Ratusan Kader HMI ke Surabaya Tanpa Tiket dan Rapid Test Antigen, KKP Baubau Terpaksa Tabrak Aturan
Sempat terjadi keributan di Pelabuhan Murhum akibat rombongan kader HMI memaksa naik kapal ke Surabaya untuk menghadiri Kongres XXXI HMI.
Kata Kapolres Baubau
Kapolres Baubau AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari menyebut kader HMI berkeinginan kuat berangkat ke Surabaya.
Ratusan kader HMI tersebut sudah mulai berdatangan ke Pelabuhan Murhum Baubau sejak dua hari lalu.
Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sultra seperti Kota Baubau, Kabupaten Kolaka, Kota Kendari, dan lainnya.
“Ini bukan konflik, jadi teman-teman ini hanya berkeinginan kuat untuk berlayar menuju Surabaya,” kata Rio Tangkari usai bertemu ratusan mahasiswa.
Dari hasil koordinasi yang dilakukan, akhirnya disepakati kader HMI bisa berlayar ke Surabaya dengan menumpang KMP Sinabung setelah menjalani rapid test antibodi.
“Tadi setelah berkoordinasi, kami carikan solusi. Akhirnya teman-teman mahasiswa ini bisa berangkat, mudah-mudahan diperjalanan lancar,” ujar Rio
Sebelumya diberitakan, ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terlibat keributan di Pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (18/3/2021).
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sultra tersebut ngotot naik ke KMP Sinabung ke Surabaya untuk menghadiri kongres XXI HMI.
Menurut GM PT Pelni Cabang Kota Baubau, Juni Samsudin Sitorus, mereka ngotot naik KMP Sinabung yang berlabuh pada pukul 10.00 wita meski tak memiliki tiket.
“Bagaimana mau komplen (tak diizinkan naik kapal) mereka tiket tidak ada, rapid test (antigen) juga tidak ada,” ujar Samsudin dari panggilan telepon.
Meski demikian, ratusan kader HMI tersebut akhirnya diizinkan berlayar tanpa tiket dengan jaminan tak tertular Covid-19 dari hasil rapid test antibodi.
Setelah koordinasi yang dilakukan PT Pelni, Kapolres Baubau, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Murhum Baubau.(*)
(Laporan Wartawan TribunnewsSultra.com, Risno Mawandili)