Mudik Lebaran 2021

Tak Ada Posko Penyekatan di Gerbang Puuwatu Kendari Hari Pertama Larangan Mudik Lebaran 2021

Larangan mudik antar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) diberlakukan mulai 6 sampai 17 Mei 2021

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
(Muh Ridwan Kadir/TribunnewsSultra.com)
Tak ada posko penyekatan mudik lebaran 2021 di Gerbang Kecamatan Puuwatu perbatasan Kendari - Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Kamis (6/5/2021) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tak ada posko penyekatan mudik lebaran 2021 di Gerbang Kecamatan Puuwatu perbatasan Kendari - Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Kamis (6/5/2021)

Larangan mudik antar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) diberlakukan mulai 6 sampai 17 Mei 2021.

Pemerintah dan aparat aparat keamanan pun bersepakat membangun posko penjagaan untuk mencegah pemudik masuk.

Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baca juga: Satgas Covid-19 Belum Nongol, Ratusan Kendaraan di Perbatasan Kendari-Konawe Selatan Dibiarkan Lewat

Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik, Tak Ada Posko Penyekatan Mudik Lebaran di Perbatasan Kendari-Konda

Namun berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Kamis (6/5/2021) pukul 14.00 wita, tak ada tanda-tanda akan didirikan pos penjagaan atau penyekatan arus mudik.

Tampak sejumlah pengendara bebas melintasi perbatasan tersebut.

Sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat tampak pun tanpa hambatan melewati jalur itu.

Sejumlah pengendara roda dua tampak membawa tas dan kardus yang disisipkan dibagian depan motor.

Selain itu, terlihat kendaraan roda empat membawa barang bawaan diletakkan di atas atap mobil.

Perlu diketahui gerbang Puuwatu perbatasan Kendari-Konawe masuk dalam zona rawan.

"Pemerintah tak tegas dalam aturan larangan mudik ini," kata Rahmat (32). Kamis (6/5/2021).

Tak ada petugas dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga.

Perbatasan Konda

Hari pertama larangan mudik Lebaran 2021, tidak ada Posko Penyekatan di perbatasan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan - Kota Kendari, Kamis (6/5/2021)

Larangan mudik antar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) diberlakukan mulai 6 sampai 17 Mei 2021

Pemerintah dan aparat aparat keamanan pun bersepakat membangun posko penjagaan untuk mencegah pemudik masuk.

POSKO PENYEKATAN - Hari pertama larangan mudik Lebaran 2021, tidak ada Posko Penyekatan di perbatasan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan - Kota Kendari, Kamis (6/5/2021)
POSKO PENYEKATAN - Hari pertama larangan mudik Lebaran 2021, tidak ada Posko Penyekatan di perbatasan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan - Kota Kendari, Kamis (6/5/2021) ((Husni Husein/TribunnewsSultra.com))

Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Namun, posko penyekatan tidak terlihat di perbatasan Kota Kendari dengan wilayah Konsel.

Wilayah ini merupakan akses darat yang menghubungkan sejumlah kabupaten di Sultra menuju Kota Kendari.

Anatara lain, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Muna, Muna Barat, dan Pulau Buton.

Akibatnya pengendara yang melintasi jalan itu tampak bebas berlalu lalang tanpa ada pemeriksaan dan pembatasan.

Pengemudi kendaraan roda dua yang tampak membawa ransel bebas melintasi jalur tersebut.

Terlebih kendaraan roda empat, tampak penumpang melebihi kapasitas dengan membawa koper yang disimpan pada atas badan mobil melintasi jalur itu.

Tanpa Satgas Covid-19

Ratusan kendaraan di gerbang perbatasan Kota Kendari-Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dibiarkan melintas.

Tak ada pemberhentian dan pemeriksaan Covid-19 terhadap pengemudi kendaraan ketika melintas.

Padahal, di gerbang perbatasan Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konsel itu merupakan pos penyekatan untuk mencegah pemudik masuk ke Kota Kendari.

Pos penyekatan mudik sekaligus pengamanan lebaran di wilayah itu telah dibangun dan dijaga ketat sejumlah aparat keamanan, sejak Kamis (6/5/2021) pukul 11.30 WITA.

Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Penyekatan Gerbang Ranomeeto, perbatasan Kendari-Konsel, IPTU Munir mengakui hal tersebut lantaran Satgas Covid-19 belum nongol.

"Belum ada dari Satgas Covid-19, jika sudah datang kami akan melakukan test swab antigen," katanya saat ditemui di Pos Penyekatan mudik.

Ratusan kendaraan di gerbang perbatasan Kota Kendari-Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dibiarkan melintas, Kamis (6/5/2021).
Ratusan kendaraan di gerbang perbatasan Kota Kendari-Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dibiarkan melintas, Kamis (6/5/2021). (Netizen)

Meski beberapa personil Polri, TNI, Pol PP, telah bersiap, tapi pemeriksaan belum dilakukan sejak pagi tadi.

"Kami hanya pantau saja, agar tidak terjadi kemacetan, karena petugas Covid-19 belum ada yang datang," jelasnya.

Selain itu, Munir juga mengakui terlambat menyiapkan posko penyekatan karena masalah spanduk.

"Karena spanduk dan beberapa perlengkapan lainnya ini terlambat datang, jika tidak terpasang, tidak akan di tahu ini pos pengamanan," kata Munir.

Lokasi Penyekatan

Agar pemudik tak masuk ke Kota Kendari, berikut lokasi yang dijaga ketat aparat.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain membeberkan lokasi penyekatan mudik Lebaran 2021.

Lokasi penyekatan antara lain perbatasan kota, seperti di gerbang Ranomeeto merupakan akses keluar masuk dari Bandara Haluoleo ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gerbang Kecamatan Konda, karena akses masuk dari Kabupaten Konawe Selatan, Muna dan Kabupaten Bombana.

Selanjutnya Gerbang Puuwatu, sebab akses ini merupakan jalur antar provinsi dan 5 kabupaten di Sultra.

Gerbang ini dicatat sebagai kategori paling rawan di antara semua perbatasan.

"Daerah ini jadi pintu masuk dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Selebihnya perbatasan kita kategorikan rendah," kata Sulkarnain saat rapat persiapan Idul Fitri 1442 H, di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021).

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir. ((Muhammad Israjab/TribunnewsSultra.com))

Perbatasan di Purirano dan Labibia juga menjadi fokus penyekatan, sebab wilayah tersebut menurut Wali Kota Kendari termasuk akses masuk, namun tidak terlalu rawan.

"Ini hanya orang-orang dari Konawe saja itupun cuman berapa kecamatan saja. Daerah tersebut itu relatif hijau. Sehingga resiko juga rendah," katanya.

Termasuk di sekitar Tondonggeu, sebab hanya dilalui orang-orang dari Konawe Selatan.

"Pantauan kami disana terpantau zona hijau," ungkap Sul sapaan wali kota.

Sehingga Sulkarnain meminta penjagaan difokuskan pada wilayah dengan resiko tinggi.

"Untuk titik dengan resiko rendah tetap ada penjagaan tapi tidak seperti daerah rawan tadi. Prosedur atau kebiasaannya sedikit dilonggarkan" kata Sulkarnain.(*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved