Apa Itu Cloudflare Down? Bikin Panik Pekerja Kreatif, Gegara Ribuan Aplikasi Tumbang Sulit Diakses
Apa itu Cloudflare down? Sempat menghebohkan para pekerja kreatif yang kesehariannya berjibaku dengan aplikasi.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Ringkasan Berita:
- Ketika Cloudflare Down, yang akan merasakan dampak kerugiannya adalah publik pengguna dari fitur perusahaan tersebut. Khususnya mereka yang bekerja dalam industri kreatif.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Apa itu Cloudflare down? Sempat menghebohkan para pekerja kreatif yang kesehariannya berjibaku dengan aplikasi.
Beragam aplikasi ini menjadi sumber produksi untuk membuat konten.
Mulai dari aplikasi editing foto hingga video dapat diakses dengan mudah.
Terpenting, ketersediaan jaringan yang harus dipastikan mampu untuk mengakses aplikasi yang dibutuhkan.
Lalu apa itu Cloudflare down ?
Pada dasarnya, istilah ini digunakan ketika akses aplikasi apapun itu tak bisa dilakukan.
Biasanya aplikasi tak akan bisa terbuka, internet tersendat, dan masih banyak lagi.
Imbasnya sangat berpengaruh pada proses produksi.
Terlebih saat dibutuhkan untuk pekerjaan editing foto ataupun video.
Cloudflare ini menjadi istilah yang ramai diperbincangkan sejak kemarin, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Canva Dapat Diakses Usai Eror Berjam-jam, Desain Pengguna yang Sempat Hilang Akhirnya Kembali
Pengertian Cloudflare
Cloudflare adalah perusahaan teknologi yang menyediakan berbagai layanan internet.
Tak hanya itu saja, namun Cludflare juga menyediakan jaringan pengiriman konten (CDN), keamanan siber, dan optimasi kinerja website.
Layanan ini bekerja dengan cara memposisikan dirinya sebagai perantara (reverse proxy) antara pengguna dan server website, sehingga membantu mempercepat akses, melindungi dari serangan siber seperti DDoS, dan membuat website lebih stabil.
Cloudflare down Viral
Cloudflare down pada Selasa (18/11/2025) malam. Insiden tersebut sempat memicu kepanikan global.
Bahkan banyak review saat momen Cloudflare down.
Mulai dari situs, aplikasi hingga layanan AI.
Berpengaruh pula pada perkembangan jaringan internet yang tersendat diakses publik.
Sehingga, memperlihatkan betapa vitalnya peran Cloudflare dalam infrastruktur internet modern.
Gangguan muncul serempak di berbagai negara, membuat warganet bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
Bahkan Downdetector, platform pemantau gangguan layanan, ikut tumbang. Inilah kronologi Cloudflare down yang paling lengkap dan detail, berdasarkan laporan resmi perusahaan serta pantauan media internasional.
Kronologi Cloudflare Down
Kronologi Cloudfare down dimulai sekitar pukul 18.30 WIB ketika laporan error meningkat tajam di Downdetector. Awalnya hanya ratusan laporan, namun dalam waktu kurang dari 30 menit grafik melonjak drastis. Sempat reda pada sekitar pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB sebelum kembali mengalami gangguan.
Pengguna X melaporkan feed tidak memuat, pengguna Canva mengalami pesan “server tidak merespons,” sementara Spotify dinilai “lag” dan gagal membuka katalog lagu.
Gangguan juga melanda layanan besar seperti OpenAI dan Claude, yang tidak dapat diakses sama sekali. Downdetector pun ikut tumbang.
Dalam laporan yang dikutip KompasTekno dari CNBC, juru bicara Cloudflare mengungkapkan bahwa sebelum gangguan besar terjadi, mereka mendeteksi lonjakan lalu lintas yang tidak biasa. Lonjakan ini menyebabkan sebagian traffic internet yang melewati jaringan Cloudflare mengalami kesalahan.
Meski begitu, Cloudflare menegaskan bahwa penyebab pasti lonjakan trafik masih belum diketahui. Tim teknis masih menyelidiki dan informasi penanganan akan terus diperbaharui melalui halaman status resmi Cloudflare.
Di media sosial, warganet berspekulasi apakah insiden ini terkait serangan siber global. Namun Cloudflare menegaskan bahwa insiden ini sepenuhnya teknis.
Dalam penjelasan resminya, Cloudflare menegaskan bahwa insiden ini bukan serangan DDoS atau aktivitas peretasan. Masalah justru bersumber dari sebuah berkas internal yang rusak, yang mengatur sistem perangkat lunak pada layanan pengelola lalu lintas jaringan Cloudflare.
Ketika berkas tersebut gagal berfungsi, konsekuensinya langsung menyentuh lapisan paling kritis, yakni sistem kontrol lalu lintas global. Inilah lapisan yang menjadi “otak” dari jutaan permintaan ke server-client di seluruh dunia. Ketika lapisan ini lumpuh, dunia digital pun ikut roboh.
Syukurnya, pada sekitar pukul 21.30 WIB, Cloudflare menyatakan bahwa sistem mulai stabil. Kemudian pada pukul 00.45 WIB, seluruh layanan dipastikan kembali normal.
Mengapa Dampaknya Begitu Masif?
Sebagaimana dikutip dari Tribun Kaltim, Rabu (19/11/2025), Cloudflare berfungsi sebagai reverse proxy, sistem yang memproses, mempercepat, dan melindungi trafik antara pengguna dan server situs web. Ketika komponen internal Cloudflare mengalami masalah, seluruh arus lalu lintas di ribuan layanan ikut terganggu.
Inilah penyebab ribuan situs serta aplikasi raksasa mengalami internal server error dalam waktu bersamaan. Gangguan ini kemudian disebut sebagai global outage karena jumlah layanan yang terdampak mencapai ribuan. Beberapa platform besar yang terdampak akibat Cloudflare down, antara lain X (Twitter), OpenAI & Claude, Spotify, Canva, dan Downdetector.
Dalam upaya pemulihan, Cloudflare melakukan langkah-langkah darurat. Di antaranya, memperbaiki berkas internal yang rusak, memulihkan lapisan pengatur lalu lintas, memperbarui konfigurasi jaringan, mengevaluasi rute jaringan global, dan memulihkan layanan satu per satu di pusat data dunia. Lalu, yang paling penting adalah menonaktifkan layanan WARP di pusat data London.
Demikian kronologi Cloudflare down pada 18 November 2025 yang menimbulkan kepanikan global. Syukurnya, kini seluruh layanan sudah kembali normal. (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Gird.id)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/ILUSTRASI-Sebuah-gambar-yang-menjelaskan-tentang-jaringan-internet-yang-sehari-hari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.