Istri Didorong Lalu Dicekik Suami dan Adik Ipar saat Panen Sawit, Selamat setelah Loncat ke Sungai
Kasus penganiayaan terjadi di Kabupaten Kampar, Riau. Korbannya adalah seorang wanita berinisial I (39).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus penganiayaan terjadi di Kabupaten Kampar, Riau.
Korbannya adalah seorang wanita berinisial I (39).
Ia dianiaya oleh suami HE (45) dan adik iparnya JO.
Baca juga: Dengar Suara Tempat Tidur Bergoyang, Suami Pergoki Istri Disetubuhi Pria Lain hingga Bunuh si Pria
Penganiayaan itu terjadi saat korban memanen sawit di kebun.
Korban didorong hingga terjatuh ke tanah lalu dicekik hingga susah bernapas.
I berhasil selamat setelah melompat ke sungai dan ditolong oleh warga.
Akibat penganiayaan itu, HE telah ditangkap Polsek Tambang, Rabu (10/6/2021).
Penangkapan tersangka HE dilakukan setelah korban yang merupakan istri pertama pelaku, warga Desa Terantang Kecamatan Tambang melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polsek Tambang.
Baca juga: Suami Tusuk Istri 11 Kali hingga Tewas gegara Rewel soal Penghasilan, Mayat Ditemukan Anak di Parit
Korban dianiaya oleh tersangka HE bersama adik iparnya berinisial JO di areal kebun sawit Dusun IV Desa Terantang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar pada Minggu (30/5/2021) lalu.
Korban mengaku kekerasan sering diterimanya selama dalam pernikahan yang dijalaninya.
"Dia berubah menjadi pribadi yang kasar semenjak menikah lagi. Sudah empat tahun lamanya saya dimadu oleh yang bersangkutan," ungkapnya.
Dirinya mengaku kerap dipukuli dan dianiaya pelaku selama umur pernikahannya itu.
"Saya kerap menerima pukulan dan tendangan dari dirinya yang membuat saya tidak tahan," ungkapnya.
I menuturkan dirinya sudah melakukan sidang perceraian pernikahan dengan pelaku, namun hingga saat ini pelaku masih mengajukan kasasi putusan perceraian pernikahan mereka.
Baca juga: Suami Istri Siksa Kakak Beradik dengan Sadis hingga Tewas: Organ Vital Ditusuk hingga Jari Dipotong
Dirinya mengaku sebelum gugatan cerai diajukan olehnya, dirinya kerap meminta cerai ke yang bersangkutan namun selalu ditanggapi dengan emosi.