Ibadah Jumat Agung
Perasaan Umat Kristiani Kendari Rayakan Jumat Agung, Was-was Tetapi Bersyukur
Rasa was-was hantui Sastian Setiwan (61), Jumat (2/4/2021) pagi. Kapolda Sultra, sampai turun langsung untuk mengamankan prosesi ibadah Jumat Agung.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Rasa was-was hantui Sastian Setiwan (61), Jumat (2/4/2021) pagi.
Ada kegelisahan di tengah khusunya doa Jemaat Gereja et Labora Kendari satu ini.
Meski demikian, hatinya teguh laksanakan ibadah Jumat Agung.
Mengingat, petugas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) dan TNI, berjaga di luar Gereja.
"Kami ucapkan terimakasih kepada aparat baik terhadap pihak TNI dan Polri sudah bersama sama untuk menjaga keamanan," ujar Sastian.
Ia bersyukur karana beribadah dalam kondisi aman.
Selain itu, masih dapat berdoa di gereja saat pandemi Covid-19, merupakan rasa syukur lainya.

Sebagaimana diketahui, aksi terorisme belakangan menghantui, dimulai dari bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar hingga seorang wanita menerobos Mabes Polri.
Hal lainya. Tahun ini dunia dilanda pandemi Covid-19. Virus ini mengintai untuk membunuh siapa saja.
Kapolda Sultra, sampai turun langsung untuk mengamankan prosesi ibadah Jumat Agung dan memastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di gereja Kota Kendari.
Saat TribunnewsSultra.com berada di Gereja Ora et Labora dan Gereja Imanuel Kendari, situasi mencekam, "Peringatan bahaya" tergambar.
Di jalan raya, depan dua gereja itu, terlihat puluhan personil kepolisian dan TNI berjaga kala umat Kristiani gelar Jumat Agung.
Setidaknya, dua Dalmas, tiga mini bus, dan puluhan sepeda motor pemburu terparkir di jalan depan dua gereja tersebut.
Terasa Berbeda
Bagi Hery Sam Pasereng (54), Pelaksanaan Jumat Agung di Gereja Ora Et Labora Kendari tahun ini tersa berbeda.