TRIBUN WIKI

Sosok IPTU Ridwan, Kasat Narkoba Polres Kendari, Anak Nelayan di Padang, Sempat Tak Lolos Tes

Ridwan merupakan anak ke 5 dari 9 bersaudara pasangan dari Almarhumah Basri, dan Almarhum Rosmawar.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
(Husni Husein/TribunnewsSultra.com)
Sosok IPTU Ridwan Koto atau biasa disapa dengan Ridwan, pria kelahiran Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, 5 April 1991 silam 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sosok IPTU Ridwan Koto atau biasa disapa dengan Ridwan, pria kelahiran Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, 5 April 1991 silam.

Ridwan merupakan anak ke 5 dari 9 bersaudara pasangan dari Almarhumah Basri, dan Almarhum Rosmawar.

Saat ini Ia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse dan Narkoba Kepolisian Resor ( Kasatnarkoba Polres) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berpangkat Inspektur Polisi Satu (IPTU) adalah perwira pertama tingkat dua di Kepolisian Republik Indonesia.

Ridwan mulai bertugas di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) Polres Banyumas dan ditempatkan di Satreskrim.

Baca juga: BREAKING NEWS: Napi Pengendali Narkoba dari Dalam Lapas Kendari Ditangkap BNN Sulawesi Tenggara

Baca juga: Sosok AKP I Gede Pranata Wiguna, Kasatreskrim Polres Kendari, Pernah Dibacok saat Tugas

Ia menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Jawa Tengah 2011 dan lulus pada 2015.

Masuk Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 2018 kemudian ditempatkan di Polda Sultra.

Sebelum menjadi Kasat Narkoba Polres Kendari, Ridwan pernah memegang amanah menjadi Kapolsek Kemaraya selama 1 tahun 3 bulan lamanya.

Ridwan mengungkapkan hal menarik yang tak pernah ia lupakan selama menjadi anggota kepolisian ialah proses menjadi seorang polisi.

"Saya dari kelurga sederhana almarhum ayah sebagai nelayan dan amarhumah ibu saya sebagai ibu rumah tangga," kata Ridwan saat ditemui di ruang kerjanya, Jl D I Panjaitan, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wuawua, Selasa (15/6/2021).

Ridwan mengaku sempat ragu mendaftar di institusi kepolisian.

"Saya coba mendaftar pertama kali antara iya dan tidak apakah saya bisa diterima atau tidak hanya bermodalkan niat dan keyakinan yang penting berusaha semaksimal mungkin,'' ujar Ridwan

Ridwan juga bercerita sejak ingin menggapai cita-citanya itu ia harus merantau dan terpisah dari keluarganya.

Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto bersama Kasat Resnarkoba, IPTU Ridwan Koto saat press rilis pengungkapan kasus jaringan narkotika jenis sabu, Senin (24/5/2021).
Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto bersama Kasat Resnarkoba, IPTU Ridwan Koto saat press rilis pengungkapan kasus jaringan narkotika jenis sabu, Senin (24/5/2021). (Dok. Humas Polres Kendari)

"Saya sangat ingin menjadi Polisi karena sejak kecil melihat sosok polisi itu sesuatu yang sangat dibanggakan kalau di kampung pada saat itu kan," kata Ridwan

Namun di sisi lain Ridwan berfikir menjadi bagian dari petugas kemanan negara itu merupakan hal yang tidak mudah.

Sehingga rasa ketakutan pada dirinya menjadi motivasi untuk membuktikan apakah ia mampu menggapai cita-citanya itu.

"Setahun saya tamat SMA pada 2010, saya tidak bisa mendaftar kepolisian karena di kampung pada saat itu akses informasi sangat minim,'' lanjut Ridwan

Kemudian ia memutuskan untuk mencoba SNMPTN dan keterima di Universitas Andalas Fakultas MIPA jurusan Fisika.

Saat menempuh pendidikan perkuliahan itu, ia mendapatkan beasiswa penuh dari kampus.

Selanjutnya saat 1 tahun menempuh pendidikan, Ridwan bertemu dengan teman-teman yang sama ingin menjadi polisi dan di situlah ia mendapatkan banyak informasi.

"Dulu masih warnet kan ramai nah persyaratan nya saya nyatat dari situs saat saya ke warnet," kata Ridwan

Namun nasib berkata lain, pendaftaran pertama nya gagal pada BINTARA 2011 lalu yang membuat ia kembali ke rutinitas perkuliahannya.

"Tapi pendaftaran pertama saya gagal saya tidak begitu kecewa karena saya berniat apabila saya keterima berarti memang rejeki saya dan kalau saya tidak keterima berarti ini menjadi pengalaman untuk saya ceritakan ke anak- anak saya nanti saya pernah berjuang untuk menggapai suatu cita cita," kata Ridwan

Percobaannya pertama yang gagal sontak tak membuat ia menyerah.

Ia mencoba untuk yang kedua kali untuk mendatar Akademi Kepolisian (Akpol).

Dengan kuota yang saat itu terbilang sedikit, membuat semangatnyanya menjadi kendor untuk menggapai cita-citanya.

Ridwan mengungkapkan saat menjalani tes demi tes dalam menempuh pendidikan di AKPOL tidak serta merta ia meninggalkan perkuliahan.

"Padahal saat itu tesnya bersamaan dengan pelaksanaan ujian perkuliahan dan saat diumumkan di PAMDAL saya keterima," kata Ridwan

Dengan kepercayaan diri yang sedikit dan hasil yang menyatakan ia lolos membuatnya kaget dan senang.

"Saya kembali ke kampung bertemu orang tua meminta doa restu kemudian saya berangkat ke Semarang untuk tes lanjutan," kata Ridwan

Baca juga: Sosok AKP I Gusti Komang Sulastra, Calon Guru Olahraga, Anak Petani yang Kini Jadi Perwira Polisi

Baca juga: Simpan Sabu di Kerudung, Wanita di Kendari Ditangkap, Ngaku Uang Hasil Edarkan Sabu Buat Bayar Kos

Tahap demi tahap proses penyeleksian ia lewati hingga pada pengumuman terakhir membuatnya menjadi perwira kepolisian.

Kata Ridwan, untuk menjadi seorang polisi rupanya tak harus mengeluarkan uang seperti kabar luas yang ada di khalayak ramai.

"Selama ada niat dan usaha Alhamdulillah saya keterima di Kepolisian sejak 2011 dengan menempuh pendidikan selama 4 tahun dengan mendapatkan gelar Sarjana Terapan Kepolisian," kata Ridwan

Untuk diketahui saat ini, Ridwan saat ini telah berkeluarga dan dikaruniai 1 orang anak bernama Rayyan buah pernikahan dengan Rivani sejak 2019 lalu.

"Menjadi seorang kepolisian merupakan anugerah terbesar yang telah diberikan jadi saya kerja setulus ikhlas nya," katanya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved