TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut profil Kombes Gidion Arif Setyawan sosok Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara atau Wakapolda Sultra yang baru.

Sosoknya akan bertugas di Kepolisian Daerah atau Polda Sultra menggantikan Brigjen Amur Chandra Juli Buana.

Kombes Gidion Arif Setyawan sebelumnya sosok Kepala Kepolisian Resort Kota Besar atau Kapolrestabes Medan, Polda Sumatera Utara.

Dalam mutasi Polri terbaru ini, baik Kombes Gidion maupun Brigjen Amur yang digantikannya sama-sama mendapatkan promosi jabatan.

Keduanya sekaligus akan menerima kenaikan pangkat dengan promosi jabatannya tersebut.

Dengan menjadi Wakapolda Sultra, Kombes Gidion Arif Setyawan, akan pecah bintang menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol).

Demikian pula Brigjen Amur yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kadivbinhuter Polri dari Brigjen Pol menjadi Irjen Pol.

Baca juga: BREAKING NEWS Wakapolda Sulawesi Tenggara Berganti, Brigjen Amur Diganti Kombes Gidion

Kombes Gidion Arif Setyawan merupakan sosok Perwira Menengah Kepolisian Republik Indonesia (Pamen Polri).

Dia akan menjadi Perwira Tinggi atau Pati Polri dengan pangkat jenderal bintang 1 seiring pengangkatannya menjadi Wakapolda Sultra.

Kombes Gidion Arif Setyawan yang akan menjabat Wakapolda Sulawesi Tenggara merupakan alumni Akpol 1996.

Perwira yang berpengalaman dalam bidang reserse ini lahir pada 10 Juni 1975 atau kini berusia 50 tahun.

Kombes Gidion memiliki rekam jejak karir moncer di kepolisian.

Dalam perjalanan karirnya, dia sudah menangani berbagai kasus besar yang menarik perhatian publik.

Profil Kombes Gidion

Sebelum diangkat dalam tugas baru sebagai Wakapolda Sultra, Kombes Gidion Arif Setyawan, pernah bertugas diberbagai daerah di Indonesia termasuk Markas Besar atau Mabes Polri di Jakarta.

Dia pernah bertugas di jajaran Polda Sumut, Polda Metro Jaya DKI Jakarta, Polda Jawa Timur (Jatim), serta Polda Riau.

Melansir Tribunnews, Kombes Gidion pernah menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal atau Kasatreskrim Polrestabes Medan.

Karirnya di jajaran Polda Sumut pun terus menanjak hingga diangkat menjadi Kapolres Dairi pada tahun 2014.

Setahun kemudian, Kombes Gidion dimutasi menjadi Kapolres Banyumas, Polda Jatim.

Pada tahun 2016, diapun diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakil Direktur Reserse Narkoba atau Wadirresnarkoba Polda Metro Jaya.

Selanjutnya tahun 2017, dia diangkat menjadi Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus atau Dirreskrimsus Polda Riau.

Baca juga: Profil Irjen Didik Agung Widjanarko Kapolda Sulawesi Tenggara Ganti Dwi Irianto, Sepak Terjang KPK

Dari Riau, dia kembali lagi ke Polda Jatim dengan menjabat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) pada tahun 2019.

Setelah menjadi Dirreskrimum dia bergeser menjabat Dirreskrimsus Polda Jatim pada tahun yang sama.

Pada tahun 2020, Kombes Gidion dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Satu tahun setelah itu, ia ditugaskan sebagai Kapolres Metro Bekasi, Polda Metro Jaya.

Pada 2022, dia diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara.

Dua tahun kemudian, Kombes Gidion Arif Setyawan diangkat menjadi Kapolrestabes Medan, 7 Oktober 2024.

Dalam mutasi Polri terbaru tertanggal 5 Agustus 2025, Kombes Gidion kembali mendapatkan promosi.

Dia diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakapolda Sultra di Polda Sulawesi Tenggara.

Kasus Menonjol Ditangani

Kombes Gidion Arif Setyawan pernah mengungkap berbagai kasus besar menonjol selama menjabat di kepolisian.

Saat menjabat Kapolres Metro Jakarta Utara misalnya.

Melansir Tribun-Medan, pengungkapan kasus ibu tiri melakukan menganiaya terhadap dua orang anaknya di Jakarta Utara.

Kasus ibu tiri melakukan menganiaya terhadap dua orang anaknya di Jakarta Utara.

Lalu ada kasus tewasnya siswa STIP yang dianiaya seniornya.

Kemudian pengungkapan kasus sindikat penipuan lansia di Kelapa Gading dan berbagai kasus lainnya.

Selama di Polda Jawa Timur, Gidion juga pernah mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan artis atau publik figur.

Selain itu, dia pernah mengungkap kasus kejahatan penyimpangan seks pedofilia dengan korban 50 anak laki-laki. 

Dalam 10 bulan terakhir menjabat Kapolrestabes Medan, Polda Sumut, berbagai kasus menonjol pun ditangani.

Misalnya pengungkapan kasus pembunuhan mantan prajurit TNI, ARS.

Pengungkapan pencurian dengan kekerasan (curas) dengan korban driver taksi online.

Tawuran antargeng motor yang menyebabkan 1 korban tewas di Deli Serdang, dan berbagai kasus lainnya.

Baca juga: Daftar 55 Pejabat Pemprov Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas, Badan, Biro, Asisten, Staf Ahli, Dirut RS

Dalam pengungkapan kasus yang meresahkan masyarakat, kepolisian pun melakukan tindakan tegas.

Jadi Wakapolda Sultra

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Wakapolda Sultra) berganti dalam mutasi Polri terbaru.

Dalam mutasi tersebut, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan akan menjadi Wakapolda Sultra.

Dia menggantikan Brigjen Amur Chandra Juli Buana.

Mutasi Polri termasuk Pati Polda Sultra tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia (ST Kapolri).

ST Kapolri Nomor ST/1764/VIII/KEP/2025 tertanggal 5 Agustus 2025.

Telegram ditandatangani Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri, Irjen Anwar.

Dalam ST tersebut, Brigjen Amur Chandra mendapatkan promosi menjadi Kadivhubinter Polri.

Brigjen Amur menggantikan Irjen Krishna Murti yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Sahlijemen Kapolri.

Wakapolda Sultra yang sebelumnya dijabat Brigjen Amur digantikan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

Sebelum menjadi wakapolda di Sultra, Kombes Gidion merupakan Kapolrestabes di Medan, Polda Sumatera Utara.

“Kombes Pol Dr Gidion Arif Setyawan SIK SH MHum Kapolrestabes Medan Polda Sumut diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakapolda Sultra,” tulis ST Kapolri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mutasi Polri terbaru, memutasi 61 Pati dan Pamen Polri.

Mutasi tertuang dalam 2 surat yakni Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025.

“Secara keseluruhan terdapat 61 personel yang dimutasi,” kata Kadiv Humas Irjen Pol Sandi Nugroho dalam keterangan, Selasa (5/8/2025).

Dengan rincian 34 personel promosi/flat, 4 personel penugasan khusus (Gassus), dan 23 personel pensiun,” lanjutnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani, Tribunnews.com/Rakli Almughni, Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)