Wajah Guru TK Disiram Air Keras gegara Tolak Cinta Pelaku: Keluarga Sebut Sosok Pelaku Kasar

Aksi penganiayaan sadis terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

Editor: Ifa Nabila
preventionweb.net
Ilustrasi penganiayaan. Aksi penganiayaan sadis terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi penganiayaan sadis terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

Korbannya adalah seorang guru TK bernama Meli Handayani.

Ia disiram dengan air keras oleh seorang pria.

Baca juga: Pengantin Baru Aniaya Istrinya, Pukuli Korban saat Lupa Pakai Jilbab dan Ancam Siram Air Keras

Penganiayaan itu terjadi pada Senin (31/5/2021) sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat kejadian, korban hendak pulang ke rumah setelah mengajar anak didiknya di TK Darussalam, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur.

Penyiram air keras terhadap janda satu anak tersebut diduga seorang pria yang menyukai korban.

Pelaku menyiram wajah korban dengan menggunakan asam sulfat atau yang biasa dikenal cuka para, cairan untuk mengentalkan getah karet.

Berdasarkan informasi pada saat kejadian pelaku sengaja mendatangi TK tempat korban mengajar.

Baca juga: Sempat Tusuk Lehernya Sendiri, Pria 40 Tahun Akhirnya ke Kebun Lalu Tewas Gantung Diri

Pelaku pun diduga sudah merencanakan aksinya dengan membawa satu botol cairan asam tersebut.

Setelah itu, pelaku pun menyiramkan cairan tersebut ke wajah korban.

Akibatnya korban mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Saat ini korban masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Sriwijaya Bagian Mata Palembang.

Heryanto, kakak kandung korban, menyebutkan bila adiknya saat ini sudah menjalani operasi sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (2/6/2021).

"Hari ini dioperasi di Rumah Sakit Umum Sriwijaya Bagian Mata di Palembang," ujarnya, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Rumah Terbakar, Uang Tabungan Rp 60 Juta Jadi Abu, Emas 120 Gram Juga Raib

Menurut Heryanto, sebelum menjalani operasi kedua mata adiknya masih bisa melihat karena memang terkena air keras di bagian kulit luarnya.

Namun kondisinya cukup parah.

"Cairan itu mengenai bagian kulit luar mata adik saya, jadi dioperasi diangkat kulitnya itu, sekarang masih dalam perawatan. Mohon doanya mudah-mudahan segera sembuh," katanya.

Sosok Pelaku

Heryanto pun mengungkap bila pelaku memang menyukai adiknya.

Hanya saja adiknya tersebut tidak tertarik dengan pelaku, hingga akhirnya pelaku nekat melakukan kekerasan dengan menggunakan cuka para.

"Pelaku sempat beberapa kali ke rumah untuk menemui adik saya. Tapi keluarga kami tidak setuju dengan pelaku karena memiliki sifat kasar," katanya dilansir dari tribunsumsel.com

Baca juga: Pintu Kamar Mandi Tak Bisa Dibuka Meski Dicongkel Linggis, Ternyata Terhalang Tubuh Jenazah

Bahkan, sambung Heryanto, tanpa tahu sebab yang jelas pelaku pernah merobek uang Rp 600 ribu di depan rumah korban.

"Pelaku pernah saya bilang, bahwa jangan lagi menghubungi adik saya, tapi pelaku masih nekat," katanya.

Pada saat kejadian pelaku mendatangi TK tempat korban mengajar dengan membawa cuka para yang dimasukan ke dalam botol.

"Cuka para itu sempat tumpah dari botol, lalu ada anak TK terpeleset di cairan itu hingga ia terjatuh dan mengenai punggungnya," jelasnya.

Sementara korban dikenal sebagai sosok yang baik.

Semenjak menjanda, korban tidak pernah menjalin hubungan asmara dengan siapapun semenjak ia menjanda.

"Apalagi dia itu guru di TK Islam jadi benar-benar menjaga diri. Agamanya kuat," kata tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya.

Identitas pelaku sudah dikantong polisi

Kapolsek Belitang II AKP Jonson mengatakan pihaknya sudah menerima laporan penganiayaan tersebut.

Saat ini pelaku dalam pengejaran.

"Laporan sudah kita terima, identitas pelaku sudah kita kantongi dan terus kita lakukan pengejaran," kata Kapolsek.

Terpisah, Kabid Paud Diknas OKU Timur, Asnari mengatakan, apa yang dilakukan pelaku sudah tidak memiliki rasa prikemanusiaan.

"Mudah-mudahan pihak berwajib menjatuhkan hukuman yang sepadan dengan apa yang dilakukan pelaku, bahkan melihat korban sampai buta, layak rasanya hukuman mati bagi pelakunya," kata Asnari.

Bupati galang bantuan

Sementara itu, Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah pun bergerak cepat untuk membantu korban.

"Kemarin saya mendapat info ada insiden penyiraman air keras, seorang tenaga pendidik kita Guru TK di Belitang II menjadi korban," kata Lanosin Hamzah.

Pria yang akrab disapa Enos tersebut pun mengumpulkan dana untuk meringankan korban.

"Tadi pagi saya perintahkan teman-teman kita di Pemkab OKU Timur untuk memberikan rasa solidaritas bagi korban, keluarga korban, dan juga anak kecil yang terpeleset di air keras tersebut. Alhamdulilah, semua solid tadi, terkumpul dana Rp 57 Juta," katanya.

Sejumlah uang tersebut langsung diserahkan Enos melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) OKU Timur, Wakimin. (Sripoku.com/Tribunsumsel.com/Mat Bodok, Euis Ratna Sari, Sudarwan, Refly Permana)

Sebagaian dari artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Guru di OKU Timur Disiram Air Keras, Ternyata Seorang Murid TK Juga Korban, Bupati Galang Sumbangan

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved