Duduk Perkara Masalah Viral Yai Mim dan Sahara, Dosen UIN Sampai Diusir Warga, Persoalan Batas Tanah

Berikut ini duduk perkara masalah viral di media sosial antartetangga. Perseturuan yang melibatkan Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim dan Sahara.

TikTok/Instagram
PERSETERUAN YAI MIM DAN SAHARA - Kolase foto Yai Mim dan Sahara, kini ramai warganet yang menyesal dan minta maaf dengan Yai Mim karena framing yang disampaikan Sahara, Selasa (30/9/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini duduk perkara masalah viral di media sosial antartetangga. 

Perseturuan yang melibatkan Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim, mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan Nurul Sahara, pemilik rental mobil, ramai menjadi perbincangan publik. 

Awalnya, Yai Mim menjadi sorotan karena tingkahnya saat bertikai dengan tetangganya Sahara

Mereka bertengkar gegara urusan batas tanah. 

Sampai berujung Yai Mim diusir oleh warga. 

Lantas seperti apa duduk perkara persoalan ini? 

Dikutip dari Tribunnews.com, kasus ini diketahui publik setelah sebuah video memperlihatkan tingkah Yai Mim viral di media sosial. 

Baca juga: Fakta Penyakit Diabetes Dialami Fahmi Bo, Bisa Komplikasi Jantung, Ginjal hingga Masalah Penglihatan

Yai Mim dan istrinya telah diusir warga dari rumahnya sendiri dan kini tinggal di kos-kosan.

Ia dianggap sebagai pembuat masalah, mulai dari pura-pura stroke saat dimintai klarifikasi oleh aparat memperburuk situasinya, meskipun kemudian terbukti tidak benar.

Sahara sang tetangga yang memviralkan sosok Yai Mim ini. 

Pada dasarnya permasalahan yang terjadi adalah terkait batas tanah hingga lokasi parkir mobil rental milik Sahara yang dinilai mengganggu aktivitas keluar masuk mobil Yai Mim.

Sahara Viralkan Yai Mim

Seperti yang dijelaskan, bahwa Sahara mengunggah momen pertengkarannya dengan Yai Mim di media sosial. 

Ia menarik simpati netizen dengan video yang diduga telah dibumbui hingga diberi caption yang menyudutkan Yai Mim

Sahara dan Yai Mim adalah warga Perumahan Joyogran Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur.

Namun, situasi kian memanas setelah Sahara merekam pertengkaran itu lalu mengunggahnya di media sosial.
 
Puncaknya beredar video yang memperlihatkan Yai Mim berguling-guling di tanah hingga Yai Mim ke kantor polisi dengan kepala diperban.


 
Yai Mim dan Istri Speak Up

Setelah ramai simpang siur berbagai isu usai video Yai Mim viral, pihaknya lantas melakukan klarifikasi. 

Istri Yai Mim, Rosida Vignesvari menuturkan perseteruannya dengan Sahara bermula saat ia pulang dari Jakarta pada 7 Agustus 2025.

Setibanya di rumah, ada mobil rental milik Sahara yang terparkir di depan pintu pagar kediamannya.

Padahal di pagar itu sudah tertera imbauan berbunyi, "dimohon tidak parkir di depan pintu".

Ia dan Yai Mim menunggu hingga pukul 22.00 WIB, namun mobil tersebut tidak segera dipindahkan.

Pukul 23.00 WIB, Rosida memberanikan diri menghubungi driver yang merupakan karyawan Sahara. Namun, tak ada respons.

Rosida dan Yai Mim lantas memutuskan untuk tidur. Namun, saat kembali dilihat pukul 02.00 WIB, mobil itu belum juga dipindahkan.

Padahal, subuh, Yai Mim harus pergi ke masjid untuk menghadiri pengajian. 

"Jam 2 pagi mobil belum dipindah juga, saya tunggu sampai jam setengah 3 gak dipindah, saya bangunin drivernya di garasi mereka," kata Rosida dalam tayangan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo yang diunggah Senin (29/9/2025).

Garasi itu berada di sebelah rumah Sahara, berupa bangunan semi permanen terbuka. Di garasi inilah driver Sahara tidur.

"Saya bangunin, badannya saya goncang-goncangin gak bangun-bangun terus saya telepon Bu Sahara."

"Pertama saya telepon Bu Sahara bilang, 'bangunin aja Mbak anak-anak', oke saya bangunin lagi," tutur Rosida.

Namun, karyawan Sahara tetap terlelap tidur meski telah dibangunkan oleh Rosida berulang kali.

"Saya telepon kedua kalinya, 'Mbak ini anak-anak tetap gak bisa dibangunin', terus Bu Sahara tetap (bilang), 'bangunin Mbak sampai bisa'."

"Saya bangunin lagi untuk ketiga kalinya saya telepon dia 'Mbak, ini anak-anak gak bisa dibangunin', 'yaudah kalau gitu pindahin sendiri ya mobilnya'," paparnya menirukan ucapan Sahara.

Rosida punya akses ke garasi dan mengetahui letak penempatan kunci lantaran Yai Mim kerap membantu aktivitas di rental milik Sahara tersebut.

"Karena kami sudah biasa bantu. Biasanya orang yang nyewa rental itu kan titip ke beliau (Yai Mim), jadi beliau ikut melayani."

"Ada orang mengembalikan kuncinya diterima, uangnya diterima, kunci taruh di tempat kunci, sepeda motor diambil," bebernya.

Saat Yai Mim berusaha memindahkan mobil rental itu, ia terlalu menekan gas sehingga menimbulkan suara keras.

Hal itulah yang membuat Sahara marah. Ia yang sedang tidur merasa terganggu dengan suara tersebut.

"Karena tempatnya itu ke bawah, ada jalan paving terus ke bawah, gasnya nekannya terlalu dalam (kesalahan injak gas) mengakibatkan bersuara keras," jelas Rosida.

Yai Mim menimpali, saat itu Sahara keluar dalam kondisi masih mengenakan pakaian yang terbuka.

"Jadi begitu mendengar suara mobil itu, Mbak Sahara ini langsung bangun dengan pakaian yang mohon maaf pendek," ucap Yai Mim.

Sambil marah, Sahara lantas menghubungi suaminya, Sofian.

Setelah dihubungi sang istri, Sofian langsung datang, ia juga melampiaskan kemarahannya.

"Pak Sofian datang marah-marah juga, 'ada apa ini?', gini bilang ke saya 'saya ini belum tidur'," kata Yai Mim menirukan ucapan Sofian.

Tak mau memperpanjang permasalahan, Yai Mim kemudian meminta maaf kepada Sahara dan Sofian.

Sahara pun menyambut baik, ia juga berbalik meminta maaf kepada tetangganya itu.

Ada Sebab Lain

Perkara parkir itu ternyata hanya satu di antara penyebab lain perseteruan antartetangga itu.

Yai Mim menuturkan, tanah yang digunakan Sahara untuk memarkir mobil rentalnya ternyata milik orang Bali.

Tanah itu hendak dijual dan sempat ditawarkan kepada Yai Mim. Namun, Yai Mim masih mempertimbangkan, sebab tanah itu telah digunakan oleh Sahara untuk parkir mobil rentalnya.

"Lalu kebetulan, kira-kira-kira 3-4 hari saya mendatangi dia (Sofian) ke pos itu. Pak Sofian ngomong suatu ketika sama saya, 'agak sedih hati, ini tanah saya harus kosongkan sebelum tanggal sekian'," tuturnya.

Yai Mim lantas memiliki ide untuk membersihkan tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar di depan rumahnya.

Ia kemudian mendatangi perangkat desa untuk menanyakan siapa pemilik tanah itu. Namun, perangkat desa menyebut telah hilang kontak dengan pemilik tanah tersebut.

Akhirnya Yai Mim meminta izin untuk membersihkan tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar tersebut.

"Saya bersihkan sendiri, saya bakar. Gara-gara pembakaran itu juga membuat banyak orang marah, mungkin," ungkapnya. 

Total biaya yang ia keluarkan untuk membersihkan lahan itu, termasuk memagarinya mencapai Rp12 juta. 

Ia kemudian meminta Sofian untuk membantu biaya membersihkan lahan itu Rp1 juta. Namun, Sofian menolak lantaran dinilai terlalu mahal.

"Setelah sudah jadi, saya bilang 'Pak alhamduillah sampeyan (Sofian) sudah punya parkir seluas ini."

"Tapi tolong Pak bantu ya Rp1 juta aja. Itu jawabnya begini, 'kemahalan Rp1 juta, kalau sama saya paling Rp400 ribu aja'," tandas Yai Mim.

Karena tak disepakati, Yai Mim kemudian meminta agar mobil rental milik Sahara tidak parkir di depan rumahnya. Namun ternyata, Sahara masih kerap parkir di depan rumah Yai Mim.

Beberapa waktu berselang, Yai Mim meminta paving kepada Sofian untuk digunakan di depan rumahnya. 

Sofian pun mengizinkan. Akan tetapi, setelah konflik Yai Mim dan Sahara viral, paving itu diminta lagi.

Tak hanya itu, ada juga sebab lain yang akhirnya berujung pada Yai Mim dan keluarga diusir dari perumahan tempat tinggalnya.

Peristiwa itu terjadi saat istri Yai Mim, Rosida pergi haji 2025.

Suatu ketika, anak Sahara dan Sofian bermain ke rumah Yai Mim.

Sahara pun menyusul masuk ke rumah Yai Mim. Ia sekaligus memberi makanan untuk tetangganya itu.

Namun, setelah berada di dalam, ia mengunci pintu Yai Mim dari dalam. Yai Mim sempat memprotes aksi itu, namun Sahara beralasan agar anaknya tak keluar.

Setelah itu, Yai Mim memutuskan untuk naik ke lantai tiga rumahnya dan mencuci baju. Kala itu, ia hanya mengenakan celana pendek.

Akan tetapi, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak menyebut Yai Mim cabul.

Yai Mim pun kaget, ia takut dianggap berbuat macam-macam lantaran ada suami Sahara di luar.

Kejadian ini menjadi satu di antara alasan Yai Mim diusir dari perumahan tempat tinggalnya.

"Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan."

"Buktinya saya itu diusir dari kampung situ alasannya antara lain karena melakukan pencabulan dengan membuka aurat," tukasnya.

Tuduhan cabul itu juga sempat tersebar di video yang diunggah Sahara.

Dalan unggahan tersebut, Sahara menyebut tetangganya itu sebagai dosen cabul di hadapan mahasiswa yang saat itu berkunjung ke rumah Yai Min.

“Ada apa kalian disuruh ke sini? Ini mahasiswa UIN semua, jangan pergi kalian. Kenapa? Ini dosen kalian yang cabul itu, dia cabulin saya,” ujar Nurul Sahara dalam video tersebut, dikutip dari Serambinews.com.

Mendengar tudingan itu, Yai Mim justru menanggapi dengan tenang. Ia balik bertanya kepada Sahara.

“Dengarin ya, kapan saya nyabulin kamu?” balas Yai Mim.

Dalam caption panjang yang ditulisnya, Sahara bersikeras memperjuangkan apa yang ia sebut sebagai bentuk keadilan.

Ia menuding Yai Mim melakukan sejumlah pelanggaran yang merugikan dirinya, antara lain:

  1. Pelecehan seksual
  2. Pencemaran nama baik pribadi
  3. Perusakan mobil rental
  4. Pemblokadean jalan
  5. Pemfitnahan terhadap usaha rental
  6. Menghadirkan massa ke garasi mobilnya

“Selama beberapa waktu saya sempat tidak menggubris perbuatan beliau, dikarenakan saya masih memandang beliau sebagai Kyai dan Dosen di UIN Malang."

"Namun tindakan provokatif beliau baik berupa lisan, tulisan, dan tindakan selalu bersubstansi pemfitnahan, penuduhan dan merendahkan saya. Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk speak up,” tulis Nurul Sahara.(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Nurul Sahara Fitnah Yai Mim Dosen Cabul, Faktanya Bikin Netizen Menyesal dan Minta Maaf

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Serambinews.com/Firdha Ustin)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved