XL Axiata Uji Coba Open RAN, Klaim Pertama di Indonesia
PT XL Axiata mengklaim menjadi operator pertama yang mengimplementasikan teknologi Open RAN ini di Indonesia
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - PT XL Axiata Tbk melakukan uji coba Open RAN (Radio Access Network) di Ambon, Maluku.
Implementasi ini merupakan komitmen XL Axiata mendukung pemerintah melakukan pemerataan penyediaan jangkauan jaringan telekomunikasi ke seluruh Indonesia.
Uji coba Open RAN dilakukan sejak akhir November 2020 ini hingga akhir Desember 2020 nanti. Saat ini, uji coba telah berhasil diintegrasikan ke jaringan yang sudah ada (existing network) pada Februari 2021.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengklaim PT XL Axiata menjadi operator pertama yang mengimplementasikan teknologi Open RAN ini di Indonesia.
"Harapan kami penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa," ujarnya melalui Zoom Meeting, Rabu (10/2/2021).
• Pasang Indihome di Kendari Tidak Gratis, Miskomunkasilah yang Menggratiskan
Gede menjelaskan, uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance.
Progres uji coba test call pada jaringan 3G (circuit switched fallback) dan Over The Top (OTT) call di jaringan 4G juga telah berhasil dilakukan.
"Masih proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan. Kami melakukan uji coba bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya," katanya.
Gede menambahkan, serangkaian uji coba yang dilakukan baru tahap awal.
Ke depan XL Axiata bakal melakukan eksplorasi lebih lanjut.
Tujuannya agar benar-benar memahami karakteristik Open RAN ini, termasuk memahami mekanisme operasional jaringannya.
Ia menjelaskan, dalam uji coba, sejumlah aspek yang dicermati meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance dari perangkat Open RAN ini.
Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.
Pada tahun 2021 ini, XL Axiata berencana melakukan uji coba Open RAN dengan partner teknologi lainnya guna mendapatkan lebih banyak pilihan sebelum implementasi.
Uji coba tersebut sekaligus guna membandingkan kualitas kinerja dan kemampuan dari partner teknologi.
Setelah uji coba tahap awal, proses selanjutnya pilot project deployment Open RAN.
Proses ini untuk memastikan seberapa besar manfaat yang bisa dihadirkan teknologi tersebut.
XL Axiata memilih Ambon sebagai lokasi uji coba Open RAN, karena area ini memiliki potensi bisnis yang cukup baik untuk ekspansi jaringan di masa mendatang.
Ketika uji coba di Ambon berhasil, maka membuka peluang implementasi Open RAN di seluruh area rural Indonesia, termasuk di kawasan Indonesia Timur.
"Ini nanti akan kami terapkan guna mendukung upaya memperluas jaringan di pelosok-pelosok daerah, termasuk dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan jaringan internet ke desa-desa terpencil," kata Gede.
Ia mengharapkan dengan konsep Open RAN, dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja.
Sehingga, dengan tumbuhnya pemain-pemain baru, inovasi dapat berkembang lebih cepat, serta membantu menurunkan beban perangkat, dan operasional yang ditanggung oleh operator.
"Teknologi Open RAN menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing," ujarnya.
XL Axiata berharap dapat memperluas jaringan dan layanan dengan biaya yang lebih sehat. Pada saat yang sama tetap bisa memberikan kualitas layanan yang bagus bagi pelanggan.
Adanya efisiensi beban biaya, maka operator akan bisa secara terus memperluas jaringan untuk bisa menjangkau masyarakat lebih luas, bahkan untuk area di pelosok.
Diketahui, teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface, operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio.
Seperti radio unit dan baseband, tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.(*)
Laporan Reporter TribunnewsSultra.com, Sitti Nurmalasari