TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mendorong pembangunan keluarga berkualitas dan pencegahan stunting dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kendari, Jahudding saat ditemui, Selasa (24/6/2025).
Jahudding mengatakan peringatan Harganas 2025 ditandai dengan penyerahan bendera pataka dalam Kirab Bangga Kencana yang dilaksanakan Senin (23/6/2025) kemarin.
Iring-iringan Tim Kirab Bangga Kencana Kendari tersebut berjumlah 40 orang bergerak ke Kabupaten Konawe.
Bendera pataka itu lalu diserahkan kepada Tim Kirab Bangga Kencana Konawe lalu diberikan lagi ke Kepala Perwakilan BKKBN Sultra.
Baca juga: Tiga Pola Asuh Cegah Stunting pada Anak Dibagikan Psikolog di Kota Kendari Sulawesi Tenggara
"Penyerahan bendera pataka ini sebagai bentuk estafet semangat dalam membangun keluarga berkualitas," katanya.
Bendera pataka tersebut selanjutnya dibawa ke Jakarta oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sultra sebagai simbol bahwa estafet Kirab Bangga Kencana telah dilaksanakan di Sulawesi Tenggara.
Tahun ini, peringatan Harganas ke-32 tahun dipusatkan secara terbatas di Tangerang, Banten.
Untuk wilayah Indonesia Timur dilaksanakan di Sulawesi Barat, tetapi hanya diikuti oleh beberapa provinsi seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Kegiatan kirab ini diharapkan menjadi spirit dan semangat bagi seluruh penyuluh dan masyarakat.
Baca juga: Dinas Kesehatan Bagi Tips Cegah Stunting dan Anemia di SMAN 2 Wangi-Wangi Wakatobi Sulawesi Tenggara
"Khususnya di Kota Kendari, dalam mendukung pembangunan keluarga yang tangguh menuju Indonesia Emas 2045," jelas Jahudding.
Salah satu upaya penting dalam mewujudkan keluarga berkualitas sehingga mencegah stunting adalah pendewasaan usia perkawinan.
Yakni dengan pembinaan remaja serta edukasi calon pengantin agar siap secara usia dan emosional sebelum menikah.
Hal ini menjadi strategi utama dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan menekan angka stunting sejak dini.
Edukasi tersebut dilakukan agar keluarga memiliki pengetahuan dan kesadaran yang cukup dalam mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Baca juga: Berdayakan Kelompok Masyarakat Jadi Salah Satu Upaya BKKBN Turunkan Stunting di Sulawesi Tenggara