Kakek Tewas Dibacok di Hadapannya, sang Cucu Lari Diacungi Parang: Mau Lawan Takut Diserang Balik

Korban berinisial BF tewas setelah dibacok oleh Romelos Agustinus Taraen (51) alias RAT di Kupang.

Editor: Ifa Nabila
indianexpress.com
Ilustrasi jenazah. Korban berinisial BF tewas setelah dibacok oleh Romelos Agustinus Taraen (51) alias RAT di Kupang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang remaja menyaksikan kakeknya dibunuh di hadapannya.

Korban berinisial BF tewas setelah dibacok oleh Romelos Agustinus Taraen (51) alias RAT.

Peristiwa itu terjadi di Desa Fatukanutu, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (23/5/2021).

Baca juga: Bidan Tewas Perutnya Ditusuk Suami saat Sedang Periksa Pasien: Sudah Pisah Ranjang Setahun

Usai membacok korban dengan parang miliknya, RAT kemudian menunjuk parang berlumuran darah itu kepada cucu dari korban BF yang saat itu sedang bersama BF di kebun.

Darius M Tereah (15), cucu korban BF mengaku saat kejadian ia bersama sang kakek sedang berada di kebun untuk mengurus ternak.

Dia menceritakan, sebelum peristiwa itu dia yang terlebih dahulu ke kebun, melihat RAT bersama istri dan anaknya sedang memetik kelapa.

Darius enggan untuk menegur pelaku dan memilih untuk memberitahukan hal tersebut kepada kakeknya yang sebelum kejadian masih berada di rumah.

Baca juga: Kakek 65 Tahun Pergi sejak Malam Takbiran, Akhirnya Ditemukan Sudah Tewas Membusuk di Kebun Tebu

Kakeknya yang mendengar informasi tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala tanpa pembicaraan apa-apa sembari berjalan menuju TKP.

Di kebun, BF langsung menegur pelaku RAT yang sedang memetik kelapa.

Saat menegur, pelaku sempat melontarkan pernyataan bahwa lahan tersebut merupakan miliknya sehingga ia memetik kelapa.

Bahkan, pelaku pun sempat mengusir BF dari kebun tersebut.

Darius yang mendengar cekcok kemudian berlari mendekati TKP, nahas dirinya menyaksikan pelaku RAT sedang menebas tubuh kakeknya.

Baca juga: Tinggal Sendirian, Kakek 73 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk Posisi Duduk di Kursi Dapur

"Saya sempat mau ambil apa di situ mau lempar, tapi karena saya sendiri saya juga takut. Kalau dia serang balik, saya lari saja pas lihat begini dia tunjuk parang ke saya," ungkapnya, Senin 24 Mei 2021.

Ia kemudian berlari ke tengah kampung untuk memberitahu warga.

Di perjalanan ia menemukan neneknya bersama adik perempuannya sedang menuju ke kebun.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved