Pilrek UHO 2021
Berikut Visi Misi Prof Dr Muhammad Zamrun Dalam Pemilihan Rektor UHO 2021
Berikut visi dan misi salah satu bakal calon rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Muhammad Zamrun, dalam Pemilihan Rektor UHO 2021.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut visi dan misi salah satu bakal calon rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Dr Muhammad Zamrun, dalam Pemilihan Rektor UHO 2021.
Sebagai petahana dalam Pemilihan Rektor atau Pilrek UHO periode 2021-2025, Prof Muhammad Zamrun memilki visi dan misi yang agar menjadikan Universitas Halu Oleo menjadi salah satu kampus berkelas dunia dan menjadi UHO menjadi bagian dalam kemajuan indonesia di segala sektor.
Langkah itu akan dilakukan apabila kembali memimpin kampus Universitas Halu Oleo untuk periode keduanya.
Baca juga: Panitia Pilrek UHO Kukuh Seleksi Berkas Bakal Calon Sudah Sesuai Prosedur, Meski Tahapan Ditunda
VISI
Adapun visi dari Prof Dr Muhammad Zamrun yakni mewujudkan UHO yang unggul menuju Indonesia maju.
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Kemendikbud.
Melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas.
Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan di UHO pada periode 2021-2025 akan mengedepankan Inovasi.
Hal tersebut guna mencapai universitas yang unggul dan berpartisipasi aktif dalam pencapaian Indonesia Maju di Tahun 2045.
Baca juga: Pilrek UHO Ditunda Gegara Panitia Loloskan Salah Seorang Bakal Calon Rektor Diduga Terlibat Plagiat
MISI
Berdasarkan visi yang ditetapkan di atas, misi yang pertama yakni mengembangkan pendidikan berbasis riset kolaborasi nasional dan/atau internasional.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sehingga lulusannya mampu bersaing, dan beradaptasi dalam kancah global
Kedua, mengembangkan penelitian unggulan yang berorientasi wilayah pesisir, kelautan, dan perdesaan, serta publikasi dan perolehan kekayaan intelektual.
Ketiga, menerapkan hasil penelitian dan produk intelektual yang berstandar nasional atau internasional bagi kesejahteraan institusi dan masyarakat, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keempat, menguatkan sistem tata kelola UHO yang transparan, akuntabel, dan kredibel sehingga mampu memberikan layanan prima pendidikan bermutu tinggi.
Kelima, mengembangkan potensi mahasiswa di bidang kerohanian, penalaran, olahraga, seni, budaya, dan kewirausahaan yang mendukung kecerdasan komprehensif untuk membangun atmosfer akademik.
Yang terakhir yakni mengembangkan kampus yang bersih, indah, sejuk, aman, jujur, adil, gotong royong.
Baca juga: Pernah Dituduh Plagiarisme, Prof Zamrun Mengaku Tak Deg-degan : Siapa Saja Bisa Dituduh
Kemudian adaptif, disiplin, kreatif, inovatif, toleran, dan amanah untuk mendukung penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi
Visi jangka panjang UHO yang tercantum dalam Rencana strategis (Renstra) Universitas Halu Oleo (UHO) 2020-2024.
Renstra tersebut yakni menjadi Perguruan Tinggi kelas dunia dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, kelautan dan perdesaan pada Tahun 2045.
Untuk mewujudkan visi jangka panjang UHO tersebut, maka penting untuk mencermati kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dalam konteks kekinian.
Oleh sebab itu, visi yang disusun peda pencalonan Rektor UHO periode 2021-2025 berdasarkan
Pertama, capaian kinerja UHO hingga triwulan I Tahun 2021.
Kedua hasil pemetaan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) UHO.
Ketiga Renstra UHO 2020-2024.
Keempat, Rentra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2020-2024 yang mengusung kebijakan Kampus Merdeka pada perguruan tinggi dan dituangkan dalam program Merdeka Belajar.
Kelima, visi Presiden pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 (Nawacita kedua).
Yang terakhir yakni visi Indonesia Maju 2045.
Diisukan Terlibat Self Plagiarisme
Rektor Universitas Halu Oleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Prof Zamrun tak merasa deg-degan dengan isu self plagiarisme di tengah tahapan pemilihan rektor periode 2021-2025.
Zamrun menegaskan, saat ini isu plagiarisme yang ada merupakan proses yang harus dilewati untuk semua calon dalam Pemilihan Rektor UHO 2021.
"Tidak degdegan, tidak, biasa saja, saya kira ini proses yang harus dilewati, ada kalau kuliahkan biasanya, jika pertama kali (pengumuman) tidak (dinyatakan) lulus, kemudian berikutnya lulus, kan terjadi," ujarnya ditemui seusai rapat Senat Universitas Halu Oleo menunda tahapan pemilihan rektor, di Gedung Sport Center, Senin (12/4/2021).

Sebagaimana diketahui, pada pemilihan rektor sebelumnya, pada 2016 lalu, isu plagiarisme juga menerpa pria bernama lengkap Prof Muhammad Zamrun Firihu itu.
Meski demikian ia tetap keluar sebagai pemenang.
Saat itu, beberapa orang melapor ke kementerian terkait, tentang plagiarisme yang dilakukan Prof Zamrun lewat karya tulisnya.
Ada satu indikasi dari plagiarisme itu, yakni, Prof Zamrun yang sempat tidak lulus, belakangan menjadi guru besar ilmu pertanian.
Ada yang menyebut jika karya tulis Prof Zamrun merupakan hasil plagiat dari karya tulis yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Menurut Zamrun, persoalan yang diamanatkan kepadanya wajar terjadi.
Ia menambahkan, semua orang bisa saja dituduh sebagai pencuri, tetapi belum tentu hal itu merupakan kebenaran.
"Namanya orang diduga itu siapa saja bisa, saya bisa duga anda seorang pencuri, intinya saya bisa dugaanda anda perampok," ujarnya.
Tak Rusak Citra Kampus
Rektor Universitas Halu Oleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Prof Zamrun, mengatakan, isu self plagiarisme tidak anak menggangu citra kampus.
"Tidak terganggu citranya karena adanya isu plagiarisme, tidak. Tidak terganggu citranya, tidak," ujarny ditemui seusai rapat penundaan Tahapan Pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo periode 2021-2025, Senin (12/4/2021).
Isu self plagiarisme muncul di tengah berlangsungnya tahapan pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo.
Seorang telah melaporkan hal itu kepada Diretorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa.
Dampaknya, Tahapan Pemilihan Rektor diskors paling lambat hingga 19 April 2021.
Sebelumnya, telah dijadwalkan, hari ini, Senin (12/4/2021), pembacaan visi-misi pukul 9.00 wita, dilanjutkan penyaringan 3 besar dari 7 bakal calon, sehabis salat zuhur.

Namun karena perintah kemterian untuk menganalisis laporan self plagiarisme dari dua bakal calon tersebut, maka tahapan pemilihan rektor ditunda.
Kata Zamrun, isu tersebut belum bisa mencederai citra kampus karena baru sebatas laporan pengaduan.
"Kan baru aduan, nanti kita tunggu saja dari anlisis kementerian bagaimana," imbuhnya.
Mencuat dugaan self plagiarisme di tengah tahapan pemilihan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pemilihan rektor periode 2021-2025 itu akhirnya ditunda gegara isu self plagiarisme itu.
Dugaan itu ditenggarai adanya pelaporan kepada Direkrotat Jendral (Ditjen) Pendidikan Tingggi (Dikti) Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud).
Pilrek UHO Ditunda
Tahapan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Halu Oleo atau Pilrek UHO 2021, Senin (12/04/2021), ditunda.
Sedianya, 7 bakal calon (balon) Rektor UHO sudah menyampaikan visi dan misi pada Rapat Senat Terbuka di Gedung Sport Center UHO, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dilanjutkan dengan penentuan 7 balon tersebut menjadi 3 nama calon Rektor Universitas Halu Oleo (UHO).
Namun, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) RI melalui surat meminta rapat senat tersebut diskorsing.
“Jadi penundaan ini sampai dengan tanggal 19 April 2021,” kata Ketua Senat UHO, Prof Takdir Saili, kepada wartawan.

Prof Takdir menyebut dua alasan penundaan tahapan Pilrek UHO 2021 tersebut.
Pertama, karena ada salah satu bakal calon Rektor UHO yang tak lulus.
Kemudian, ada kandidat yang dicurigai melakukan plagiat.
Hanya saja, Prof Takdir tidak menyebutkan siapa dari 7 bakal calon Rektor UHO yang diduga melakukan plagiat.
Begitupun nama, kandidat yang disebutkan tak lulus tersebut.
Menurut Prof Takdir, dua alasan tersebut menjadi penyebab Ditjen Dikti meminta kepada Senat UHO agar proses penjaringan calon tak dilanjutkan.
Prof Takdir Saili menyebut bisa saja proses penjaringan bakal calon Rektor UHO dilanjutkan sebelum 19 April 2021.
Hanya saja dia memastikan proses penjaringan bakal calon menjadi calon tersebut kembali berlanjut sebelum tenggat waktu 19 Januari tersebut.
Ditjen Dikti disebutkan akan melakukan pemeriksaan terkait dugaan plagiat maupun kandidat Rektor UHO yang tak lulus tersebut.
“Sehingga Dirjen Dikti meminta jangan ada rapat hari ini. Jika ada rapat tentu akan ada keputusan,” jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)