Ayah Tiri Rudapaksa Anak

Diduga Ibu Korban Sekongkol dengan Ayah Tiri yang Setubuhi Pelajar SMP di Kendari

Mutmainah,mengatakan ibu kandung korban tahu, suami menindih putri kandungnya. Bahkan,ibu korban terkesan bersekongkol dengan pelaku.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Laode Ari
medium.com
Ilustrasi pemerkosaan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Sungguh bejat perbuatan S (40). Tak puas dengan istrinya, lalu lampiaskan nafsu birahi ke anak tiri.

Bunga (bukan nama sebenarnya) pelajar yang duduk di kelas 1 sekolah menengah pertama di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, hanya bisa pasrah ketika digauli ayah tirinya.

Gadis belia itu diancam pelaku agar tak memberi tahu siapa pun tentang tindakan asusila terebut.

Selama perlakuan sang ayah tiri, pelajar SMP itu hanya bisa pasrah dan tidak ada tempat mengadu.

Namun belakangan terungkap ibu kandung korban juga diduga terlibat.

Baca juga: Pelajar SMP di Kendari Digauli Ayah Tiri, Korban Selalu Ditodongkan Pisau saat Dijajaki Tubuhnya

Baca juga: Gadis 11 Tahun Dicabuli Ayah Tiri, Kasus Terbongkar saat Sang Ibu Pulang Bekerja

Baca juga: Cerita Prostitusi Online di Kendari, Rela Open BO Demi Nafkahi Keluarga: Gaji Suami Tak Cukup

Menurut Ketua Jaringan Perempuan Pesisir Sulawesi Tenggara, Mutmainah, ibu kandung korban tahu, suami menindih putri kandungnya.

Bahkan, Mutmainah mengatakan, ibu korban terkesan bersekongkol dengan pelaku.

Mutmainah dan Jaringan Perempuan Pesisir Sulawesi Tenggara merupakan organisasi yang membantu advokasi korban.

Mereka telah melaporkan kasus tersebut di Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Polres Kendari, Rabu malam (7/4/2021).   

"Ibu kandungnya tahu kalau ini anaknya dicabuli bapak tirinya," ujar Mutmainah dihubungi lewat panggilan telepon, Kamis malam (8/4/2021)

Ia melanjutkan, ketika perbuatan bejat itu telah diketahui warga di Kecamatan Abeli, Kota Kendari, ibu kandung korban malah ikut kabur bersama suaminya.

"Kemarin (Rabu 7/4/2021), setelah perbuatan itu diketahui warga, ibu kandung (korban) sama-sama lari, ikut suaminya," urai Mutmainah.

Mutmainah menambahkan, korban sebenarnya memiliki seorang kakak untuk mengaduhkan perbuatan ayah tirinya.

Namun hal itu sulit terwujud, karena sang kakak merupakan pelaut, jarang pulang ke rumah.

Pulang pun tak berlama-lama di rumah, sehingga tak ada waktu bagi korban untuk curhat.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved