Bom Makassar
Buntut Bom Bunuh Diri di Makassar, Polres Konawe Jaga Ketat Semua Tempat Ibadah
Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto akan menempatkan personel guna pengamanan tempat ibadah di Kabupaten Konawe.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Laode Ari
Sedangkan, sembilan orang lainnya mengalami luka dan kini tengah menjalani perawatan.
"Satu korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut," ungkap Merdisyam.
"Kemudian ada sembilan masyarakat, lima petugas gereja, dan empat jemaat yang kini sedang dalam perawatan," paparnya.
Kini Densus 88 tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti, termasuk identitas pelaku pengeboman.

Dalam wawancara itu, Merdisyam juga menjelaskan kronologi hingga terjadi aksi pengeboman di area gereja.
Menurut saksi, ada seseorang yang ingin masuk gereja dalam kondisi naik motor.
"Di jalan ada satu motor yang mau masuk ke dalam parkiran, sempat ditahan oleh petugas gereja," ujar Merdisyam.
"Dan saat itulah terjadi ledakan, yang mengakibatkan korban, baik dari pelaku itu sendiri atau dari jemaat dan petugas gereja," sambungnya.
Ia menegaskan, pelaku belum sempat turun dari motor hingga terjadi ledakan itu.
"Kalau kita lihat dari olah TKP, jasad dan kendaraan itu menyatu, diduga belum turun karena ditahan oleh petugas gereja," ujar mantan Kapolda Sulawesi Tenggara ini.
Pengakuan Saksi Mata
Seorang saksi mata ledakan bom di di depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, mengungkapkan mengenai korban bom.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari tayangan YouTube KOMPASTV, seorang saksi bernama Irsa mengaku melihat beberapa korban luka.
Adapun ledakan bom itu terjadi pada Minggu (28/3/2021).

Diketahui, saat bom meledak, Irsa tengah berada di bangunan tak jauh dari lokasi namun berada di lantai 2.