Mudik Lebaran 2021

Pos Penyekatan Mudik Lebaran di Perbatasan Kendari - Konawe Selatan Didirikan, Tak Ada Satgas Covid

Pos pengamanan yang berdiri di gerbang Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konsel ini dijaga puluhan aparat dan tenaga kesehatan.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Sejumlah aparat kepolian, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP bersiap untuk melakukan penyekatan mudik di Pos Penyekatan Mudik Lebaran 2021, Gerbang perbatasan Kota Kendari - Konawe Selatan (Konsel), Kecamatan Ranomeeto, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (6/5/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pos penyekatan mudik sekaligus pengamanan Lebaran 2021 di gerbang perbatasan Kota Kendari - Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) didirikan, Kamis (6/5/2021).

Pos pengamanan yang berdiri di gerbang Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konsel ini dijaga puluhan aparat dan tenaga kesehatan.

Terdiri dari 11 Polri, 4 TNI, 2 Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, 2 Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19.

Setiap kendaran yang melintas baik dari dan menuju Kota Kendari dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Terminal Baruga Kendari Tetap Beroperasi Selama Pelarangan Mudik 6 sampai 17 Mei 2021

Baca juga: Imbas Larangan Mudik Lebaran 2021, Kapal Pelni Disesaki Penumpang Rute Wakatobi, Pemudik Bawa Tikar

Pemeriksaan dilakukan dalam rangka pelaksanaan surat edaran Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengenai pelarangan mudik dari 6-17 Mei 2021.

Hal ini dibenarkan Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Kepolisian Daerah (Polda) Sultra Kombes Pol Tumpal Damayanus, saat mengecek persiapan di pos pengamanan tersebut.

"Pokoknya sesuaikan dengan surat edaran gubernur ya, mudik dilarang dengan pengecualian seperti logistik, orang sakit," jelasnya, Kamis (6/5/2021). 

Ia menyampaikan ada batas-batas kota yang dijaga secara serentak, untuk mengantisipasi arus yang terlalu banyak.

Ia berharap larangan mudik ini diindahkan masyarakat demi keselamatan bersama. 

"Tolong dipatuhi untuk keselamatan kita semua sehingga kita bisa menekan jumlah laporan Covid-19, mulailah berpikir untuk kesehatan diri sendiri, keluarga, orang lain dan negara kita," katanya. 

Selain itu, Kepala Pos Pengamanan (Kapospan) Konsel - Kendari, IPTU Munir, menyampaikan keterlambatan pemeriksaan di pos ini disebabkan beberapa hal.

Beberapa kendataan umum parkir di gerbang Terminal Baruga, Rabu (5/5/2021). Tampak terminal tersebut sepi pengunjung dan kendaraan tak melayani rute mudik.
Beberapa kendataan umum parkir di gerbang Terminal Baruga, Rabu (5/5/2021). Tampak terminal tersebut sepi pengunjung dan kendaraan tak melayani rute mudik. (Amelda Devi/TribunnewsSultra.com)

"Karena spanduk dan beberapa perlengkapan lainnya ini terlambat datang, jika tidak terpasang, tidak akan di tahu ini pos pengamanan," kata Munir. 

Selain itu, dari gugus Covid-19 juga belum ada sehingga belum bisa melakukan pemeriksaan test swab dan rapid antigen.

Namun, beberapa personil Polri, TNI, Pol PP, telah bersiap sejak Rabu (5/5/2021).

Hanya saja memang pemeriksaan belum dilakukan sejak pagi tadi.

"Kami hanya pantau saja, agar tidak terjadi kemacetan, karena petugas Covid-19 belum ada yang datang," tambahnya.

Mudik dengan Syarat

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir izinkan warga mudik, baik keluar maupun masuk di ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra).

Namun, pelonggaran mudik itu berlaku bagi warga yang memiliki alasan darurat dan wajib menunjukkan hasil uji usap antigen atau PCR.

Pelonggaran ini berlaku mulai 6 sampai 17 Mei 2021. 

Selain itu, Sulkarnain meminta warga tetap di wilayah untuk sementara waktu.

Demi menjaga tingkat penyebaran Covid-19 kembali meluas.

"Jadi kita larang yah, kecuali keadaan darurat atau ada keperluan mendesak. Tapi harus dibuktikan dengan surat hasil bebas Covid-19 seperti swab antigen atau PCR," katanya saat menggelar buka bersama di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021).

wali kota meminta supaya warga yang akan masuk atau keluar dari Kendari menyiapkan bukti tersebut.

"Supaya bisa kita Izinkan melintas di perbatasan," jelasnya.

Lokasi Penyekatan

Agar pemudik tak masuk ke Kota Kendari, berikut lokasi yang dijaga ketat aparat.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain membeberkan lokasi penyekatan mudik Lebaran 2021.

Lokasi penyekatan antara lain perbatasan kota, seperti di gerbang Ranomeeto merupakan akses keluar masuk dari Bandara Haluoleo ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gerbang Kecamatan Konda, karena akses masuk dari Kabupaten Konawe Selatan, Muna dan Kabupaten Bombana.

Selanjutnya Gerbang Puuwatu, sebab akses ini merupakan jalur antar provinsi dan 5 kabupaten di Sultra.

Gerbang ini dicatat sebagai kategori paling rawan di antara semua perbatasan.

"Daerah ini jadi pintu masuk dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Selebihnya perbatasan kita kategorikan rendah," kata Sulkarnain Kadir saat rapat persiapan Idul Fitri 1442 H, di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021).

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir ditemui di Rumah jabatan (Rujab) Wali Kota Kendari jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir ditemui di Rumah jabatan (Rujab) Wali Kota Kendari jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021). ((Muhammad Israjab/TribunnewsSultra.com))

Perbatasan di Purirano dan Labibia juga menjadi fokus penyekatan, sebab wilayah tersebut menurut Wali Kota Kendari termasuk akses masuk, namun tidak terlalu rawan.

"Ini hanya orang-orang dari Konawe saja itupun cuman berapa kecamatan saja. Daerah tersebut itu relatif hijau. Sehingga resiko juga rendah," katanya.

Termasuk di sekitar Tondonggeu, sebab hanya dilalui orang-orang dari Konawe Selatan.

"Pantauan kami disana terpantau zona hijau," ungkap Sul sapaan wali kota.

Sehingga Sulkarnain meminta penjagaan difokuskan pada wilayah dengan resiko tinggi.

"Untuk titik dengan resiko rendah tetap ada penjagaan tapi tidak seperti daerah rawan tadi. Prosedur atau kebiasaannya sedikit dilonggarkan" kata Sulkarnain.

Larang Moda Transportasi

Wali Kota Kendari Sulkarnain meminta tiga moda transportasi tidak beroperasi angkut pemudik.

Tiga moda trasnportasi itu yakni pesawat, kapal laut serta angkutan darat antar kabupaten dan antar provinsi.

Larangan itu merupakan instruksi Presiden Joko Widodo terkait mudik Lebaran dan penanganan Covid-19.

"Mulai 6 sampai 17 Mei tidak ada moda transportasi yang jalan baik udara, laut dan darat," ucap Sulkarnain, di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu, Kecamatan kambu, Selasa (4/5/2021).

Namun ini berlaku hanya untuk angkutan orang atau pemudik.

"Sesuai instruksi hanya distribusi bahan pangan saja yang dibolehkan beroperasi," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan larangan operasi.

Bagi semua moda transportasi untuk kegiatan mudik Idul Fitri yang berlaku mulai 6 hingga 17 Mei 2021.

Larangan ini merujuk pada ditetapkannya kebijakan peniadaan mudik pada Idul Fitri 2021 dan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).

Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri Dalam Rangka Pencegahan Covid-19.

Baca juga: Kapolda Sultra Akui Tak Larang Mudik dalam Provinsi Sebelum Gubernur Ali Mazi Buat Aturan

Baca juga: Meski Ada Larangan Mudik, Pelabuhan Kendari-Wawonii Tetap Dipadati Penumpang 

"Pengendalian transportasi tersebut dilakukan melalui larangan penggunaan atau pengoperasian sarana transportasi untuk semua moda transportasi, yaitu moda darat, laut, udara, dan perkeretaapian dimulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati Kompas.com.

Larangan ini juga mengatur mengenai pengecualian bagi transportasi yang melakukan perjalanan dan ketentuan bagi wilayah algomerasi atau kawasan perkotaan.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiadi mengatakan, larangan operasi semua moda transportasi meliputi kendaraan bermotor umum dengan jenis mobil bus dan juga mobil penumpang.

Selanjutnya, kendaraan bermotor perseorangan dengan jenis mobil penumpang, mobil bus, sepeda motor, serta kapal angkutan, sungai, danau, dan penyeberangan.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved