Pelantikan Bupati Wakatobi
Profil Ilmiati Daud, Wakil Bupati Wakatobi Periode 2021 - 2024, Berikut Nilai Kekayaannya
Inilah profil Ilmiati Daud, Wakil Bupati Wakatobi periode 2021-2024, berikut nilai kekayaannya.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah profil Ilmiati Daud, Wakil Bupati Wakatobi periode 2021 - 2024, berikut nilai kekayaannya.
Ilmiati Daud SE, M.Si merupakan Wakil Bupati Wakatobi periode 2021 - 2024.
Bersama Haliana, Bupati Wakatobi, keduanya resmi dilantik Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, Senin (28/6/2021).
Pelantikan Haliana dan Ilmiati Daud sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi periode 2021 - 2024 digelar di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Jl Taman Soerapati, Mandonga, Kota Kendari, Sultra.
Wanita kelahiran Malang, 5 Maret 1972 ini akan mendampingi Haliana memimpin kabupaten yang terbentuk tahun 2003 tersebut hingga 2024 mendatang.
Baca juga: Profil Haliana Bupati Wakatobi 2021-2024, Punya Harta Kekayaan Rp31 Miliar, 3 Kapal, Emas Rp3 Miliar
Selengkapnya, berikut inilah profil Ilmiati Daud, Wakil Bupati Wakatobi periode 2021 - 2024, berikut nilai kekayaannya.
Sebelum menjadi Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Istri dari Subhan Tahrir ini bertugas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kolaka pada tahun 2000.
Ilmiati Daud juga pernah menjabat Kasubbag Keuangan Bappeda Sultra pada tahun 2013.
Hingga akhirnya Ilmiati Daud memutuskan untuk berhenti sebagai ASN, lantas mulai terjun ke dunia politik.
Ketika itu, Ilmiati Daud berpasangan dengan Bupati Wakatobi, Arhawi memimpin Kabupaten Wakatobi 2016 - 2021.
Sebelumnya, Ilmiati Daud tercatat sebagai Direktur PT Nyiur Tapaa Permai (1998-2000).
Berdasarkan dokumen LHKPN KPK yang disampaikan pada 31 Maret 2020, Ilmiati Daud memiliki kekayaan senilai Rp7.752.098.474.
Rincian kekayaan tersebut terdiri dari sejumlah tanah dan bangunan senilai Rp7.858.000.000, kas dan setara kas Rp150.527.032.
Harta tersebut diatas setelah dikurangi dengan utang sebesar Rp256.428.560.
Baca juga: Live Streaming Pelantikan Bupati Wakatobi Haliana dan Wakil Bupati Ilmiati Daud Jam 1 Siang ini
Riwayat Pendidikan dan Organisasi
Untuk pendidikan sekolah dasar, Ilmiati Daud menamatkannya di SD Negeri 9 Kolaka pada tahun 1984.
Ia kemudian hijrah ke Kendari dan bersekolah di SMP Negeri 2 Kendari.
Menamatkan pendidikan putih birunya pada tahun 1987, Ilmiati Daud kemudian lanjut di SMA Negeri 1 Kendari.
Ilmiati Daud menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA favorit di Kendari tersebut pada tahun 1990.
Kemudian, dia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Halu Oleo Kendari dan menyelesaikannya tahun 2005.
Lalu, melanjutkan program magister di Universitas Halu Oleo Kendari. Ia menyelesaikan program tersebut pada tahun 2013.
Wanita yang dikarunia empat orang anak, terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki juga memiliki beberapa pengalaman organisasi.
Seperti, menjadi Dewan Penasehat Organisasi Poros Pemuda Indonesia tahun 2011, Wakil Ketua FCMP ICMI tahun 2013, dan MPO DPW PGK Sultra tahun 2013.
Perjalanan Haliana-Ilmiati Daud di Pilkada
Haliana-Ilmiati Daud yang populer dengan akronim HATI menjadi Bupati-Wakil Bupati Wakatobi setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wakatobi 2020.
Haliana-Ilmiati Daud ditetapkan sebagai pasangan bupati dan wakil bupati terpilih berdasarkan Hasil Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wakatobi pada Minggu (21/02/2021) lalu.
Rapat pleno penetapan Bupati-Wakil Bupati Wakatobi terpilih tersebut berlangsung di Vila Nadila, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pasangan Haliana-Ilmiati Daud (HATI) ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Wakatobi 2020 dengan perolehan suara sebanyak 31.937 atau 51, 65 persen dari total 61.838 suara sah.
Pasangan HATI unggul dari calon Bupati Wakatobi petahana yakni Arhawi yang berpasangan Hardin Laomo (HALO).
Paslon HALO meraup 29.901 suara, selisih 2.036 suara dari paslon Hati yang menjadi pemenang Pilkada Wakatobi 2020.
Pilkada Wakatobi 2020 sempat bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) setelah paslon HALO mengajukan sengketa.
Namun, MK menolak sengketa Pilkada 2020 di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang diajukan pihak pemohon yakni paslon HALO pada sidang Rabu (27/01/2021).
Diketahui, Pilkada Wakatobi 2020 menjadi pertarungan kedua antara Haliana dan Arhawi.
Pada Pilkada Wakatobi 2015 silam, Arhawi yang kala itu berpasangan dengan Ilmiati Daud berhasil unggul dari Haliana dan pasangannya Muhammad Syawal.
Kala itu, Arhawi-Ilmiati Daud unggul tipis dengan perolehan suara 28.872 atau 50,69 persen dari Arhawi-Syawal yang meraup 28.091 suara atau 49,31 persen.
Pada Pilkada Wakatobi 2020, Haliana kembali menantang Arhawi sebagai petahana Bupati Wakatobi.
Namun kali ini, Haliana menggandeng Ilmiati Daud yang merupakan Wakil Bupati Wakatobi yang sebelumnya berpasangan dengan Arhawi.
Pasangan dengan akronim HATI ini diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP), Partai Bulan Bintang ( PBB), dan Partai Nasdem.
Sedangkan, Arhawi maju Pilkada Wakatobi 2020 berpasangan Hardin La Omo.
Arhawi merupakan Bupati Wakatobi petahana, Hardin merupakan mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Wakatobi.
Arhawi dan Hardin diusung koalisi Partai Golkar, PAN, Partai Hanura, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.
Visi, Misi, Program Haliana-Ilmiati Daud
Pasangan Haliana dan Ilmiati Daud mengusung visi Wakatobi Menjadi Kabupaten Konservasi yang Sentosa.
“Refleksi pembangunan daerah dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, kami mengajak seluruh komponen dapat berkonstribusi pada visi yang kami canangkan yakni Wakatobi Menjadi Kabupaten Konservasi yang Sentosa,” kata Haliana pada pemaparan visi dan misi beberapa waktu lalu.
Haliana menjelaskan sumber daya alam (SDA) Wakatobi penting keberadaannya.
Tidak hanya bagi masyarakat Wakatobi tapi juga penting bagi Sulawesi Tenggara, Indonesia, bahkan dunia.
Posisi strategis Wakatobi sebagai pusat karang besar dunia, taman nasional, dan kawasan cagar biosfer bumi telah menjadi perhatian berbagai pihak.

Baik sekadar menikmati keindahan bawah laut, khas kuliner, budaya, atau menjadikannya tempat penelitian serta peluang berinvestasi.
Selanjutnya, Haliana mengutip UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Masyarakat.
UU tersebut menjelaskan kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Namun, merujuk angka kemiskinan Kabupaten Wakatobi tahun 2019 sebesar 14,75 persen atau sekitar 14 ribu jiwa justru masih sangat jauh di bawah rata-rata provinsi yakni 11,04 persen dan nasional 9,25 persen.
Untuk itu, katanya, penyediaan akses dan kesempatan berusaha, pelayanan kesehatan yang baik, pendidikan dasar yang baik, pemukiman dan perumahan, dan akses pelatihan juga modal usaha serta pemasaran hasil usaha wajib disediakan oleh pemerintah.
Lapangan pekerjaan harus dibuka dan diciptakan. Menurutnya, peran stakeholders seperti NGO dan swasta akan sangat penting bagi pembangunan Wakatobi yang berkelanjutan.
Diperlukan semangat kolaborasi untuk menghasilkan karya dan cipta untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Pasangan Hati Emas hadir sebagai harapan bersama akan mewujudkan kesejahteraan Kabupaten Wakatobi untuk mengentaskan kemiskinan menuju masyarakat yang sentosa,” ujar Haliana.
Dia menambahkan visi tersebut menjadi komitmen dan keberpihakan untuk menciptakan masyarakat sehat, cerdas, sejahtera, dan religius.
Melalui misi meningkatkan potensi sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk pertumbuhan yang berkualitas, peningkatan pelayanan publik, infrastruktur, dan ikatan sumber daya alam berkelanjutan.
"Konsep pembangunan berkelanjutan yang menjadikan konservasi sebagai semesta luas pembangunan daerah," jelasnya.
Dengan tiga leading sektor yakni pariwisata, perikanan dan kelautan, serta ketahanan pangan.
"Visi misi tersebut merupakan refleksi dan cita-cita besar pendiri bangsa Indonesia yang menginginkan bangsa Indonesia menjadi Sentosa yang tertuang dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945. Mari bersama Berhati Emas Masyarakat harus sejahtera, merdeka,” katanya. (*)
Ikuti Berita Pelantikan Bupati Wakatobi