Virus Corona
Kapolres Buton Utara dan Istrinya Positif Covid-19 Setelah Divaksin, Butur Mengkhawatirkan
Padahal, AKBP Wasis baru saja menerima suntikan Vaksin Covid-19, 5 hari sebelumnya, Sabtu (6/2/2021).
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buton Utara (Butur) AKBP Wasis Santoso dinyatakan positif Covid-19, Kamis (11/2/2021).
Padahal, AKBP Wasis baru saja menerima suntikan Vaksin Covid-19, 5 hari sebelumnya, Sabtu (6/2/2021).
Tak hanya dia, istri dan seorang anaknya juga terinfeksi Covid-19.
AKBP Wasis Santoso menjelaskan, dirinya kontan langsung merasakan demam tinggi, Sabtu malam, setelah menerima cairan vaksin sinovac asal China.
Demam berlanjut hingga Senin (8/2/2021), namun dia tetap masuk berkantor di Polres Butur, Desa Linsowu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Butur.
"Senin masih masuk kantor, tidak enak badan, saya berjemur lalu tes rapid antigen, hasilnya positif," ujar Wasis Santoso melalui telepon selulernya, Jumat (12/2/2021).
Dua hari berikutnya, Rabu (10/2/2021), Wasis merasa indera penciuman dan pengecap tidak berfungsi.
Keesokan harinya, dia menjalani uji usap Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) bersama anak dan istrinya.
Baca juga: Sosok dr AH Pejabat Dinas Kesehatan Sultra Tersangka Korupsi Alat Tes Covid-19, Disuap Rp431 Juta
Ketiganya langsung dinyatakan terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.
Mereka pun menjalani isolasi mandiri di rumah jabatan (Rujab) Kapolres Butur.
"Alhamdulillah saya di rumah (jabatan) saja bersama istri dan anak," katanya.
Meski begitu, Wasis Santoso masih merasakan demam tinggi, batuk dan kehilangan indera penciuman hingga kini.
Baru Sekali Divaksin
Istri Wasis Santoso juga sebelum dinyatakan positif Covid-19 sudah menjalani vaksinasi di Provinsi Bangka Belitung.
Wasis mengatakan, baru sekali menjalani vaksinasi, begitu pula sang istri.
Menurut dia, istrinya merupakan tenaga kesehatan dan baru akan menjalani vaksin tahap 2 pekan ini.
Karena dinyatakan positif, maka, kata dia, vaksin tahap 2 terpaksa ditunda.
"Dua Minggu yang lalu sudah divaksin di tempat kerjanya (Bangka Belitung), tapi kena juga," kata Wasis menambahkan.
Diduga Terpapar Sebelum Divaksin
Juru Bicara Satgas Covid-19 Buton Utara dr Muh Ali Badar menduga, Kapolres beserta istrinya sudah terpapar lebih dulu sebelum divaksinasi.
Sebab, kondisi itu didukung dengan penemuan kasus terkonfirmasi 3 orang secara bersamaan.
Meski sudah divaksin, seseorang tetap bisa terpapar virus asal Wuhan itu.
Dia menjelaskan, vaksin akan bekerja setelah dosis kedua disuntikkan, tapi tahap pertama antibodi sudah mulai terbentuk.
Baca juga: Wali Kota Kendari Sulkarnain Ungkap Efek Suntik Vaksin Sinovac, Terasa Ngantuk hingga Magrib
"Bisa positif Covid-19 setelah divaksin, jika sudah terpapar sebelumnya walau tanpa gejala," kata dr Ali Badar saat dihubungi melalui WhatsApp, Messenger, Jumat (12/2/2021).
Vaksin tahap 2 terhadap Kapolres dan istrinya akan tetap dilakukan.
Namun, akan dilanjutkan setelah dijadwalkan kembali.
Ali Badar meminta kepada masyarakat yang telah menjalani vaksin agar tetap menjalankan protokol kesehatan ketat.
Sejauh ini, mereka belum menerima laporan mengenai kejadian ikutan paskaimunisasi (KIPI).
Bentuk KIPI itu seperti sesak, bengkak badan, ataupun reaksi hipersensitivitas.
Pihaknya meminta masyarakat tidak khawatir untuk divaksin.
"Vaksin aman dan sehat, karena yang perlu dikawatirkan adalah KIPI, tapi sampai hari ini belum ada. Jadi jangan khawatir divaksin," ucapnya.
Butur Mengkhawatirkan
Juru Bicara Satgas Covid-19 Buton Utara dr Muh Ali Badar mengatakan, kondisi di Buton Utara sangat mengkhawatirkan.
Lantaran pelacakan kasus menggunakan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sangat rendah.
Februari 2021 ini, hanya 3 sampel yang diperiksa.
Dua bulan terakhir tak ada sama sekali pelacakan kasus.
"Kami kekurangan anggaran, tidak ada RT-PCR, dan sumberdaya manusia kurang," katanya melalui WhatsApp messenger.
Data Satgas Covid-19, angka konfirmasi di Buton Utara sebanyak 37 kasus, per 22 Januari 2021.
Sejak awal pandemi Covid-19, daerah yang dipimpin Bupati Abu Hasan itu, baru melakukan pemeriksaan 123 sampel.
Dari data itu, positivity rate Covid-19 di Butur mencapai 30 persen, atau 6 persen lebih rendah dari Provinsi Sultra. (*)