Remaja 15 Tahun Hilang Hampir 2 Minggu, Keluarga Malah Diteror Sosok Bertopeng

Yeni Angraini adalah warga Gang Banyuasin, RT 07, Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau, Sumsel.

Editor: Ifa Nabila
tribunsumsel/eko
Yeni Angraini yang belum pulang ke rumah orangtua sejak pamit pergi pada Senin (22/2/2021) sore. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang remaja bernama Yeni Angraini (15) hilang hampir dua minggu.

Ia adalah warga Gang Banyuasin, RT 07, Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau, Sumsel.

Di tengah usaha pihak keluarga mencari Yeni, malah muncul teror dari sosok pria bertopeng.

Diketahui, Yeni belum ada kabar sejak meninggalkan rumah, Senin (22/2/2021) lalu.

Baca juga: Sehari setelah Melahirkan, Ibu Muda Umur 21 Tahun Tewas Kesetrum saat Cabut Charger HP

Dona, kakak Yeni, mengungkapkan, pihak keluarga masih terus berupaya melakukan upaya pencarian, ke teman-temannya, termasuk keluarga dekat, dan keluarga jauh, namun belum juga ada kabar.

"Tapi sampai sekarang belum ada kabar, kita masih menunggu informasi lebih lanjut," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (5/3/2021).

Saat ini, pihak keluarga sangat resah dan khawatir, pasalnya, dua hari kemarin nomor pihak keluarga mendapat teror telepon melalui aplikasi video call di WhatsApp.

Dona bercerita, saat itu tiba-tiba ada orang video call WhatsApp ke nomor keluarga, karena penasaran Dona mengangkatnya, namun, setelah diangkat orang yang menelepon tidak menampakan wajah.

Baca juga: Kakek Nenek Kakak Beradik Ditemukan Tewas dalam Rumah, Kondisi Jenazah Sudah Mengering

"Suasana gelap seperti mati lampu. Karena penasaran saya meminta orang yang menelpon untuk menunjukkan wajahnya.

Kemudian orang yang menelpon menggunakan cahaya senter menunjukkan mukanya tertutup menggunakan topeng," ungkapnya.

Kekhawatiran keluarga bertambah, setelah orang yang menelpon hanya diam saja. Karena geram dan kesal adik Dona sempat mengancam akan segera melapor polisi, bila orang tersebut tak mau bicara.

"Kalau kamu tidak mau bicara kami akan melapor polisi," ujar Dona menirukan ucapan adiknya.

Sehabis kejadian itu, nomor yang meneror tersebut tidak aktif lagi, kemudian selang sehari kemudian orang tersebut menelpon lagi, namun lagi-lagi saat diangkat tidak ada suara sama sekali.

Baca juga: Pria Dibunuh di Parkiran Minimarket, Ternyata Pelaku Kesal karena Korban Selingkuhan Ibunya

Karena semakin khawatir sehabis mendapat teror itu, orang tua Dona langsung melapor ke polisi dan meminta polisi melacak lokasi orang yang menelpon tersebut.

"Kemarin ayah sudah melapor, katanya sudah dilacak. Orang itu menelpon kadang sehari sekali, siang tidak aktif, biasanya malam, tapi kemarin tidak aktif lagi," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved