Tribun Wiki
Sunia Dokternya Dokter Ortopedi Tulang dan Urut Keseleo Kendari dari Lasehao Muna
Sunia pun bercerita. Jasa juru urut merenggangkan otot, mulihkan tulang patah dan lecet sudah dia tekuni sejak masih gadis di Muna.
Penulis: thamzil_thahir | Editor: Fadli Aksar
Kebanyakan cucunya masih dibawah usia 10 tahun, anak bungsunya, lelaki masih duduk dibangku kelas 2 SMP.
Sunia pun bercerita. Jasa juru urut merenggangkan otot, mulihkan tulang patah dan lecet sudah dia tekuni sejak masih gadis di Muna.
Ilmu dan pengalaman itu dia peroleh saat masih gadis di Muna.
Baca juga: Diduga Kerap Terendam, Tanah di Muna Ambles, Satu Konter HP Rusak, Etalase Pecah
Baca juga: Penambang Pasir di Muna Barat Temukan Benda Mirip Bom
Jasa jadi tukang pijat kampung ini, digeluti saat anak tertuanya masih duduk di bangku SMA dan belum ada yang menikah.
Di awal jadi tukang urut dia masih tinggal di Lorong Jati, Jl Jati Raya awal tahun 2002.
Awalnya jasana dimanfaatkan kerabat dari Muna, Raha, atau tetangga.
Seiring waktu, melalui Mouth-to-mouth marketing (promosi mulut ke mulut), pengguna jasanya terus bertambah.
Enam tahun terakhir, dalam sehari dia bisa meladeni 4 hingga enam pasien.
Pasien itu kebanyakan menghubunginya langsung melalui telepon genggam 2G jadul miliknya.
Saat TribunnewsSultra mewawancarainya, setidaknya dia menerima dua kali telepon order.
Bahkan ibu parubaya tamatan SD ini, beberapa kali menerima pasien fraktur yang menetap beberapa bulan di rumahnya di Bonggoeya.
Dia menceritakan, beberapa tahun lalu, ada ibu muda usia 30-an, karyawati Mandala Multifinance ini korban tabrakan dan kecelakaan lalulintas.
Tungkau kakinya patah tebu, remuk, dokter pun sudah angkat tangan.
Setelah tinggal delapan bulan di rumahnya, diterapi urut dan kompres air panas, keajaiban datang.
"Alhamdulillah, awalnya dibelikan kursi roda sama yang tabrak, lalu pakai tongkat empat kaki, dan terakhir pulang dengan jalan normal.” ujar Sunia.