Oknum Kepsek Sekaligus Pendeta Nekat Cabuli Siswi SD, Dilakukan di Ruang Kerja
Kasus pencabulan melibatkan oknum kepala sekolah yang merupakan oknum pendeta di Medan.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus pencabulan melibatkan oknum kepala sekolah yang merupakan oknum pendeta.
Pelaku di Medan, Sumatera Utara, "menghilang" tak bisa ditemui di sekolah tempat kerjanya.
Berdasarkan liputan Tribunmedan di sekolah tersebut, Senin (12/4/2021), para guru di tempat kepala sekolah BS yang dilaporkan kasus rudapaksa siswi menyatakan, telah mendengar kabar terkait isu kasus pencabulan.
Baca juga: Guru Cabuli 6 Bocah Umur 7-10 Tahun di Tempat Ibadah, Beri Korban Uang Rp 3000
Sejumlah guru tampak hadir di sekolah yang berada di Jalan Bunga Terompet, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang.
Salah seorang guru saat ditanyai di pintu masuk sekolah menyebutkan dirinya sudah mendengar kabar terkait kasus pencabulan tersebut.
"Kami sudah dengar-dengar juga sih, isunya udah ramai. Tapi enggak tahu pasti bener apa enggak," cetus guru yang memakai baju olahraga tersebut.
Saat ditanyai keberadaan kepala sekolah berinisal BS tersebut para guru tersebut serempak menjawab tidak ada di tempat.
"Tidak ada di tempat," cetusnya.
Mereka mengarahkan untuk menghubungi nomor yang tercantum di papan sekolah yang ada di depan pagar sekolah.
Baca juga: Gadis 17 Tahun Jadi Muncikari Jual Sejumlah Wanita Muda ke Pria Hidung Belang di Apartemen
Saat dihubungi dua nomor yang tercantum di plang sekolah tidak dapat dihubungi.
Di lokasi tersebut tampak tidak ada aktivitas belajar mengajar, hanya ada beberapa guru yang lalu lintang masuk dan keluar dari gerbang sekolah.
Serta spanduk dari Kepala Sekolah SD berinisal BS tersebut dan Kepala Sekolah TK yang mengajak untuk mematuhi prokes 5M.
BS dilaporkan ke Polda Sumut telah melakukan perbuatan cabul terhadap sejumlah murid SD di bawah umur di salah satu Sekolah Dasar swasta di Medan Selayang.
Dan ternyata oknum kepsek berinisial BS yang dilaporkan kasus pencabulan siswi SD di Medan Selayang adalah seorang oknum Pendeta.
Baca juga: PNS Selingkuh dengan Petugas Kebersihan, Sama-sama Sudah Berkeluarga hingga Dicambuk 100 Kali
Hal ini diungkapkan Ketua Komite Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait bahwa selain menjabat kepala sekolah yang bersangkutan ternyata berprofesi sebagai pendeta.