'Nanti yang Lain Iri' Pengakuan Menkeu Purbaya soal Ada yang Larang Dirinya Bangun Ponpes dari APBN

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengomentari soal renovasi pondok pesantren menggunakan APBN.

Dokumentasi BNPB/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
APBN - Kolase foto Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat memberi keterangan saat mengikuti konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2025 di Jakarta, Selasa (14/10/2025). Foto lainnya memperlihatkan alat berat dioperasikan pada proses evakuasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin, 29 September 2025. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengomentari soal renovasi pondok pesantren menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Sebagai bendahara negara, Purbaya nampak 'hati-hati' dalam penggunaan APBN

Terlebih sebelumnya, ada beberapa proyek hingga kebijakan yang ditentangnya berkaitan dengan anggaran negara. 

Kini ramai isu terkait pembangunan pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk Senin (29/9/2025) lalu.

Atas ambruknya tersebut, para santri tak beraktivitas di area bangunan. 

Ada pula wacana akan melakukan renovasi Ponpes tersebut dengan menggunakan APBN

Purbaya menegaskan bahwa dia belum menerima pengajuan proposal untuk merenovasi pondok pesantren Al Khoziny. 

Namun dirinya sudah mendapatkan pesan WhatsApp (WA) dari seseorang terkait dengan pembangunan tersebut. 

Ia menyebut sosok tersebut melarangnya untuk membangun Ponpes. 

Baca juga: Jawaban Menohok Menteri Keuangan Purbaya Yudhi, Diminta Tak Komentari Kementerian Lain: Bodoh Amat

Alasannya karena nanti timbul rasa iri. 

"Jadi begini, begitu saya udah ngomong begitu saya akan lihat," jelas Menkeu Purbaya di Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (15/10/2025) dikutip Tribunnews.com. 

Ia pun kebingungan mengambil langkah untuk hal tersebut. 

"Udah ada tuh yang WA ke saya, jangan, katanya nanti yang lain iri. Saya nggak tahu bagaimana yang terbaik," 

Purbaya juga enggan menyebut lebih detail siapa sosok yang melarangnya untuk membiayai renovasi pondok pesantren di Jawa Timur itu. 

Namun, Purbaya akan mempertimbangkan pembiayaan renovasi pondok pesantren setelah mendapat proposal.

"Ada, kayak-kayak tempat lain lah," tegas dia.

Wacana Renovasi dari APBN Tuai Pro Kontra

Masih dikutip dari Tribunnews.com, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar sempat pula menanggapi soal adanya pro-kontra terhadap wacana pembangunan ulang atau renovasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu.

Diketahui ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny telah menelan ratusan korban dan menyebabkan 67 santri meninggal dunia.

Diduga ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny itu disebabkan karena kegagalan konstruksi.

Atas insiden tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap keinginan pemerintah untuk membantu pembangunan ulang Ponpes dengan menggunakan dana APBN.

Namun nyatanya wacana penggunaan APBN untuk renovasi Ponpes Al Khoziny tersebut justru menuai pro-kontra ditengah masyarakat.

Menanggapi pro-kontra ini, Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin ini menegaskan, Ponpes Al Khoziny ini layak dibantu pemerintah menggunakan dana APBN.

Pasalnya ada sebanyak 1.900 santri yang belajar di Ponpes Al Khoziny. 

Jika proses renovasi Al Khoziny tak dibantu pemerintah, lantas bagaimana nasib ribuan santri tersebut, mereka butuh tempat untuk melanjutkan kegiatan belajar mereka.

"Al Khoziny ini layak dibantu APBN karena jumlah santrinya 1900 mau sekolah di mana? Mau dibiarkan ditenda. Pemerintah mau diam saja," kata Cak Imin dalam konferensi persnya bersama Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri, Selasa (14/10/2025).

Cak Imin lantas mempertanyakan apa solusi yang dimiliki pihak-pihak yang memprotes penggunaan dana APBN untuk renovasi Ponpes Al Khoziny ini.

Karena menurut Cak Imin, yang pemerintah bantu adalah anak-anak negeri yang sedang belajar, dan mereka tak memiliki tempat untuk belajar karena tertimpa musibah.

Penggunaan dana APBN ini juga bertujuan untuk melindungi kegiatan belajar para santri 

"Kepada teman-teman yang memprotes menggunakan APBN, apa solusi Anda kepada DPR yang ada satu dua orang yang memprotes, apa solusi Anda dengan 1900 santri yang sedang belajar?"

"Jadi, tolong dibuka mata bahwa yang kita tolong adalah anak-anak negeri yang sedang belajar. Sehingga saya sangat tidak habis pikir yang dikritik kok upaya pemerintah yang sedang melindungi anak yang sedang belajar dan tidak ada tempat belajar," tegas Cak Imin.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkeu Purbaya Akui Ada yang Melarangnya untuk Renovasi Pesantren Khoziny Pakai APBN 

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved