Berita Kendari

Bea Cukai Sebut Ekspor Barang ke Luar Negeri Kini Bisa Langsung dari Kota Kendari

Denny Benhard Parulian, menyatakan para ekportir barang dari Sulawesi Tenggara tak perlu lagi mengirim hasil produk ke Makassar dan Surabaya.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
Muhammad Ridwan Kadir/Tribunnewssultra.com
Kepala Kantor Bea Cukai Kendari Denny Benhard Parulian, dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penanganan Permasalahan di Bidang Perdagangan Luar Negeri, Hotel Same Boutique Jl Malaka / Brigjend Jl Z A Sugianto, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kamis (10/6/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Kantor Bea Cukai Kendari, Denny Benhard Parulian, menyatakan para ekportir barang dari Sulawesi Tenggara tak perlu lagi mengirim hasil produk ke Makassar dan Surabaya.

Pasalnya, saat ini pengirim barang atau produk sudah dapat dilakukan dari Kota Kendari langsung ke negara tujuan ekspor.

Hal itu disampaikan Denny saat menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penanganan Permasalahan di Bidang Perdagangan Luar Negeri.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Room meeting Hotel Same Boutique Jl Malaka / Brigjend Jl Z A Sugianto, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Peran kami sebagai Klinik Ekspor Sultra dalam memberikan pemahaman kepada eksportir agar tak lagi mengirim lewat Surabaya dan Makassar,"ucap Denny, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Meski Diunggulkan, Produk Pangan yang Diekspor dari Sulawesi Tenggara Belum Terkenal di Luar Negeri

Denny menjelaskan, untuk itu bagi pelaku usaha tak perlu lagi mengirim ke Makassar dan Kota Surabaya sebagaimana biasa yang dilakukan saat mengirim produk ke luar negeri.

Ia mengatakan upaya itu agar produk asli dari Sulawesi Tenggara lebih dikenal jika kirimkan langsung ke negara tujuan ekspor melalui Kota Kendari.

Selama ini, banyak produk baik itu pangan atau bahan baku asli Sultra yang diekspor keluar negeri tidak menggunakan nama Sulawesi Tenggara

"Karena jika melalui dua kota tersebut (Makasaar dan Surabaya) maka ekspor yang terdaftar di dua kota itu bukan di Sultra," jelas Denny.

Selain itu, Denny menyebut manfaat lain jika ekspor langsung dari Kendari, maka harga yang didapatkan adalah harga ekspor.

Sehingga dengan begitu eksportir juga malah lebih untung.

Peningkatan Ekspor

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menggenjot ekspor di 3 sektor.

3 sektor itu meliputi pertanian, perikanan dan perkebunan.

Pasalnya, ketiga sektor tersebut masih sangat kurang dalam kegiatan ekspor dibandingkan pada sektor pertambangan.

Hal itu juga diutarakan Kepala Disperindag Sultra Hj Sitti Saleha dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penanganan Permasalahan di Bidang Perdagangan Luar Negeri.

"Kami terus berusaha dan mengupayakan agar 3 sektor ini bisa lebih berkembang dari segi ekspor, agar bisa diseimbangkan dengan sektor pertambangan," ucap Sitti Saleha.

Baca juga: Agenda Wakil Menteri Perdagangan Kunjungi Buton, Lihat Potensi Aspal, Cek Pembangunan Pasar

Untuk menggenjot ekspor tiga sektor itu, Disperindag terus melakukan pendampingan dan pelatihan bagi eksportir.

"Edukasi merupakan bagian terpenting bagi para eksportir agar mereka dapat memahami ternyata tak sulit melakukan ekspor," ujarnya.

Walau perlunya edukasi lebih, namun patut disyukuri ekspor Sultra tiap tahunnya terus meningkat.

Sitti Saleha berharap dengan adanya kegiatan tersebut maka ke depan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sultra.

"Bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan, namun para eksportir terus bertambah dengan memahami kemudahan ekspor di Sultra," kata Sitti.

Sitti menyebut dengan adanya Klinik Ekspor Sultra yang tergabung dari stakeholder terkait bisa memberikan kemudahan pihak eksportir dalam memahami lebih dalam terkait kegiatan ekspor.(*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved