Bupati Koltim Meninggal Dunia

10 Hari Terakhir, Bupati Kolaka Timur Samsul Bahri Selalu Ingin Main Bola di Lapangan, Jadi Isyarat?

Bupati Kolaka Timur (Koltim) Samsul Bahri Madjid (53), senantiasa ingin bermain bola sepak di Lapangan Latamoro, Kecamatan Raterate, Koltim.

Penulis: thamzil_thahir | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Bupati Kolaka Timur Samsul Bahri Madjid 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLAKA TIMUR - Ternyata, kurang lebih 10 hari terakhir sebelum meninggal dunia, Jumat (19/3/2021) malam, Bupati Kolaka Timur (Koltim) Samsul Bahri Madjid (53), senantiasa ingin bermain bola sepak di Lapangan Latamoro, Kecamatan Raterate, Koltim.

Kebiasaan main bola di lapangan dekat rumah jabatannya ini diungkapkan terpisah Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kolaka Timur, I Nyoman Abdi (43), dan Ketua DPD Partai Gerindra Sultra Andi Ady Aksar (38), di sela-sela persemayaman almarhum di rumah jabatan bupati, Raterate, Koltim, Sultra, Sabtu (20/3/2021) dini hari.

I Nyoman mengkonfirmasikan, atasannya selalu bersemangat jika bercerita soal sepak bola.

"Seminggu habis dilantik, Bapak selalu keliling kecamatan hadiri musrenbang. bahkan kalau ke kecamatan yang jauh dia juga selalu ingin main bola,” kata Nyoman mengisahkan kebiasaan olaharaga berat atasannya itu di lapangan.

Nyoman menyebut kebiasaan baru atasannya ini awalnya dianggap biasa saja.

Baca juga: Apa Itu Cardiac Arrest atau Henti Jantung ? Sebabkan Bupati Koltim Meninggal Usai Bermain Bola

Baca juga: Kesaksian Ketua Gerindra Sultra: Almarhum Bupati Koltim Sempat Hattrick dan Bercanda Adu Skill

Apalagi sejak usai dilantik di Kendari, 26 Februari 2021 lalu, atasannya selalu mengajak wakil bupati Andi Merya Nur, kepala dinas, dan orang dekatnya untuk keliling ke 12 kecamatan pedalaman Koltim.

Awal pekan ini, Senin (15/3/2021), Bupati masih membuka musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Ladongi di GOR Kelurahan Atula, sekitar 31 km dari Raterate.

"Kita saja yang ikut capek. tapi almarhum tetap terlihat bugar dan bersemangat," jelasnya.

Dan, Jumat (19/3/2021), di lapangan bola kaki itu jugalah kabar duka di kabupaten pemekaran yang belum berusia 10 tahun itu datang.

Di Lapangan Latamaro, berjarak 300 meter dari rumah jabatan bupati ini pulalah, kepala daerah 21 hari ini mencetak 3 gol, minum seteguk air dari sang ajudan, terjatuh lalu tak sadarkan diri, sebelum dikonfirmasi meninggal dunia di ruang ICU RSUD Konawe, sekitar 61 km sebelah utara Raterate, pukul 19.45 wita malam.

"Cardio arrest ( jantung berhenti mendadak). ini Berhentinya jantung bekerja sehingga suplai darah ke otak stop. Bahasa awamnya, serangan jantung," kata dr Abdianto Ilman, satu dari 3 dokter yang menangani Samsul di ICU RSUD Konawe.

Ayah empat anak dan suami Hj Andi Diana ini sebenarnya sempat dilarikan ke UGD Puskesmas Raterate, sekitar 300 m dari lapangan.

Hanya saja karena keterbatasan fasilitas kesehatan dan tak minimnya tenaga medik ahli jantung, akhirnya bupati dirujuk ke ICU RSUD Konawe.

Bupati Kolaka Timur H Samsul Bahri Madjid
Bupati Kolaka Timur H Samsul Bahri Madjid (Handover)

Ajak Main Bola

Andi Ady Askar, kepada Tribun, mengisahkan, sejak pekan lalu, Samsul sudah mengajaknya bermain bola di Koltim.

"Saya masih di Jakarta. Dia menelpon dan mengajak main bola di acara DPC Gerindra Koltim," ujar Adi, yang mengaku masih sempat berkelakar dengan almarhum di lapangan, sebelum laga.

Andi Ady Aksar masih sempat bertemu dan dicandai almarhum sebelum dan saat istirahat babak pertama laga persahabatan Tim Pemda Koltim vs Tim Gerindra Koltim.

"Saya bilang Pak Bupati, tim merah hitam atau hitam merah. beliau jawab saya tim merah. lalu almarhum menantang saya main. Dia mengajak saya jadi bek tim Gerindra karena dia mau jadi striker, biar bisa adu skill. Tapi saya pilih tak main, karena takut lapangannya luas sekali. saya bilang ke Pak Bupati kalau lapangan futsal saya main." ujar Andi Adi.

Baca juga: Sajak Ketua DPRD Sultra : Nalar dan Logika Memorial Samsul Bahri Madjid

Baca juga: Bupati Kolaka Timur Samsul Bahri Disemayamkan di Rujab Bupati Koltim, Rencana Dimakamkan Usai Duhur

Andi Adi berkisah, sekitar 60 menit sebelum laga, mereka masih menghadiri seremoni penyerahan 12 unit motor bebek operasional bagi Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra kecamatan di Tribun Lapangan Latamoro.

"Habis acara Gerindra Pak Bupati pakai batik. Lalu ganti pakai jersey merah Nomor 10 dan celana hitam di gedung dekat lapangan," jelasnya.

Seorang warga Raterate sempat merekam Samsul Bahri Madjid meninggalkan sebuah rumah tempat dia bersalin pakaian.

"Bikin gol Pak Bupati," teriak seorang pria yang mengabadikan video berdurasi 55 detik itu.

Di video itu terlihat bupati menyapa warga dan mengangkat kedua tangan.

Bupati Kolaka Timur (Koltim) melakukan pemanasan sebelum bermain sepakbola. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Samsul Bahri sempat bermain sepakbola. Pertandingan digelar di Lapangan Nur Latamaro, Jl Poros Kendari-Kolaka, Kelurahan Rate-Rate, Tirawuta Kabupaten Koltim, pukul 16.00 WITA.
Bupati Kolaka Timur (Koltim) melakukan pemanasan sebelum bermain sepakbola. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Samsul Bahri sempat bermain sepakbola. Pertandingan digelar di Lapangan Nur Latamaro, Jl Poros Kendari-Kolaka, Kelurahan Rate-Rate, Tirawuta Kabupaten Koltim, pukul 16.00 WITA. (Istimewa)

Cetak Gol

Andi Ady Aksar bercerita, sebelum laga, almarhum terlihat sangat bersemangat.

Bahkan di 25 menit babak pertama, Samsul sempat mencetak tiga gol.

"Saya tak main, karena lapangan besar. Andai lapangan futsal saya ikut," kata Andi Ady, politisi kelahiran Kendari 38 tahun silam.

Mereka bercanda dan berkelakar tentang preview laga persabatan antara tim birokrat dan politisi Gerindra itu.

Sekitar 20 menit sebelum laga, dalam sambutan di acara Gerindra, Pak Bupati bilang: "Saya tantang pak ketua (Gerindra) adu skill di lapangan. Kalau Pak Ketua jadi bek, saya akan jadi striker biar bisa berhadapan langsung," kata Adiaksar, menyitir candaan bupati.

Candaan lain yang dikenang Adiaksar adalah bisik-bisik bupati kepadanya.

"Kita main fair ya Pak Ketua, tapi Gerindra jangan turunkan anak muda. pemain tua 40 dan 50-an saja biar seimbang."

Inisiatif friendly match politisi versus birokrat kabupaten ini, jelas Adiaksar, datang dari bupati.

"Setelah dilantik, (26 Februari 2021) Pak Bupati nelpon dan janji akan bikin acara pertandingan bola di acara Gerinda di Koltim," ujarnya.

Andi Ady Aksar sendiri menganggap ajakan itu hanya candaan.

Namun saat tiba di Koltim, pukul 14.00 Wita, Jumat (19/3/2021), bupati susah menyiapkan jersey untuk Tim Gerindra, Tim A Pemda Koltim dan Tim B Pemda Koltim.

"Kami diberi jersey Gerindra putih merah hitam. Kalau tim Pak Bupati merah hitam dan Tim B pakai jersey hitam merah," katanya.

Andi Ady sendiri mengaku di istirahat babak pertama, dia memakai jersey Gerindra dan menuju bibir luar lapangan.

"Saya bermaksud beri semangat ke tim Gerindra, karena pak Bupati sudah cetak tiga gol," jelasnya.

Namun sesaat sebelum wasit meniup peluit dimulainya babak kedua, dia mendengar teriakan panik.

Pemain dan penonton lain langsung berkerumun di bibir lapangan tim lawan.

"Pak Bupati pingsan. Pak Bupati pingsan. Lalu sekitar 5 menit, ambulans puskesmas sudah datang." Kenang Adiaksar.

Andi Ady sendiri mengaku amat berduka dengan insiden ini.

"Anak-anak sangat sedih dan berduka. kami sejak di lapangan, puskesmas, antar ke UGD Konawe, dan balik ke rumah duka di Koltim lebih banyak diam," ujar pengusaha muda ini.

Cerita Sahabat

Salah seorang sahabatnya juga bercerita, sepekan setelah dilantik sebagai bupati kedua Koltim, Samsul juga banyak mengajak rekan dan tim suksesnya untuk jaga kesehatan, berolahragq, dan berencana membuat turnamen sepakbola liga kecamatan.

"Mungkin ini sudah tanda-tanda akhir Pak Bupati sudah mau meninggalkan kita."

Pada acara pelantikan Andi Muh Iqbal Tongasa sebagai Pejabat (Pj) Sekda Koltim, Jumat (5/3/2021) lalu, dia mengabarkan dirinya akan terus turun lapangan menyapa rakyatnya.

Andi Muh Iqbal Tongasa adalah sahabatnya.

Iqbal menduduki Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Koltim, jabatan yang pernah diemban Samsul sebelum menjabat Plt Sekda Koltim (2016-2018) di era Tony Harbiansyah.

Sebelumnya, Samsul Bahri Madjid meninggal dunia di RSUD Konawe pukul 19.45 wita.

Pukul 17.20 wita, mantan Sekda Kolaka Timur (2016-2018) ini sempat dievakuasi ke Puskesmas Tirawuta, sekitar 200 meter dari lapangan bola, tempatnya terjatuh dan pingsan.

Sebelum dilarikan ke RSUD Konawe dan Puskesmas, pukul 16.30 wita, ayah empat anak ini sempat mencetak tiga gol (hattrick) di gawang Tim Gerindra Sultra di Lapangan Sepakbola Rate-Rate, Kecamatan Tirawuta, Kolaka Timur.

Jarak antara Tirawuta, Kolaka Timur ke Konawe sekitar 60,1 km atau 51 menit perjalanan darat dengan kendaraan roda empat.

Ayah empat anak ini meninggal hanya berselang 21 hari usai dilantik menjadi kepala daerah kedua kabupaten pemekaran Kolaka itu.

Bupati pertama Koltim adalah Toni Herbiansyah (2016-2021).

Bupati yang terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Tenggara 2020 itu dilantik pada 26 Februari 2021 bersama Wakil Bupati Kolaka Timur Hj Andi Merya Nur. 

Sebelumnya Andi Merya adalah wakil dari Tony.

Kabar duka ini dibenarkan Kepala Dinas Kominfo Kolaka TImur, I Nyoman Abdi, ketika di hubungi lewat panggilan telepon.    

"Iya benar, pak bupati meninggal duni di RSUD Unaaha Kabupaten Konawe sekira pukul 19.45 WITA," ujarnya.

Diduga Samsul Bahri meninggal dunia karena kelelahan seusai bermain sepak bola.(*)

Ikuti berita Bupati Koltim meninggal dunia di TribunnewsSultra.com.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved