BBM Subsidi di Kendari

Tak Boleh Lagi Pakai Jerigen, Penjual Bensin Eceran di Kendari Pakai Motor Beli Premium di SPBU

Pengecer bensin di dekat SPBU tersebut memilih menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
Handover
Pengecer bensin di dekat SPBU tersebut memilih menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. (Ilustrasi BBM Premium) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Lain lagi cerita penjual bensin eceran botol di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Teratai Kendari.

SPBU Teratai berlokasi di Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pengecer bensin di dekat SPBU tersebut memilih menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium.

Dia menggunakan motor karena sudah tak bisa lagi membeli BBM di SPBU memakai jerigen.

Baca juga: Terungkap Cara Pengecer Depan SPBU Dapat Stok Premium, Dari Penjual Misterius hingga Antre Sendiri

Baca juga: SPBU Tak Lagi Jual Premium, Pengecer Siapkan Bensin Botolan dengan Harga Lebih Mahal di Depan SPBU

“Sekarang tidak bisa lagi beli bensin di jerigen, sehingga saya harus mengisi bensin motor lalu memindahkannya,” kata salah satu penjual bensin eceran dekat SPBU Teratai, Senin (5/4/2021).

Menurut penjual bensin eceran tersebut, hanya cara itu yang dapat dilakukan agar stok premium jualannya tetap tersedia.

Selanjutnya, dia mengecer bensin atau Premium tersebut dengan botol atau jerigen.

Satu botol Premium dibanderol Rp 10 ribu, sedangkan untuk jerigen 5 liter seharga Rp50 ribu.

Antrean Kendaraan

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Senin (05/04/2021), terjadi antrean panjang kendaraan roda empat dan truk di SPBU Teratai.

Kondisi berbeda untuk jalur roda dua atau motor yang tampak lengang.

Menurut salah satu petugas SPBU, stok BBM jenis premium selalu tersedia.

Hanya saja antrean terjadi karena dispenser Pertalite maupun Premium digunakan bergantian untuk pengisian BBM jalur motor dan mobil.

Hal tersebut mengakibatkan antrean kendaraan roda empat yang cukup panjang terjadi di SPBU Teratai.

Pada jalur roda empat terdapat mobil pribadi dan angkutan kota (angkot).

Tampak kendaraan mengantre mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di SPBU THR yang berlokasi di Jl Budi Utomo No 34, Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Senin (05/04/2021).
Tampak kendaraan mengantre mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di SPBU THR yang berlokasi di Jl Budi Utomo No 34, Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Senin (05/04/2021). ()

“Saya sudah mengantre sekira 15 menitan di sini (SPBU Teratai),” kata salah satu sopir angkot, Wawan (35),

Awalnya dia datang mengantre di SPBU tersebut pada siang hari.

Namun, dia berubah haluan jalan mencari penumpang dulu karena antrean kendaraan masih cukup panjang.

Berbeda dengan salah satu sopir truk, Udin (41).

Kali ini, katanya, dia tak perlu mengantre membeli solar terlalu lama.

Baca juga: Antrean Panjang Mobil dan Truk Terjadi di SPBU Teratai  

Baca juga: Pertamina Sebut Penurunan Harga BBM Pertalite Hanya Sebatas Promo, Hanya 10 SPBU Ini yang Terapkan

“Hal tersebut tergantung sopir mobil, apakah mengisi penuh tangkinya atau tidak. Tapi walau pengisian penuh juga tetap solar tidak lama untuk mengantre,” ujarnya.

Cara Pengecer Bensin

Sejumlah SPBU di Kota Kendari ak lagi menyediakan stok premium bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.

Salah satunya di SPBU THR, Jl Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Namun, bensin tetap tersedia di pengecer bensin botolan di depan SPBU THR tersebut.

Lantas bagaimana pengecer bensin botolan depan SPBU tersebut mendapatkan stok Premium untuk dijual kembali ke pengendara dengan menggunakan botol?

Salah satu pengecer bensin botolan kepada TribunnewsSultra.com, Senin (05/04/2021), mengatakan, dia mendapatkan BBM jenis premium tersebut dari seseorang yang tak dikenal.

Untuk menjual premium kepadanya.

“Saya tidak kenal namun sering datang untuk menjualkan BBM Premium kepadanya menggunakan mobil,” kata pria berusia 38 tahun tersebut.

Terkadang, katanya, dia sendiri yang mengantri untuk membeli BBM jenis premium tersebut di SPBU.

“Saya sendiri yang mengantre untuk membeli di SPBU Teratai dan SPBU Pertamina Puuwatu,” ujarnya.

Terkadang pula sesama pengecer saling menitip untuk mengantre membeli premium tersebut.

“Terkadang kami saling menitip agar dibelikan,” jelasnya.

Pedagang eceran lainnya yang tak jauh dari pria tersebut mengamininya.

Dia mengaku mendapatkan BBM Premium dengan cara serupa.

Saat membeli bensin di SPBU, katanya, mereka mengikuti transaksi normal laiknya pembeli BBM lainnya.

“Ya, kami hanya dapat membeli Rp 100 ribu saja. Begitupun juga dengan yang mengantarkannya, hanya diberikan Rp 100 ribu,” ujarnya.(*)

(Muhammad Ridwan/Tribunnewssultra.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved