Ade Kojim Pemanen Padi Pertama di Pulau Tomia Wakatobi, Selama Ini Jadi Nelayan
Ade Kojim (60) warga Desa Patua II, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), petani pemanen padi perdana di Pulau Tomia.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI - Ade Kojim (60) warga Desa Patua II, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), petani pemanen padi pertama di Pulau Tomia.
Padahal selama ini pria parubaya itu menjadi nelayan, namun beralih profesi sebagai petani karena pandemi covid-19.
Dinas Pertanian Kabupaten Wakatobi menyebut penen padi ini merupakan pertama kali di pulau tersebut.
Ade Kojim pun bangga berhasil memanen pada di atas lahan sekitar setengah hektar.
Baca juga: Khawatir Ada Pencurian Cabai, Petani Rela Jaga Kebun sampai Malam Jelang Panen
Baca juga: Detik-detik 3 Nelayan Wakatobi Bebas Setelah 1 Tahun Disandera Kelompok Abu Sayyaf, Perahu Terbalik
Minggu (20/3/2021) pagi, Ade Kojim ditemani Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Wakatobi memamerkan panen tersebut dihadapan masyarakat setempat yang datang karena penasaran.
Ia bercerita, awalnya hanya coba-coba, namun ternyata berhasil setelah 70 hari bersawah.
Bibit beras putih diperoleh dari Lasalimu, Kota BauBau, Sultra.
Ade juga rencananya bakal menanam bibit beras merah ketan yang diperoleh dari Ternate, Maluku Utara.
Ia berharap mendapat perhatian dari pemerintah agar usahanya dapat berkembang dan menjadi usaha produksi padi lokal.
“Semoga pemerintah memberikan mesin penggiling karena lahan masih cukup luas, namun kami bingung mengelolanya bagaimana," katanya melalui sambungan telepon, Senin (22/03/2021).
Bantuan mesin itu akan memeberikan angin segar kepada masyarakat yamg sudah berpikir untuk mencoba hal yang sama.
Baca juga: Tim SAR Evakuasi Nelayan Tomia yang Terombang-ambing 16 Jam di Perairan Wakatobi, Korban Selamat
Baca juga: Mayat Wanita Setengah Telanjang Ditemukan di Tengah Sawah, Diduga Korban Pembunuhan
Koordinator Penyuluhan Kecamatan Tomia, Dinas Pertanian Kabupaten Wakatobi Alfon mengatakan, turut bangga dengan keberhasilan warga memanen padi pertama kali.
Kabar gembira ini telah sampai ke Dinas Pertanian Wakatobi dan akan segera ditindak lanjuti.
“Dinas Pertanian siap membantu masyarakat dari segi peralatan dan penggilingan mesin padi agar mempermudah penanaman hingga panen,” ujar Alfon.
Dia berharap, panen perdana ini berefek dominp kepada masyarakat dengan mengembangkan lahan tidurnya, sehingga bisa memproduksi padi lokal.(*)
(Laporan wartawan TribunnewsSultra.com, Husni Husein)