TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Basarnas Kendari menangani 4 kasus kondisi membahayakan manusia yang terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), selama operasi SAR khusus lebaran 2025.
Empat kondisi membahayakan manusia itu yakni orang hilang hingga diterkam buaya.
Orang hilang dan diterkam buaya terjadi selama operasi SAR khusus lebaran 2025 yang berakhir 11 April lalu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin mengungkapkan 4 kondisi membahayakan manusia yang ditangani Basarnas yakni 1 anak yang hilang di hutan pada Senin, 24 Maret 2025 tepatnya di Kabupaten Buton.
"1 orang anak yang hilang di hutan Desa Manuru Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton di mana korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat," kata Amiruddin melalui keterangan tertulisnya.
Kemudian, pada Minggu, 6 April 2025 dilaporkan satu orang warga Konawe Selatan hilang di sungai karena diterkam buaya.
Operasi SAR satu orang yang diterkam buaya di Sungai Roraya Kecamatan Tinanggea Konawe Selatan di mana korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: 113 Personel Basarnas Kendari Siaga SAR Khusus Lebaran di 10 Pelabuhan, 3 Bandara dan Tempat Wisata
Dua hari berselang tepatnya Selasa, 8 April dilaporkan bocah laki-laki berusia 12 tahun tenggelam di kolam Pantai Wisata Nambo Kecamatan Nambo Kota Kendari.
"Di mana korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Amiruddin.
Lalu, operasi SAR di Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten Muna pada Rabu, 9 April 2025.
Pencarian seorang warga yang hilang di hutan Desa kulidawa dan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Total keseluruhan korban berjumlah 4 orang dengan rincian 3 orang meninggal dunia dan 1 orang selamat," tutur Amiruddin. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)