Munas Kadin 2021
Profil Arsjad Rasjid, Anak Pensiunan TNI AD Jadi Ketua Umum Kadin Indonesia Gantikan Rosan Roeslani
Profil Arsjad Rasjid, anak dari pensiunan TNI AD, kini Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggantikan Rosan Roeslani.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Profil Arsjad Rasjid, anak dari pensiunan TNI AD, jadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggantikan Rosan Roeslani.
Arsjad Rasjid didaulat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Indonesia menggantikan Rosan Roeslani.
Arsjad disepakati menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia berdasarkan hasil kesepakatan bersama Anindya Bakrie dan para pengusaha di Indonesia.
Seperti diketahui, baik Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie merupakan calon Ketua Umum Kadin Indonesia.
Keduanya bersepakat menjadi ketua, tetapi Arsjad Rasjid menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia, sementara Anindya Bakrie sebagai Ketua Pertimbangan.

Kesepakatan ini sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dua hari menjelang Musyawarah Nasional atau Munas Kadin 2021.
Baca juga: Peserta Munas Kadin 2021 Wajib Tunjukkan Hasil Tes PCR dari Daerah Asal, Positif Langsung Diisolasi
Baca juga: Sarung Tenun hingga Bibit Lobster Dipamerkan dalam Sultra Expo Munas Kadin 2021 di Kendari
Diketahui Munas Kadin 2021 berlangsung pada 30 Juni hingga 2 Juli 2021 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Lantas seperti apa sosok Arsjad Rasjid yang kini menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia, anak pensiunan TNI AD.
Arsjad Rasjid adalah seorang pengusaha asal Indonesia.
Pria kelahiran Jakarta 16 Maret 1970 ini merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.
Posisi tersebut pertama kali didudukinya pada tahun 2005.
Arsjad tercatat mulai bekerja di Indika Energy sejak tahun 1996 atau pada saat pertama kali perusahaan didirikan.
Selain dibidang energi, Arsjad juga menduduki beragam posisi di beberapa perusahaan bidang media, keuangan, dan teknologi.
Di bawah payung PT Indika Energy Tbk, Arsjad berhasil membesarkan aset perusahaan sekitar tujuh kali lipat dari Rp2,78 triliun menjadi Rp18,28 triliun.
Peningkatan aset tersebut dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 - 2011 melalui strategi akuisisi.