TRIBUN WIKI
Lambatu Tutup Usia, Tapol PKI Pendiri SMP Negeri 1 Kapotori Kabupaten Buton
Ia merupakan seorang tokoh yang telah mengenalkan sekolah gratis di Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Lambatu, eks-tahanan politik (tapol) Partai Komunis Indonesia (PKI) meninggal dunia pada umur 87 tahun, Selasa pagi (23/3/2021).
Ia merupakan seorang tokoh yang telah mengenalkan sekolah gratis di Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Sekolah gratis itu kini telah berubah nama menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kapontori Kabupaten Buton.
Baca juga: Waode Heni, dari Lomba Karaoke Tingkat Kelurahan Baubau Menuju Idola Indonesia
Baca juga: Sosok Kolonel Pnb Muzafar, Pilot Empat Presiden RI yang Kini Menjabat Danlanud Kendari
Baca juga: Profil Achmad Lamani Bupati Muna Barat, dari Pengajar, Pengganti Bupati, Jadi Bupati Mubar 2021-2022
Kabar duka Lambatu disampaikan seorang kerabatm bermama Erwin Usman lewat media sosial facebook.
"Dia adalah guru sekaligus kepala sekolah yang merintis dan memperkenalkan pendidikan gratis di Kapontori pada tahun 1960 -1964. Sekolah rintisannya itu kini bernama SMP Negeri 1 Kapontori," ujar Erwin Usman seorang pengacara kerabat dari Lambatu, Selasa (23/3/2021)
Postingan Erwin itu mendapat banyak respon positif warganet.
Sebanyak 405 tanggapan, 195 komentar, dan 51 kali dibagikan.
Respon beragam. Pada intinya berduka cita atas kepergian Lambatu.
"Belilau pendidikan terakhir sekolah hakim di makasar. Jasanya sampai sekarang adalah pendiri SMP Negeri 1 Kapontori," tulis komentar akun bernama Resma Nanga juga ikut berduka.

Kata Erwin, sebutan Lambatu dikalangan aktivis dan pengacara adalah "orang lama". Frasa yang mengambarkan akrivis zaman dulu.
Lambatu meninggal dunia di kediamannya, Kelurahan Nanga-nanga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Saya terakhir berjumpa pak Lambatu di tahun 2019. Di rumahnya, bersama keluarganya. Saat itu dia sudah jalan dibantu tongkat penyangga," tulis Erwin Usman.
Riwayat
Lambatu adalah penyitas Eks tahanan politik (tapol) orde baru.
Ia menjadi satu diantara korban "penghianatan PKI" pada 1965.