Pilrek UHO 2021
Cerita Jamhir: Mikrofon Dimatikan, Rapat Senat Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo Tak Kondusif
Dr Eng Jamhir Safani Ssi MSi kesal. Menurutnya tak ada ruang demokrasi. Mikrofonnya selaring dimatikan ketika komplein waktu rapat senat 30 Maret 2021
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Jamhir kesal. Kompleinnya seoalah tak dihiraukan. Bahkan ketika naikan tensi, microfonnya dimatikan.
Selasa 30 Maret 2021, hari penjaringan 12 menjadi 7 bakal calon Rektor Universitas Halu Oleo periode 2021-2025.
Baca juga: Balon Rektor UHO Dr Eng Jamhir Bereaksi, Sebut Senat Jangan Ngotot Lawan Surat Kemendikbud
Baca juga: Plagiasi di Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo, Prof Zamrun Pernah Dilaporkan 30 Guru Besar
Baca juga: Beda Nasib Prof Zamrun, Dr Jamhir Diloloskan Calon Rektor Universitas Halu Oleo Meski Self Plagiasi
Sebanyak 5 orang tak diloloskan dengan berbagai alasan, satu di antranya Dr Eng Jamhir Safani MSi.
Ia komplein hari itu, namun terkesan tak diberi ruang.
Bahkan, kata Jamhir, mikrofonnya dimatikan setelah berbicara satu menit.
Dr Eng Jamhir Safani Ssi MSi merupakan bakal calon pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo periode 2021-2025.
Ia sempat tak diloloskan oleh senat kampus pada penjaringan 12 besar menjadi 7 bakal calon.
Teetapi, Direktorat Jendral (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), merekomendasikan kepada senat untuk meloloskan Jamhir.
Senat tak meloloskan Jamhir karena terlibat self plagiarisme.
Dirjen Dikti Kemendikti menganggap itu bukan merupakan pelanggaran etik.
"Iya, sering dimute. Bicara satu menit mikrofonnya di-mute, bicara lagi dimute," ujar Jamhir lewat panggilan telepon, Kamis (22/4/2021).
Tak Ada Ruang
Menurut Jamhir, tak ada ruang demokrasi saat rapat senat secara virtual 30 Maret 2021.
Sebagaimana diketahui, rapat senat hari itu untuk menentukan penjaringan 12 bakal calon menjadi 7 besar.
"Itulah sebenarnya suasana demokrasi yang berimbang yang kita harapkan. Namun tidak diberikan oleh senat," ujar Jamhir.
Ia mengatakan, bagaimana mungkin mengomplein ketidak lulusan dengan waktu satu menit.
Jamhir melanjutkan, tentu saja waktu tersebut tak cukup untuk menyampaikan argumen pembelaan secara utuh.
"Waktu yang diberikan untuk komplen ketidak lolosan cuma satu menit. Bagaimna mungkin menjelaskan hanya dengan waktu satu menit," ujarnya setengah mengeluh.
Tak Adil
Pimpinan rapat senat pada 30 Maret 2021 terkesan tidak adil memeri waktu bicara.
Kata Jamhir, waktu itu rapat dipimpin langsung oleh Ketua Senat Universitas Halu Oleo, Prof Takdir Saili.
Ia juga dalam rapat virtual statusnya sebagai moderator meeting zoom.
"Moderatornya Ketua Senat Prof Takdir Saili, tetapi tidak tahu siapa operator yang sering me-mute mikrofon kami," ujar Jamhir.
Ia mengatakan, banyak anggota rapat mengeluh microfon dimatikan ketika telah bicara selama satu menit.
"Ya, orang pada berteriak. Bertanya, mengapa di-mute-mute," beberanya.
Bahkan seusai rapat senat, peristiwa memute mikrofon itu menjadi pergunjingan dikalangan dosen kampus.
TribunnewsSultra.com sudah lama menderngar desas-desus mengenai ini, hanya saja sulit mencari narasumber waktu itu.
Jalan Terakhir
Seusai keputusan rapat senat 30 Maret 2021, Jamhir tak tak lolos penjaringan baka calon karena self plagiarisme, tak mau menyerah.
Ia mengadu kepada Dirjen Dikti Kemendikbud, meminta penjelasan aturan.
"Saya ada beberapa kali melaporkan. Yang terakhir itu tanggal 5 April 2021 pencoretan nama saya di bakal calon, tidak lolos 7 besar," aku Jamhir.
Akhirnya pada 19 April 2021, Jamhir dinyatakan tak melanggar, karena belum ada aturan terkait self plafiarisme.
Dirjen Dikti Kemendikbud meminta agar senat mololoskan Jamhir sebagai bakal calon Rektor Universitas Halu Oleo periode 2021-2025.
Meski demikian rekomendasi Dirjen Dikti Kemendikbut, senat masih meminta waktu.
Senat Unversitas Halu Oleo bersepakat, menunda tahapan pemilihan rektor periode 2021-2025. (*)
(Risno Mawandili/TribunnewsSultra.com)