Munas Kadin 2021
170 Peserta Munas Kadin Tiba 29 Juni 2021 di Kota Kendari, Prokes Diperketat Swab Test hingga 2 Kali
Sebanyak 170 peserta Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dijadwalkan tiba pada 28 Juni 2021.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Sebanyak 170 peserta Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dijadwalkan tiba pada 29 Juni 2021.
Menurut Koordinator Media Center Panitia Lokal (Panlok) Munas Kadin La Ode Rahmat Apiti, bakal tiba di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sehari sebelum puncak kegiatan.
Ia menjelaskan, peserta Munas Kadin di Kota Kenari berasal dari 34 provinsi.
Tiap-tiap provinsi mengutus 5 orang perwakilan untung menghadiri Munas Kadin di Kota Kendari.
"Kepastian kedatangan peserta hasil konfirmasi LO (liaison officer) tiap provinsi dan 34 provinsi hadir," ucap Rahmat, di Kendari, Minggu (27/6/2021).
Semua peserta Munas Kadin yang tiba bakal dijemput di bandara Haluoleo Kendari.
"Ada LO tiap provinsi dan sebelum masuk hotel mereka singgah untuk tes PCR (polymerase chain reaction) dan bila positif langsung dikarantina", ujar Rahmat.
Baca juga: Panitia Kantongi Rekomendasi Satgas Covid-19 Sulawesi Tenggara Gelar Munas Kadin 2021 di Kendari
Baca juga: 153 Panitia Lokal Munas Kadin 2021 Jalani Tes Swab Antigen, Bagi yang Positif Langsung Diisolasi
Tim medis telah disiapkan untuk para peserta.
Hal ini dilakukan agar kegiatan Munas Kadin menghindari penularan Covid-19.
Rahmat menegaskan, penerapan promkes pada gelaran Munas Kadin sangat ketat.
Pada 30 Juni 2021 pagi para peserta menjalani swab test PCR sebanyak 2 kali.
Tes pertama ketika tiba di Bandara Haluoleo Kendari sementar yang kedua sebelum ke lokasi Munas Kadin.
Saat pulang seusai berkunjung dari Masjid Al-Alam peserta juga panitia akan di rapid test antigen kembali.
"Tanggal 30 hotel claro mulai steril, selain peserta, panitia dan awak media tidak bisa masuk ke Hotel Claro," ungkap Rahmat.
Rahmat berharap, Munas Kadin tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 di Kota Kendari.
"Kritikan publik kami full up, kami jadikan bahan evaluasi. Sehingga prokes yang ketat, semoga tidak terjadi seperti apa yang dikhawatirkan," imbuh Rahmat. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)