BBM Subsidi di Kendari
Ini Cara Pengecer Bensin Depan SPBU Dapat Stok Premium, Dari Penjual Misterius hingga Antre Sendiri
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kota Kendari.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Terungkap cara pengecer bensin depan SPBU dapat stok Premium, dari penjual misterius hingga ikut antre.
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kota Kendari sudah berlangsung lama.
Sejumlah SPBU bahkan tak lagi menyediakan stok premium bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.
Namun, bensin tetap tersedia di pengecer bensin botolan seperti di depan SPBU THR, Jalan Budi Utomo No 34, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Lantas bagaimana pengecer bensin botolan depan SPBU tersebut mendapatkan stok Premium untuk dijual kembali ke pengendara dengan menggunakan botol?
Salah satu pengecer bensin botolan kepada TribunnewsSultra.com, Senin (05/04/2021), mengatakan, dia mendapatkan BBM jenis premium tersebut dari seseorang yang tak dikenal.
Untuk menjual premium kepadanya.
“Saya tidak kenal namun sering datang untuk menjualkan BBM Premium kepadanya menggunakan mobil,” kata pria berusia 38 tahun tersebut.
Terkadang, katanya, dia sendiri yang mengantri untuk membeli BBM jenis premium tersebut di SPBU.
“Saya sendiri yang mengantre untuk membeli di SPBU Teratai dan SPBU Pertamina Puuwatu,” ujarnya.
Terkadang pula sesama pengecer saling menitip untuk mengantre membeli premium tersebut.
“Terkadang kami saling menitip agar dibelikan,” jelasnya.
Baca juga: Tak Boleh Lagi Pakai Jerigen, Penjual Bensin Eceran di Kendari Pakai Motor Beli Premium di SPBU
Baca juga: Terungkap Cara Pengecer Depan SPBU Dapat Stok Premium, Dari Penjual Misterius hingga Antre Sendiri
Baca juga: Pertamina Sebut Penurunan Harga BBM Pertalite Hanya Sebatas Promo, Hanya 10 SPBU Ini yang Terapkan
Pedagang eceran lainnya yang tak jauh dari pria tersebut mengamininya.
Dia mengaku mendapatkan BBM Premium dengan cara serupa.
Saat membeli bensin di SPBU, katanya, mereka mengikuti transaksi normal laiknya pembeli BBM lainnya.
“Ya, kami hanya dapat membeli Rp 100 ribu saja. Begitupun juga dengan yang mengantarkannya, hanya diberikan Rp 100 ribu,” ujarnya.
SPBU Tak Jual Premium
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kota Kendari tak lagi menyediakan stok premium bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.
Salah satunya di SPBU THR, Jalan Budi Utomo No 34, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Meski SPBU tak lagi menjual Premium, deretan penjual bensin botolan bertebaran di depan SPBU tersebut.
Dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga bensin standar di SPBU. Harga premium di pengecer tersebut dibanderol Rp 10 ribu per botor dan 1 jerigen 10 liter seharga Rp 50 ribu.
Diketahui, SPBU THR tak lagi melayani pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
Salah satu petugas SPBU THR, Ica, mengatakan, pihaknya tak melayani pembelian bensin sejak 14 Maret 2021 lalu.
Baca juga: Ada Apa SPBU Saranani Mandonga Belum Jual Pertalite Seharga Bensin Premium?
Baca juga: Pembeli Merokok saat Isi Bensin, Petugas SPBU yang Menegur Malah Dikeroyok 10 Orang Pakai Parang
Menurut Ica, SPBU THR mengganti penjualan Premium dengan Pertalite.
Kendati tak lagi menjual Premium, Pertalite dijual dengan harga khusus kepada konsumen tertentu.
“Premium telah digantikan dengan Pertalite dengan harga khusus sama dengan harga Premium,” kata Ica ditemui Senin (5/4/2021).
BBM Pertalite khusus tersebut dibanderol senilai Rp6.450 per liter.
Hanya saja tidak semua bisa menikmati harga khusus ini.
Menurut Ica, Pertalite harga khusus hanya diperuntukkan untuk angkutan umum dan kendaraan roda dua.
“Tersedia dua jenis yaitu Pertalite harga normal dan khusus. Pertalite harga normal sebesar Rp7.850,” ujar Ica.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Senin siang, tak terjadi antrean panjang kendaraan di SPBU THR.
Jalur pengisian BBM bagi kendaraan roda dua dan empat dibagi menjadi dua sehingga tidak menimbulkan antrean panjang.
“Biasanya yang buat antrean panjangp karena Premium, tetapi sejak Premium tak tersedia antrean tidak begitu padat,” kata Ica.
Biasanya SPBU THR, kata Ica, akan mengalami lonjakan antrean pengendara pada pagi hari dan menjelang malam.
“Biasanya pagi pada pukul 08.00 hingga 09.00 wita, kemudian pada pukul 15.00 hingga pukul 17.00 wita,” ujar Ica.
Walaupun BBM Premium di SPBU tersebut tak tersedia, BBM lainnya seperti Solar dan Pertamax selalu tersedia.
“Hanya pas pengisian saja itu akan terhambat tapi setelah itu kembali lancar. Tak ada batasan berapa banyak konsumen BBM akan mengisi, kami tidak memberikan batasan, berapa pun bebas,” kata Ica.(*)
(TribunnewsSultra.com/ Husni Husein)