Fakta Bjorka Ditangkap, Kasus Peretasan 4,9 Juta Data Nasabah Bank, Belajar Jadi Hacker Otodidak

Simak deretan fakta tentang Bjorka yang ditangkap pihak kepolisian. Terungkap sosoknya hingga kasus yang sedang ditangani pihak polisi.

Kompas.tv
HACKER - Sosok Bjorka yang ditangkap pihak kepolisian. Terungkap sosoknya hingga kasus yang sedang ditangani pihak polisi sehingga menangkap Bjorka. Kasus yang bergulir sejak Februari 2025, diusut hingga menemukan terduga pelaku yang disebut-sebut sebagai hacker viral Bjorka. 

“Sekitar Februari (2025), pelaku menggunakan akun X yang mengatasnamakan @bjorkanesiaaa itu memposting dengan tampilan salah satu akun nasabah bank swasta,” kata Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon dalam jumpa pers, Kamis (2/10/2025).

Selain itu, pelapor juga mendapatkan pesan dari Bjorka soal peretasan tersebut. 

“Dan mengirimkan pesan juga ke akun resmi bank tersebut dan mengeklaim bahwa sudah melakukan hack kepada 4,9 juta akun database nasabah,” tegas dia.

Herman mengungkapkan, motif WFT mengunggah konten tersebut adalah untuk memeras bank swasta.

Namun, aksi pemerasan itu belum sempat terjadi karena pihak bank melapor ke polisi.

Meski begitu, LP terkait Bjorka ini tetap diusut dan berujung pada penangkapan. 

3. Motif Bjorka

Berdasarkan hasil pemeriksaan, penyidik Subdit IV Direktorat Reserse Siber menemukan beberapa fakta setelah mengecek sejumlah barang bukti.

“Bahwa yang bersangkutan ini sudah melakukan aktivitas di media sosial dan mengaku sebagai Bjorka sejak tahun 2020,” tegas Herman.

Pelaku juga memiliki akun di dark forum dengan nama Bjorka.

Pada 5 Februari 2025, akun dark forum milik WFT menjadi sorotan publik, sehingga ia mengganti nama akun tersebut menjadi SkyWave.

“Setelah dia mengganti (SkyWave), kemudian pelaku melakukan posting terhadap contoh-contoh atau sampel tampilan akses perbankan atau mobile banking salah satu nasabah bank swasta,” tegas dia.

“Kemudian setelah itu di bulan Februari juga pelaku mengupload-nya melalui akun X yang bernama @bjorkanesiaa. Setelah itu dia akan mengirim pesan kepada bank yang dimaksud dengan niat untuk melakukan pemerasan,” tambah dia.

Pada Maret 2025, WFT melalui Telegram telah mengunggah ulang data yang dia peroleh.

Hal ini memperkuat dugaan pelaku memiliki jaringan dan keterkaitan dengan forum-forum jual beli data secara ilegal.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved