Ramadan 2021
Kapan Awal Puasa Ramadan 1442 Hijriah? Ketahui Ini Hal-Hal yang Harus Dijauhi dan Membatalkan Puasa
Kapan awal puasa Ramadan 1442 Hijriah atau Ramadan 2021? Berikut hal-hal yang harus dijauhi dan membatalkan puasa.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kapan awal puasa Ramadan 1442 Hijriah atau Ramadan 2021? Berikut hal-hal yang harus dijauhi dan membatalkan puasa.
Pemerintah melalui Kementerian Agama atau Kemenag akan menentukan awal puasa Ramadan 1442 Hijriah atau Ramadan 2021 dengan menggelar sidang isbat, Senin, 12 April 2021, petang ini.
Sebelumnya, Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan awal bulan Ramadan 2021 atau Ramadan 1442 Hijriah berdasarkan hisab jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021.
Di bulan Ramadan ini, umat muslim akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Menahan lapar dan haus dari sebelum terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Baca juga: Besok Puasa Ramadan, Begini Cara Bangun Awal untuk Sahur dan Kapan Waktu Imsak Tiba
Baca juga: Sidang Isbat Awal Puasa Ramadan 1442 H Digelar Hari Ini, Simak Bacaan Niat Sahur dan Berbuka Puasa
Nah, sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadan, alangkah lebih baiknya Anda mengetahui lebih dalam hal-hal yang harus diperhatikan saat berpuasa.
Dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com, berdasarkan Buku Panduan Praktis Islami, berikut hal-hal yang membatalkan puasa :
- Makan, minum serta merokok
- Melakukan hubungan seksual suami istri
- Muntah dengan sengaja
- Mengeluarkan mani dengan sengaja
Sementara itu, hal-hal yang harus dijauhi selama berpuasa, sebagai berikut :
- Berkumur atau istinsyaq (menghisap air dalam-dalam sampai ke pangkal hidung sehingga terasa air masuk ke dalam hidung) secara berlebihan
- Mencium istri di siang hari, jika tidak mampu menahan syahwat
- Berbohong
- Memfitnah
- Berkata kotor
- Membuat gaduh
- Berkelahi
- Mengganggu orang lain, serta perbuatan lain yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
Baca juga: Marhaban Ya Ramadhan, Kumpulan Doa Menyambut Bulan Puasa Ramadan 2021 Sesuai Sunnah
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan, Berikut Waktu yang Tepat Melakukannya
Selain itu, Anda juga perlu mengetahui hukum puasa Ramadan. Hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi pemeluk agama Islam.
Wajib berarti harus dilakukan. Di mana apabila dilakukan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dilakukan akan mendapatkan dosa.
1. Orang yang wajib berpuasa
Orang yang diwajibkan berpuasa Ramadhan adalah semua muslimin dan muslimat yang mukallaf.
Seperti dijelaskan dalam buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust. Syukron Maksum, hukum Puasa Ramadhan tertuang dalam Surat Al-Baqarah (2): 183 yang berbunyi:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajib kan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajib kan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. al-Baqarah (2): 183].
2. Orang yang tidak diwajibkan berpuasa
Orang yang tidak diwajibkan berpuasa Ramadhan, dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadhan adalah perempuan yang mengalami haidl dan nifas di bulan Ramadlan.
Para ulama telah sepakat bahwa hukum nifas dalam hal puasa sama dengan haid.
"Aisyah ra. berkata: Kami pernah kedatangan hal itu (haid), maka kami diperintahkan mengqadla puasa dan tidak diperintahkan mengqadla shalat." (HR. Muslim)
3. Orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa
Orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa, dan wajib mengganti (mengqada) puasanya di luar bulan Ramadan :
- Orang yang sakit biasa di bulan Ramadan.
- Orang yang sedang bepergian (musafir).
4. Orang yang boleh meninggalkan puasa diganti fidyah
Orang yang boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan fidyah 1 mud ( 0,6 kg) atau lebih makanan pokok, untuk setiap hari.
- Orang yang tidak mampu berpuasa, misalnya karena tua dan sebagainya.
- Orang yang sakit menahun.
- Perempuan hamil.
- Perempuan yang menyusui.
Adapun berikut bacaan niat sahur dan berbuka puasa Ramadan 1442 Hijriah.
* Bacaan niat sahur
Adapun bacaan niat sahur puasa Ramadan dilakukan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.
* Bacaan berbuka puasa
Selain itu, sebelum berbuka puasa, umat Muslim juga harus membaca doa berbuka puasa, sebagai berikut :
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Nabi SAW ketika berbuka puasa, beliau membaca :
"Dzahabaz dzama-u, Wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, Insyaa Allah."
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, Insya Allah." (*)