun hingga Selasa (6/7/2021), video sudah ditonton lebih dari 13 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Kata Petugas
Kabid Penegak Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Sapta Mulyana membenarkan kejadian di atas.
Ia kemudian membeberkan kronologinya.
Sapta membeberkan, awalnya ABG yang tidak diketahui identitasnya itu kedapatan tidak memakai masker.
Kemudian petugas gabungan menghentikannya saat berada di di kawasan Bundaran Maruga, Ciputat.
"Kita lagi patroli, dia lewat karena kita razia masker terkait PPKM Darurat. Dia ngaku orang saudara omnya di Mabes," ujar Sapta dikutip dari TribunJakarta.com.
Kemudian saat ABG itu mengaku ponakan jenderal polisi, Sapta justru memberikan nasihatnya.
Sosok bintang dua yang disebutkan si remaja akan kecewa melihat keponakannya pelanggaran protokol kesehatan.
Bahkan merasa malu dengan perbuatan melawan petugas lantaran tidak memakai masker.
"Pelanggar biasa kalau dapat sanksi kan dia merasa punya backing, makanya saya bilang justru ini aturan yang bikin para jenderal atasan dari pusat."
"Anda memamerkan backing-backing ini kan kita perintah presiden untuk mengatasi masalah ini," kata Sapta.
Kemudian, Sapta memberikan sanksi sosial dengan menyuruh si remaja push up sebanyak 50 kali atas pelanggarannya terhadap protokol kesehatan di tengah penerapan PPKM Darurat.
"Tetap saya suruh push up 50 kali, dia mau. Kalau enggak mau berarti melawan, dia minta maaf," kata Sapta.
(Tribunnews.com/Endra Kurnaiwan)(TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Pemuda Ngaku Ponakan Jenderal Polisi saat Razia PPKM, Jadi Tersangka & Terancam Bui 1 Tahun