Lawan Covid19

Rp237,54 Triliun Dana PEN 2021 Tangani Dampak Pandemi Covid-19, Kesehatan, Perlindungan Sosial, UMKM

Sebanyak Rp237,54 triliun dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 digelontorkan untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19.

Editor: Aqsa
tangkapan layar youtube Tribunnews
Dialog Produktif KPCPEN dengan tema Update Penyaluran Dana PEN Kuartal II 2021 yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak Rp237,54 triliun dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 digelontorkan untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19.

Jumlah tersebut setara 34 persen dari total anggaran program PEN 2021 sebanyak Rp 699,43 triliun.

Program PEN adalah rangkaian kegiatan pemulihan perekonomian nasional sebagai bagian dari kebijakan keuangan negara yang dilaksanakan pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19.

Program tersebut juga untuk menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional, stabilitas sistem keuangan, serta penyelamatan ekonomi nasional.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengatakan, realisasi program PEN senilai Rp 237,54 triliun tersebut lebih besar dibanding tahun 2020 lalu.

Baca juga: Tips Keuangan Sehat Bagi Pekerja hingga Orang Kaya di Masa Pandemi Covid-19, Dana Darurat, Investasi

“Di kuartal II tahun lalu, realisasi anggaran PEN sebesar Rp124 triliun,” katanya pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6/2021).

Realisasi anggaran program PEN sebesar Rp237,54 triliun tersebut meliputi sektor kesehatan Rp45,4 triliun atau 26,3 persen dan realisasi sektor perlindungan sosial Rp65,36 triliun atau 44 persen.

Selain itu, realisasi dukungan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan korporasi mencapai Rp50,93 triliun atau 26,3 persen, program prioritas terealisasi Rp39,79 triliun atau 31,1 persen, dan insentif usaha Rp 36 triliun atau 63,5 persen.

“Kami masih akan terus melakukan percepatan agar memberikan dampak lebih signifikan terhadap daya beli masyarakat dan mengakselerasi pemulihan ekonomi,” kata Kunta.

Kunta Wibawa menyebutkan pencapaian penyerapan dana program PEN tersebut sebenarnya sudah cukup signifikan.

"Sampai pada periode semester II 2021 ini pencairannya akan jadi jauh lebih baik,” jelasnya.

Pemulihan Ekonomi

Meski demikian, kata Kunta, pihaknya akan melakukan percepatan penyerapan anggaran program PEN 2021.

“Memang harus kita dorong terus percepatan penyerapannya agar memberikan dampak lebih signifikan terhadap daya beli masyarakat dan mengakselerasi pemulihan ekonomi,” kata Kunta.

Apalagi, katanya, sejumlah indikator perekonomian sudah menunjukkan perkembangan positif meskipun penyerapan anggaran PEN dianggap belum optimal.

Tren perekonomian nasional dari indikator ekonomi makro mulai menunjukkan pemulihan, baik sisi konsumsi maupun produksinya.

Neraca perdagangan secara kumulatif Januari-Mei 2021 mengalami surplus 10,17 miliar dolar AS.

Baca juga: 7 Kiat Isolasi Mandiri di Rumah Saat Positif Covid-19 Gejala Ringan, Aktor Ben Kasyafani Bagi Tips

Kemudian Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat 55,3 pada Mei 2021.

“Ini sebagai pertanda ekspansi yang kuat. Pergerakan makro trennya pulih, baik dari segi konsumsi maupun produksi. Artinya ekonomi kita menuju pemulihan tegas Kunta.

Selain itu, apabila dilihat dari belanja modal keseluruhan yang ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, penyerapannya lebih tinggi daripada kuartal I II 2020 lalu.

Capaian-capaian seperti program prioritas di sektor padat karya yang dilakukan Kementerian PUPR dinilai relatif lebih baik daripada tahun lalu, begitu pula untuk UMKM dan koperasi yang sudah sesuai target.

Tanda positif lainnya yakni proses vaksinasi yang sudah mencapai 1 juta dosis per hari.

“Presiden telah memberikan arahan untuk melibatkan TNI, Polri, dan bidan dalam proses vaksinasi. Harapannya vaksinasi bisa menuju 2 juta sampai 2,5 juta dosis per hari,” imbuh Kunta.

Dialog Produktif KPCPEN dengan tema Update Penyaluran Dana PEN Kuartal II 2021 yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6/2021).
Dialog Produktif KPCPEN dengan tema Update Penyaluran Dana PEN Kuartal II 2021 yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6/2021). (tangkapan layar youtube Tribunnews)

Bantuan UMKM dan Padat Karya Tunai

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Eddy Satriya, menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM masih melanjutkan program PEN tahun lalu.

Yakni, subsidi bunga kredit usaha, penempatan dana pemerintah pada mitra bank umum, imbal jasa penjaminan, penjaminan lost limit, kebijakan pph final, dan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM).

Prioritas anggaran PEN untuk membantu UMKM, dinilai Eddy, jarang terjadi di negara lain, bahkan dinilai lebih baik dibandingkan standar internasional.

Program Kemenkop UKM yang paling menyentuh langsung kepada masyarakat adalah pencairan bantuan kepada 9,8 juta pengusaha mikro dengan nilai total Rp11,76 triliun.

“Sekarang sedang proses pencarian untuk menambah cakupan penerima hingga 3 juta penerima bantuan lagi, dengan total anggaran tambahan Rp3,6 triliun” kata Eddy.

Berkaitan dengan itu, Kementerian PUPR juga tengah fokus pada 5 program prioritas nasional selama pandemi.

Salah satunya adalah program padat karya tunai senilai Rp23,24 triliun yang diasumsikan mampu menyerap 1,2 juta tenaga kerja.

Program ini dalam rangka membuka lapangan pekerjaan sampai ke pelosok pedesaan melalui 20 kegiatan seperti reservasi jalan, perbaikan drainase, mengecat jembatan, dan lain-lain.

“Realisasinya sudah mencapai 47% yang kami perkirakan hingga kini telah menyerap 700 ribu tenaga kerja,” ujar Endra Saleh Atmawidjaja, Juru Bicara Kementerian PUPR.

Empat fokus pembangunan lainnya dari Kementerian PUPR adalah pembangunan sarana dan prasarana pariwisata dengan alokasi sebesar Rp3,81 triliun.

Pembangunan proyek ketahanan pangan Rp34,3 triliun, pembangunan infrastruktur sektor Informasi, Komunikasi dan Teknologi Rp240 miliar, dan pembangunan kawasan industri Rp9,83 triliun.(*)

(Tribunnews.com/Reynas Abdila/Yulis)

Ikuti Berita Lawan Covid19

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved