Bensin Langka di Kendari
Warga Kendari Protes Premium Tak Tersedia Padahal Penjual Eceran Banyak, Terpaksa Beli Petralite
Namun, kondisi berbanding terbalik dengan banyaknya penjual bensin eceran yang menjual di depan SPBU.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Kota Kendari memprotes bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang tak tersedia di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Kendari.
Namun, kondisi berbanding terbalik dengan banyaknya penjual bensin eceran yang menjual di depan SPBU.
Salah seorang warga Kota Kendari, Akbar (25) mempertanyakan penyebab hal tersebut bisa terjadi.
"Kenapa bisa premium tak tersedia padahal penjual eceran banyak yang menjual," katanya. Selasa (6/4/2021).
Akbar pun tak mengetahui apa alasan SBPU tak lagi menjual BBM jenis premium.
Ia menambahkan, padahal jenis BBM tersebut harganya murah dan lebih hemat dari pertalite.
Baca juga: Warga Tak Soal Bensin Hilang di SPBU Kendari Selagi Harga Pertalite Sama dengan Banderol Premium
Baca juga: SPBU Tapak Kuda Kendari Tak Sediakan BBM Jenis Premium
Namun ia tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut karena menurutnya jika premium tak tersedia masyarakat terpaksa harus membeli pertalite.
Penjual Bensin Eceran Mengeluh
Sebelumnya, penjual bensin eceran di Kendari justru mengeluh, kini malah kesulitan beli premium gegara hal ini.
“Saya berharap agar pemerintah turun tangan untuk menangani masalah ini,” kata Anda (37), salah satu penjual bensin eceran di wilayah Andonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (06/04/2021).
Dia mengaku membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Pertamina 74-931.08 Tipulu, Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Provinsi Sultra.
Kini, dia mengaku kesulitan untuk mendapatkan BBM premium karena harus jauh membeli bahan bakar bersubsidi tersebut.

Penjual bensin eceran di Kendari justru mengeluh, kini malah kesulitan beli premium gegara hal ini.
“Saya berharap agar pemerintah turun tangan untuk menangani masalah ini,” kata Anda (37), salah satu penjual bensin eceran di wilayah Andonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (06/04/2021).
Dia mengaku membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Pertamina 74-931.08 Tipulu, Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Provinsi Sultra.
Baca juga: Ini Cara Pengecer Bensin Depan SPBU Dapat Stok Premium, Dari Penjual Misterius hingga Antre Sendiri
Baca juga: Tak Boleh Lagi Pakai Jerigen, Penjual Bensin Eceran di Kendari Pakai Motor Beli Premium di SPBU
Kini, dia mengaku kesulitan untuk mendapatkan BBM premium karena harus jauh membeli bahan bakar bersubsidi tersebut.
“Rumah saya di Jalan Kijang, Rahandouna, Kecamatan Poasia, namun saya harus mendapatkan BBM di Tipulu. Sedangkan, ada SPBU lebih dekat dari tempat tinggal saya,” ujar Anda.
Lain lagi cerita penjual bensin eceran botol di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Teratai Kendari, Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Pengecer bensin di dekat SPBU tersebut memilih menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium.
Dia menggunakan motor karena sudah tak bisa lagi membeli BBM di SPBU memakai jerigen.
“Sekarang tidak bisa lagi beli bensin di jerigen, sehingga saya harus mengisi bensin motor lalu memindahkannya,” kata salah satu penjual bensin eceran dekat SPBU Teratai, Senin (5/4/2021).
Menurut penjual bensin eceran tersebut, hanya cara itu yang dapat dilakukan agar stok premium jualannya tetap tersedia.
Selanjutnya, dia mengecer bensin atau Premium tersebut dengan botol atau jerigen.
Satu botol Premium dibanderol Rp 10 ribu, sedangkan untuk jerigen 5 liter seharga Rp50 ribu.
SPBU Tak Jual Premium
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kota Kendari tak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin.
SPBU tak lagi menyediakan stok premium bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.
Salah satunya, SPBU THR di Jalan Budi Utomo No 34, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari.
Kemudian SPBU Tapak Kuda yang berada di Jl Tapak Kuda, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
Begitupun SPBU Martandu, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.
Meski kebanyakan SPBU tak lagi menjual Premium, deretan penjual bensin botolan bertebaran di depan SPBU tersebut.
Seorang petugas SPBU THR, Ica, mengatakan, pihaknya tak melayani pembelian BBM Premium ini sejak 14 Maret 2021 lalu.
Kata dia, SBPU yang berlokasi di Jl Budi Utomo No 34, Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menggantikan Premium dengan BBM Pertalite.
Kendati tak lagi menjual Premium, Pertalite dijual dengan harga khusus.
“Premium telah digantikan dengan pertalite dengan harga khusus sama dengan harga premium,” kata Ica ditemui Senin (5/4/2021).
BBM Pertalite khusus tersebut dibanderol senilai Rp6.450 per liter.
Hanya saja tidak semua bisa menikmati harga khusus ini.
Baca juga: Mulai 14 Maret 2021 BBM Pertalite Turun Harga, Setara Premium, Hanya Berlaku di 10 SPBU Ini
Baca juga: Karena Masih Sediakan BBM Premium, Antrean Panjang Kendaraan Kerap Terjadi di SPBU Teratai
Menurut Ica, Pertalite harga khusus hanya diperuntukkan untuk angkutan umum dan kendaraan roda dua.
“Tersedia dua jenis yaitu Pertalite harga normal dan khusus. Pertalite harga normal sebesar Rp7.850," jelas Ica.
Dari pantauan TribunnewsSultra.com, SPBU THR tersebut terbilang ramai lancar.
Jalur pengisian BBM bagi kendaraan roda dua dan empat juga dibagi menjadi dua sehingga tidak menimbulkan antrean panjang.
“Biasanya yang buat antrean panjang karena Premium, tetapi sejak Premium tak tersedia antrean tidak begitu padat,” jelas Ica.
Biasanya, SPBU THR, kata Ica akan mengalami lonjakan antrean pada pagi hari dan menjelang malam.
“Biasanya pagi pada pukul 08.00 hingga 09.00 WITA. Kemudian pada pukul 15.00 hingga pukul 17.00 WITA,” ujar Ica.
Walaupun BBM Premium di SPBU tersebut tak tersedia, BBM lainnya seperti Solar dan Pertamax selalu tersedia.
"Hanya pas pengisian saja itu akan terhambat tapi setelah itu kembali lancar," tambah Ica.
Kepada TribunnewsSultra.com, Ica mengungkapkan tak ada standar pengisian bahan bakar.
“Tak ada batasan berapa banyak konsumen BBM akan mengisi, kami tidak memberikan batasan, berapa pun bebas,” kata Ica.(*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)