TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Mengenal sosok pemuda asal Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memilih merintis dan menggeluti usaha peternakan.
Usianya yang saat ini masih tergolong muda, Risyan Dwi Susanto memantapkan diri untuk berkecimpung mengurus usaha peternakannya.
Sosok pria kelahiran Sendang Mulya Sari, 27 tahun silam ini, berbagi kisah inspiratifnya kepada TribunnewsSultra.com.
Di saat teman sebayanya kebanyakan bekerja di kantoran, Risyan memilih untuk merintis usaha peternakan ayam dan sapi.
Alumni SMA Negeri 1 Unaaha ini mulai fokus menekuni pekerjaannya sejak tahun 2020.
Baca juga: Mengenal Ikantaa, Usaha Penjualan Ikan Secara Digital Dikembangkan Dua Alumni UHO Kendari Sultra
Tepatnya, usai menyelesaikan studi di Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Awalnya, Risyan Dwi Susanto memelihara satu ekor ayam jantan dan lima ekor ayam betina.
Kini, dia sukses membangun dan mengembangkan Berkah Mulia Farm dengan ratusan ekor ayam kampung.
"Sejak 2020, saya sudah mencoba memulai usaha ternak, dari satu ekor ayam jantan dan lima ekor ayam betina, untuk khusus ayam kampung,” kata Risyan.
“Alhamdulillah saat ini, tiap dua minggu kami menjual seratus ekor ayam untuk memenuhi kebutuhan warung makan,” ujarnya.
Baca juga: Perempuan di Sulawesi Tenggara Rintis Usaha Lewat Pembiayaan Modal BTPN Syariah Kendari
“Di mana, permintaan ayam kampung ini kami kirim di Konawe bahkan sampai ke Kendari,” lanjutnya menambahkan.
Selain berternak ayam kampung, Risyan juga fokus terhadap penggemukkan sapi jantan.
“Selain ayam, di sini saya juga ternak sapi, khusus untuk penggemukkan, jadi saya beli sapi kurus yang kemudian saya pelihara,” jelas Risyan.
Risyan menceritakan sapi ternak yang dipelihara tersebut, laku pada hari besar keagamaan seperti Iduladha.
Di mana, merek mengirimkan ke Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, hingga Kota Kendari.
Baca juga: Cerita Nila Rintis Usaha Properti, Kini Jadi Perusahaan Besar di Sulawesi Tenggara, Raih Penghargaan
“Iduladha tahun ini alhamdulillah ada enam sapi yang sudah bertuan, semua sudah ada pemiliknya untuk kurban,” ujarnya.
“Tahun lalu ada lima ekor sapi, termasuk jenis sapi persilangan limosin brahmana yang bobotnya mencapai 800 kg," ujarnya.
"Tahun ini berkembang ada delapan sapi, enam sapi Bali sudah laku, sisa dua sapi jenis limosin dalam pemeliharaan karena masih umur satu tahunan,” jelasnya.
Kesehariannya mengurus ternak peliharaan tersebut, mulai dari menjaga kebersihan kandang, hewan ternak, mencari rumput dan memberikan pakan.
“Jam 7 pagi pakan hijauan, jenis rumput odot, dan pakchong. Jam 2 siang pemberian minum (campuran ampas tahu, dedak padi, garam, vitamin mineral, dan konsentrat khusus sapi). Lalu jam 5 sore pakan hijauan lagi,” tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)