Gejolak Partai Demokrat

Pilih AHY atau Moeldoko Hasil KLB Demokrat? Kader Kendari Ogah Komentar, Tunggu Petunjuk Provinsi

Kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ( Sultra), bungkam terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Ketua DPC Demokrat Kendari Suri Syariah Mahmud (kiri) dan kader DPC Demokrat Kendari Ilham Hamra 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ( Sultra), bungkam terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat.

Pada KLB Demokrat versi kontra Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dipilih sebagai Ketua Umum Demokrat.

Sedangkan, Ketua Umum Demokrat AHY menganggap KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), yang memilih Kepala KSP Moeldoko ilegal.

Kader Demokrat Kendari yang juga anggota DPRD Kota Kendari Ilham Hamra dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Sabtu (6/3/2021), enggan berkomentar banyak mengenai KLB Demokrat tersebut.

“Belum bisa, kecuali Ketua DPD yang dikonfirmasi terkait ini,” kata Ilham melalui sambungan telepon.

Baca juga: Reaksi AHY Usai Moeldoko Ketua Umum Demokrat KLB Duet Marzuki Alie, Sebut Kongres Bodong Abal-abal

Baca juga: Demokrat Sultra Sebut Tak Kenal Moeldoko, KLB Bodong, Pasang Dada Untuk AHY, Kata Endang?

Baca juga: Pengamat Politik Memprediksi Demokrat di Daerah Akan Berpaling ke Moeldoko, Termasuk Sultra

Menurutnya, kader tidak diizinkan mengeluarkan pernyataan terkait KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumut.

“Kalau kita anggota tidak diberi izin memberikan pernyataan. Baik dari anggota partai maupun anggota DPR,” jelas Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kendari itu.

Terpisah, Ketua DPC Demokrat Kendari Suri Syariah Mahmud saat dikonfirmasi belum bisa dihubungi.

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (foto kanan) dan Ketua Umum Demokrat versi KLB Moeldoko.
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (foto kanan) dan Ketua Umum Demokrat versi KLB Moeldoko. (kolase foto (handover))

AHY Angggap Ilegal

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3).

KLB Demokrat memilih Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko Ketua Umum Demokrat tandingan.

Selain menetapkan Moeldoko, KLB versi kubu kontra AHY juga menetapkan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

AHY mengungkapkan KLB di Deliserdang, Sumatra Utara tersebut tidak sesuai aturan.

“KLB yang dilakukan secara ilegal, inkonstitusional oleh kader, mantan kader, dan bersekongkol, berkomplot dengan eksternal," ungkap AHY di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Jumat, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Baca juga: Reaksi AHY Usai Moeldoko Ketua Umum Demokrat KLB Duet Marzuki Alie, Sebut Kongres Bodong Abal-abal

Baca juga: Demokrat Sultra Sebut Tak Kenal Moeldoko, KLB Bodong, Pasang Dada Untuk AHY, Kata Endang?

Baca juga: Pengamat Politik Memprediksi Demokrat di Daerah Akan Berpaling ke Moeldoko, Termasuk Sultra

AHY menyebut, ia berdiri tegap mewakili jutaan kader dan simpatisan PD di seluruh tanah air.

“Saya mewakili 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di 34 provinsi, mewakili Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di 514 kabupaten/kota, juga ribuan anggota Fraksi Demokrat baik di pusat maupun daerah," ungkap AHY.

"Saya juga berdiri di sini karena telah mendapatkan mandat dan amanah dari seluruh kader yang memiliki hak suara yang sah yang telah diberikan di Kongres V Partai Demokrat pada tanggal 15 Maret 2020 lalu."

"Kongres yang sah, demokratis, dan juga telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM." imbuhnya.

Lebih lanjut AHY menegaskan jika KLB Partai Demokrat di Sumut adalah ilegal.

"Apa yang mereka lakukan tentu didasari oleh niat yang buruk. Juga dilakukan dengan cara-cara yang buruk."

"KLB ini jelas tidak sah, ada yang mengatakan bodong, abal-abal."

"Mengapa? Karena KLB ini tidak sesuai, tidak berdasar pada konstitusi Partai Demokrat yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Artinya, KLB tersebut tidak memiliki dasar hukum partai yang sah," ungkap AHY.

Dia juga mengaku sudah mendengar kabar terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum versi KLB Demokrat tersebut.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Tribunnews.com)

Moeldoko jadi Ketua Umum

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima pemilihan dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko menerima dipilih jadi Ketum Partai Demokrat tandingan melalui panggilan suara.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ungkap panitia KLB kepada Moeldoko melalui panggilan telepon, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan sejumlah pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya. Tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengucapkan terima kasih setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB kubu kontra-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jumat (5/3/2021).

Saat memberikan sambutan melalui telepon itu, Moeldoko juga menanyakan komitmen para kader dalam membesarkan Partai Demokrat.

"Saya berterima kasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?,” kata Moeldoko, dikutip dari siaran Kompas TV, Jumat (5/3/2021).

Kemudian, ia juga menanyakan kesiapan kader untuk bergotong royong demi kepentingan nasional.

“Apa kalian siap membangun partai dan memegang teguh komitmen demi bangsa dan negara tanpa kepentingan pribadi?" tanya dia.

"Siap," jawab para peserta KLB.

Keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2026 dibacakan oleh Jhoni Allen.

" Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata Jhoni.

Pernyataan tersebut pun diiringi riuh para peserta KLB. Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut. "Setuju!" teriak para peserta.

Sebelumnya, Jhoni Allen mengungkapkan ada dua nama yang menjadi calon Ketum Partai Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.

Namun, Marzuki memutuskan untuk mengundurkan diri.

Kendati begitu, mantan Ketua DPR itu diputuskan untuk menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

KLB juga menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinyatakan telah demisioner.

"Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketuai AHY dinyatakan demisioner," ucap Jhoni.(*)

Laporan wartawan TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved