Vaksinasi Guru Lamban, Menkes Minta Dipercepat

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Keputusan empat menteri mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah resmi diberlakukan. 

Keputusan empat menteri itu yakni, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri. 

Keputusan itu resmi diumumkan lewat kanal YouTube Kemendikbud RI (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), Selasa (30/3/2021). 

Dalam poin keputusan empat menteri itu, salah satu syarat untuk PTM di sekolah adalah vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. 

Vaksinasi guru sendiri ditarget tuntas pada Juni 2021. 

Namun, Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, vaksinasi yang sudah dimulai awal Maret 2021 tak seagresif target yang diinginkan.

Dalam artian proses vaksinasi kepada guru lamban.  

"Vaksinasi guru sudah dimulai sejak awal maret, yang kita liahat sampai sekarang belum segaresif yang kita inginkan," ujar Budi saat pengumuman SKB empat menteri. 

Budi mengatakan, terkait agresivitas itu, telah dikoordinasikan dengan Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Tujuannya, agar percepatan vaksinasi lebih digenjot lagi. 

Selain vaksinasi terhadap guru, Budi juga menjawab pertanyaan terkait vaksinasi untuk anak. 

Ia mengatakan, belum ada program pemerintah terkat hal itu. 

Dalam artian, pemerintah belum menyiapkan vaksin untuk anak usia dibawah 16 tahun. 

"Vaksinasi anak belum ada uji klinisnya, baru kajiannya saja. Sekarang vaksinasi usia di atas 16 tahun," terangnya. 

Kemungkinan anak tak divaksin. 

Pasalnya, menurut Budi, kekebalan imun terhadap anak dapat melawan penularan virus corona.   

"Mengapa karena kemungkinan anak tertular corona sangat kecil. Kalaupun tertular dapat sembuh dengan sendirinya," ujar Budi. (*)

(Risno Mawandili/TribunnewSultra.com)