Nelayan Butur Hilang saat Melaut Belum Ditemukan, Tim SAR Pantau Area Pantai di Kulisusu Buton Utara
Tim SAR kembali melanjutkan pencarian terhadap nelayan La Mpedu (53) asal Buton Utara yang hilang saat melaut.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTUR- Tim SAR kembali melanjutkan pencarian terhadap nelayan La Mpedu (53) asal Buton Utara, yang hilang saat melaut.
Pencarian kali ini merupakan hari keempat operasi SAR yang dilakukan Basarnas bersama warga, dan pihak lain yang terlibat.
Baca juga: Perjalanan Pulang Cari Ikan, Nelayan Malah Temukan Mayat Mengapung di Lautan
Dalam operasi SAR hari keempat ini, Tim SAR belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan nelayan itu.
Untuk menemukan korban, tim SAR menyisir dua area di wilayah perairan Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Update Ops SAR H4 terhadap kecelakaan kapal 1 orang saat mencari ikan disekitar perairan antara pantai wonua ndoke dan pantai sumalu Desa Lantagi Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara," ujar Humas Basarnas Kendari, Wahyudi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/05/2021).
Pencarian dilanjutkan sekira pukul 06.30 Wita, Kamis (20/05/2021) pagi tadi.
Sebelumnya diberitakan, seorang nelayan asal Kabupaten Buton Utara (Butur) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tak kunjung ditemukan, hingga Selasa (18/5/2021)
La Mpedu (53), warga Bonelipu Pantai, Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu tersebut hilang saat melaut di perairan Buton Utara, Senin (17/5/2021).
Baca juga: Ternyata Korban Kapal Terbakar yang Dinakhodai Warga Amerika Diselamatkan Nelayan Tampo Muna
Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengatakan pencarian dihentikan sementara karena hari menjelang gelap.
"Hingga memasuki pukul 17.30 Wita pencarian terhadap korban dengan hasil nihil," kata Wahyudi dalam keterangan tertulisnya.
Pencarian hari ini dilakukan dengan membagi 2 sektor yaitu menuju arah barat menggunakan Rubberboat 1 unit.
Kemudian yang satunya akan melakukan penyisiran ke arah barat laut menggunakan 10 unit longboat.
Kronologi
Kepala Kantor SAR Kendari Aris Sofingi mengatakan, hilangnya korban sekira pukul 15.30 Wita, saat kapalnya ditemukan oleh rekannya dalam kondisi kosong.
"Perahu korban ditemukan oleh rekan nelayan lainya hanya menyisahkan 4 ekor ikan, jerigen 5 liter, dan gabus tanpa penutup," ujar Aris.