Virus Corona

Tempat Tidur di Ruang Isolasi RSUD Kota Kendari Makin Menipis Gegara Kasus Covid-19 Terus Naik

Tempat tidur di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) makin menipis.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)
Private Medical Care Center (PMCC) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Tempat tidur di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) makin menipis. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tempat tidur di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) makin menipis.

Menipisnya ketersediaan tempat tidur seiring dengan kasus Covid-19 di Kota Kendari yang terus naik.

Tercatat, dari total 100 tempat tidur, kini telah digunakan sebanyak 76, pada Jumat (2/7/2021).

Direktur RSUD Kota Kendari, dr Sukirman mengungkapkan, kini menyisakan 24 tempat tidur di ruang isolasi tersebut.

"Yang dirawat 76 orang, sisa 24 lagi (tempat tidur)," kata dr Sukirman saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSUD Kota Kendari menambah kapasitas ruangan Isolasi baru sebanyak 24 tempat tidur.

"Kita harus antisipasi, jangan sampai ada pasien yang tidak terlayani," ucapnya.

Baca juga: GM Rumah Makan Kampung Bakau Tepis Pesan Berantai Menyebut Belasan Karyawannya Positif Covid-19

Baca juga: Wali Kota Kendari Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Tapi Belum Dibolehkan Pulang, Tunggu Hasil PCR

Berdasarkan data Satgas per Jumat (2/7/2021) kasus Covid-19 di Kota Kendari sebanyak 5.271.

Dari jumlah tersebut, 4.713 di antaranya telah dinyatakan sembuh, 66 meninggal dan 492 terkonfirmasi positif Covid-19 masih dirawat.
L

Jubir Satgas Covid-19 Kota Kendari, dr Alghazali Amirullah meminta masyarakat tetap menerapkan prokokol kesehatan dengan gerakan 5M.

Gerakan 5M ini adalah memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta dan membatasi mobilisasi dan interaksi.

"Tetap tingkatkan kewaspadaan, jangan abai, tetap lakukan protokol kesehatan," katanya.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved