Public Services
Sampah Menggunung di Pasar Baruga Kendari, Musim Hujan Jadi Comberan
Tumpukan sampah menggunung di Pasar Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sejumlah pedanggang dan pengunjung mengeluhkan kondisi tersebut
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Tumpukan sampah menggunung di Pasar Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sejumlah pedanggang dan pengunjung mengeluhkan kondisi tersebut.
Tumpukan sampah tampak menggunung di dekat pedagang buah.
Menurut seorang pedangang di Pasar Baruga, Andi Baharudin (44), terkadang menimbulkan ketidaknyamanan karena bau busuk dari sampah tersebut.
Bahkan, kata dia, sampah itu bisa menjadi comberan kerika musim penggujan.
• Pasar Basah Mandonga Tak Terurus, Pedagang dan Pengunjung Sebut Sudah Tak Layak Pakai Lagi
• Pemain Timnas Indonesia Saddil Ramdani, Ikut Seleksi CABA TNI Angkatan Laut di Kendari
"Sampahnya mengganggu sekali. Belum lagi kalau musim hujan, bentuknya (menyerupai) kolam. Aromanya tambah busuk. Bahkan airnya masuk sampai kesini, "kata Andi Baharudin (44) pemilik lapak, saat diwawancarai, Kamis (11/2/2021).
Penumpukan sampah terjadi karena pengangkutan jarang dilakukan.
Sampah baru diangkut setelah 2 sampai 3 hari menumpuk.
“Pernah juga hanya satu truk. Jadi sampahnya tidak pernah terangkut semua, selalu ada sisa. Menumpuk lagi, sampai truk datang," ujarnya.
Para pedagang dan pengunjung pasar sudah berulang kali mengadu masalah tersebut kepada pihak pengelola pasar.

Bahkan aduan telah sampai kepada Wali Kota Kendari.
"Beberapa hari yang lalu, Pak Wali Kota datang kesini mengecek keadaan. Mungkin karena dengar keluhan kami," kata Andi Baharudin.
Dia mengatakan, setelah kunjungan itu barulah sampah diangkut.
Dilain pihak, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Kendari, Asnar, menjelaskan, sampah yang menumpuk sangat banyak sehingga petugas kesulitan menggkut sampah.
"Produksi sampah dalam sehari antara 3-4 ret. Dinas kebersihan menyesuaikan jumlah kendaraan yg menjemput," kata Asnar saat dihubungi pada Kamis (11/2/2021).
Asnar mengatakan sampah di luar area pasar bukan tanggung jawab pihak pengelola. Melainkan tugas Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari.
"Kemarin saya cek sudah tidak ada lagi penumpukan sampah. Kecuali hari ini dalam proses pengangkutan tapi belum ada laporan lagi dari anggota," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nismawati, mengatakan selama proses pengangkutan, dipastikan tidak ada sampah yang tertinggal.
Ia mengakui, volume sampah di Pasar Baruga itu banyak. Sehingga pengiriman truk sampah selalu disesuaikan dengan prediksi volume sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
“Untuk Pasar Baruga, dijadwalkan sampah diangkut setiap hari, ada truk yang datang pukul sembilan pagi, ada juga disiang hari. Biasanya 3-4 truk yang dikirim," katanya saat diwawancarai, via telepon.
Dia menjelaskan, biasanya sopir truk yang bertugas akan menelfon pengawas yang standby di kantor, dan melapor tidak bisa memuat seluruh sampah. Nanti mobil berikutnya diarahkan ketempat tersebut.
"Jadi, jika ada sampah sampai membusuk, saya akan menegur anggota saya yang bertugas saat itu," ujar Nismawati.
Laporan wartawan TribunnewsSultra.com, Amelda Devi Indriyani