Berita Baubau Terkini Hari Ini

Pasar Wameo Kota Baubau Dipadati Pengunjung, Harga Sembako Tetap Normal, Warga Berdesakan  

Sehari memasuki bulan Ramadan, pasar tradisional di Kota Baubau ramai dikunjungi warga.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Laode Ari
Istimewa
Pasar Waweo yang berada di Jalan Raja Wakaakaa Wameo Batupoaro, Kadolo Katapi, Wolio, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara (Sultra).Pasar tradisonal itu dipadati sehari memasuki puasa Ramadan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI-Sehari memasuki bulan Ramadan, pasar tradisional di Kota Baubau ramai dikunjungi warga.

Salah satunya di Pasar Wameo, bertempat di Jalan Raja Wakaakaa Wameo Batupoaro, Kadolo Katapi, Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Meski pasar ramai dikunjungi warga tapi harga sembako di pasar tersebut dan Kota Baubau masih stabil.

Bahan pokok makanan seperti ayam, gula, minyak goreng dan terigu serta telur dan bumbu dapur lainya tidak mengalami kenaikan harga di pasar tersebut.

Para pengunjung yang membeli berbagai jenis sembako untuk keperluan berbuka dan sahur nanti.

Terlihat pemhunjung pasar saling berdesakan walaupun masih dalam kondisi covid- 19.

Tak ada jarak 1 meter antara pengunjung dengan pengunjung lainnya.

Begitupun antara pengunjung dan penjual.

Baca juga: Sidak DPRD Kendari Dapati Harga Ayam Potong dan Cabai Naik Sehari Jelang Ramadan

Baca juga: Jelang Ramadan, BI Antisipasi Inflasi Gegara Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sultra, Ikan Pemicunya

Baca juga: Bulog Jamin Harga Beras Stabil Selama Bulan Ramadan : Masyarakat Tak Perlu Khawatir 

Mariasa (37), salah seorang ibu rumah tangga di Kota Baubau mengungkapkan walaupun pasar terbilang padat, namun harga rempah-rempah dan keperluan dapur lainya masih normal.

"Alhamdulillah sejauh ini harga masih stabil" ujarnya.

Mariasa sendiri juga mengaku agak khawatir dengan kondisi pengunjung pasar yang tak menerapkan protokol kesehatan .

"Pulang langsung mandi dan ganti baju, takut saja Corona masih ada " tuturnya.

Tak berbeda dengan Dian (31) seorang ASN di kota Baubau.

Dian mengatakan lebih membeli sembako di pasar untuk diolah di rumah.

"Kalau beli yang jadi, kita tidak tahu proses pembuatannya seperti apa, higenis atau tidak, lebih aman buat sendiri dirumah," kata Dian (31).

(Tribunnewssultra.com/ Husni Husein)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved