Gejolak PKB
Ketua Umum PKB Muhaimin Digoyang, 113 DPC Desak Muktamar Luar Biasa, Ini Sikap DPW Sulawesi Tenggara
Kursi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diduduki Muhaimin Iskandar atau Cak Imin digoyang.
Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," kata Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).
Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum sehingga AD/ART partai diubah.
Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC.
Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.
"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC,” jelasnya.
Dia mengklaim sudah 12 DPC PKB se Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berkeinginan MLB digelar.
Dari total 113 DPC dan 10 DPW diseluruh Indonesia yang menginginkan digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB) PKN tersebut.
“Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat Tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah,” ujar Andi.
Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.
“Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC,” jelasnya.
Mantan Ketua DPC PKB Bandar Lampung, Juanda turut menyuarakan hal yang sama.
Dia mengatakan, kepemimpinan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah terjadi pelanggaran AD/ART.
Mulai dari tidak adanya fungsi Dewan Syura dan Ketua DPC.
"Di PKB fungsi Dewan Syura sudah tidak ada dan sekarang fungsi Ketua DPC sudah tidak ada," kata Juanda saat dihubungi Tribunnews, Selasa (13/4/2021).